part 17

950 92 3
                                    

Sudah 3 hari Jimin tidak bertemu dengan Seulgi. Setiap Jimin mengajaknya untuk bertemu selalu saja ada alasan Seulgi menolaknya. Bahkan mereka tidak bisa bicara ditelfon untuk waktu yang lama karena Seulgi terus saja bilang kalau dirinya sedang mengerjakan sesuatu yang penting.

Jangan tanya bagaimana perasaan Jimin saat ini, tentu laki-laki itu sangat merindukanya. Jimin sudah tidak seperti dulu yang memiliki pacar lebih dari satu, sehingga dia tidak akan kesepian jika satu pacarnya mengabaikanya. Jimin tidak ingin menyakiti perasaan Seulgi yang pernah terlukan karena lelaki yang tidak lain adalah ayahnya sendiri. Dia tidak ingin menjadi seperti ayah Seulgi yang memukuli anak dan istrinya setiap hari.

Jadi, saat ini Jimin berniat untuk datang langsung ke rumah Seulgi. Laki-laki itu tidak mau terus diabaikan seperti ini, waktunya di korea hanya tinggal 3 bulan lagi tidak mungkinkan dia habiskan untuk sendirian karena pacarnya mengabaikanya.

Jimin menekan bel rumah Seulgi. Tidak perlu menunggu lama, Ibu Seulgi membukakan pintu untuknya.

"Oh Jimin ah, kau kesini mencari Seulgi?" Ucap Ibu Seulgi dengan ramah.

"Nde, apa dia ada?"

"Hmm... tadi dia pergi keluar."

"Kemana dia?"

"Tidak tahu mungkin belajar di ruang belajar atau perpustakaan."

"Begitukah? Ya sudah aku akan mencarinya." Jimin membungkukan badanya dan pergi meninggalkan Ibu Seulgi.

"Apa dia sudah pergi?" Seulgi tiba-tiba muncul dari kamarnya.

"Sudah, Seulgi ah ada apa dengan kalian? Kenapa kau seperti ini?" Tanya Ibu Seulgi.

"Aku hanya ingin sendiri." Jawab Seulgi sambil menunduk.

"Jangan bohong. Apa kau tidak kasihan melihat Jimin khawatir dan terus mencarimu seperti itu?"

"Ibu aku mau pergi ke rumah Byul eonni." Tanpa menjawab pertanyaan Ibunya, Seulgi pergi meninggalkan rumah.

♡♡♡

Seulgi tidak benar-benar pergi ke rumah Moon Byul. Wanita itu memilih duduk sendirian di sebuah taman sambil melihat anak kecil berlarian.

Drrrrttt....

Lagi-lagi ponselnya bergetar karena panggilan dari Jimin. Seulgi tidak mengangkatnya ataupun mematikanya. Lalu tidak lama sebuah pesan diterima ponsel Seulgi.

Hobbae jatuh miskin
Sunbae aku tau telah terjadi sesuatu padamu. Jadi berhenti menghindariku dan ayo kita bicarakan baik-baik.

Seulgi hanya terdiam membaca pesan Jimin dan lagi-lagi ia mengabaikan pesan itu.

Wanita itu hanya butuh waktu untuk sendiri. Ia masih merasa kecewa dengan Jimin yang menyembunyikan sesuatu yang penting darinya, dan parahnya Seulgi harus mengetahui hal itu dari mantan tunangan Jimin.

"Seulgi? Kau ada disini ternyata." Terdengar suara pria yang sangat familiar di telinga Seulgi. "Kau kemana saja? Jimin terus menanyakan keberadaanmu padaku." Ucap Hanbin lalu duduk di samping Seulgi dan meletakan kanton kreseknya di sampingnya.

"Aku hanya sedang ingin sendiri." Jawaban yang sama untuk setiap orang yang menanyakan ada apa dengan Seulgi.

"Daripada sendiri, bagaimana kalau aku temani? Seseorang tidak bisa menyelesaikan masalahnya dengan menyendiri, terkadang ia butuh teman untuk bicara atau mungkin sekedar menenangkanya." Ucap Hanbin.

Seulgi tidak menjawab dan terus menundukan kepalanya.

"Kau mau?" Hanbin menyodorkan es krim coklat.

Married with Noona 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang