Sepuluh titik dua

27.1K 2.8K 170
                                    

Vote dulu, lalu baca.
Baca dulu, lalu komentar.

***

Menjadi orang tua baru memberi satu nuansa tersendiri untuk Sasha dan Sailendra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Menjadi orang tua baru memberi satu nuansa tersendiri untuk Sasha dan Sailendra. Lebih berharga dan luar biasa setelah perjalanan panjang untuk mencapai semua ini. Sejak ketiga bayi mereka lahir, tidak ada satu haripun yang mereka lewati tanpa memperhatikan tumbuh kembang si kecil.

Sasha mengakui jika merawat bayi itu susah, lelah dan butuh tenaga extra. Apalagi seperti Sasha yang langsung mendapat tiga bayi sekaligus dalam satu waktu. Satu bulan pertama benar-benar menjadi bulan penyesuaian untuk Sasha. Dan, dia sangat amat bersyukur memiliki Dewi sebagai sitter anak-anaknya. She is being really helpfull all the time.

Mulai dari hal kecil seperti membantu Sasha untuk nyaman ketika menyusui dengan memberi ganjalan bantal supaya bayi dan dirinya nyaman saat tandem nursing. Dewi juga membantu Sasha makan dengan menyuapi karena dirinya yang benar-benar tidak sempat alokasi waktu untuk duduk manis di meja makan, makan bersama si bapak suami. Membantu mengambilkan pakaian, mengupasi buah bahkan mengingatkan untuk beristirahat disaat memang ada kesempatan untuk istirahat agar Sasha tetap fit.

Sasha juga pernah mengalami baby blues. Dan ia sangat bersyukur ia hanya mengalami itu sekali waktu, tidak sampai drama seperti yang bernah ia baca atau dengar. Sempat, dulu ketika Bayu sedang menangis hebat dan tidak berhenti-berhenti sampai lima belas menitan. Digendong Sasha, Sailendra bahkan saat itu ada Eyang putrinya di rumah Bayu tetap tidak diam-diam. Tapi, ketika digendong Dewi malah diam walaupun tetap memerlukan waktu juga.

At the time, Sasha nangis sambil memeluk Bian. Dan Dewi sadar, saat itu Sasha menangis karena sedih tidak bisa membuat anaknya diam ketika bersama dirinya, sehingga Dewi mengatakan, "Bu, kalau mau nenangin bayi itu, Ibunya harus tenang dulu. Kalau Ibunya panik, ngerasa pengin cepet-cepet nenangin, bayinya ngerasain makanya malah nggak berhenti-berhenti bayinya menangis. Ibu tenang aja, bayi kan nggak bisa ngomong jadi komunikasinya ya Cuma nangis. Jadi, kitanya harus tenang dulu, cari tahu kira-kira kenapa dia nangis. Mungkin mau nyusu, pup, nggak nyaman, kepanasan, bosen, pempers penuh atau apa. sabar ya, Bu." Dan sejak saat itu Sasha mulai berusaha biasa saja kalau triplets menangis, selama, sekeras dan seheboh apapun mereka menangis.

Dan dia merasa hebat ketika bulan pertama bisa dilalui dengan menyenangkan. Both of babies are healthy and Sasha still healthy too. And still sane of course.

***

Hari itu minggu, satu dari dua hari di mana ia bisa sedikit memanjangkan kakinya. Sabtu dan minggu akan menjadi hari Papa untuk ketiga anaknya. Karena Sailendra berusaha selalu menjadi Papa siaga meskipun tidak dua puluh empat jam bersama anak-anaknya karena bekerja.

Pukul tujuh tadi, suaminya mengajak anak-anak berkeliling komplek dengan sepeda mereka di temani Dewi. Ia sengaja meminta Dewi menemani karena yakin suaminya akan kewalahan mengurus tiga balita aktif itu.

THE WAY WE GET BY  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang