23

851 87 0
                                    

"yak kau belum menjawab pertanyaanku" oceh chanyeol saat ia berada di dalam mobil

rosepun memasangkan sepasang handshet di telinganya dan mendengarkan sebuah lagu

"chaeyeong-ah" chanyeol membuka salah satu handshet yang rose gunakan

"aish oppa tidak usah berteriak di depan kupingku"

"kau belum menjawab pertanyaanku tadi"

"tidak penting untuk di jawab" rosepun kembali memasangkan handshet yang tadi di lepas oleh chanyeol

"tapi bagiku penting"

"tidak untukku"

"yak"

"hit you wanna du ddu du aye aye" rosepun mulai bernyanyi sehingga oppanya berhenti berbicara

***

saat sampai di sekolah rose keluar dari mobil terlebih dahulu dan berjalan memasuki gedung sekolah tanpa memperdulikan chanyeol yang terus berteriak memanggilnya

'brug'

tubuh besar chaeyeong menabrak tubuh seorang namja sehingga mereka berdua terududuk di lantai

"ah mianhae" setelah rose meminta maaf kedua remaja itu bangkit beridir
"ah morning my sweety" jimin mengusap kepala rose lembut

"mor...ning" rose seketika gugup

"annyeong sunbe-nim" jimin membukuk memberi hormat setelah melihat chanyeol dan jisung berada sedikit jauh di belakang rose

"ah hyung aku kelas dahulu" jisung kini meninggalkan chanyeol yang masih diam terpaku melihat hal yang baru saja terjadi kepada adiknya

"aku perlu bicara denganmu" chanyeol menarik tangan rose hingga menjauh dari jimin

***

"oppa sakit" rose menarik tangannya yang di pengang erat oleh chanyeol

"apa hubungan kalian berdua heoh?"

"aku bilang aku hanya berteman dengannya tidak lebih"

"lalu kenapa dia memanggilmu my sweety"

"tanyakan saja padanya" jawab rose ketus

"yak berhentilah ngembek seperti itu kau terlihat seperti anak kecil chaeyeong-ah" rose hanya diam membeku

"kau tahu jika dahulu kau ngambek itu membuatmu imut dan mengemaskan namun tidak dengan saat ini"

"saat ini ketika kau mengambek seperti seorang monster yang kelaparan"

"udh puas marahnya? mau nyebut aku seperti apa lagi heoh? seekor monyet?"

"ani..."

"bahkan oppaku sendiripun malah menjeleki diriku"

"i hate you" teriak rose lalu berlari menuju kelasnya

***

"why? why you sad?" tanya lisa karena saat sampai kelas rose menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya dan mulai menangis

"chaeyeong-ah uljima" lisa mengusap punggung rose dengan kasih sayang

lisa melihat seorang chanyeol yang beridiri di kaca depan kelasnya dan memberikan kode seperti berkata

'itu karena aku, aku melukai perasaannya'

lisapun mulai mengerti alasan rose menangis

"chaeyeong-ah uljima kau tidak buruk sayang kau cantik bahkan lebih cantik dari siapapun" lisa memeluk rose yang masih menangis

"jangan nangis uri chinggu, aku tahu kau bertengkar dengan oppamu kan?" rosepun menatap wajah lisa bingung

"pertengkaran bersama sosok oppa itu memang wajar kadang dalam keluarga harus ada perdebatan antar saudara agar kehidupan keluarga mereka indah jadi sekarang jangan menangis"

"tapi dia menganggapku buruk lis"

"kau salah menanggap mungkin"

"dia mengatakan bahwa aku seperti monster ketika sedang ngambek"

"dia hanya tidak ingin kau ngambek padanya dia ingin hubungan kalian baik-baik saja"

"kemarin dia membentakku karena aku olahraga bersama jimin"

"olahraga? jimin?" rasanya lisa ingin mengomelin rose namun apa daya dia tidak ingin membuat sosok rose menjadi semakin sedih

"gini ya jimin itukan anggota bts dan kau tahu bahwa anggota bts serta Red velvet selalu membullymu" kini lisa memegang kedua pipi chuby rose

"oppamu hanya tidak ingin kau terpenjarat di dalam jebakan mereka, seperti yang kemarin aku bilang bisa saja ada rencana buruk di balik perhatiannya saat ini"

"tapi dia tidak seburuk yang kalian semua pikir"

"baiklah jika kau saat ini berfikir seperti itu namun jika kelak kau mengetahui dirinya yang sebenarnya datanglah kepelukanku dan keluarkan semua tangisanmu"

"sekarang jangan nangis lagi ya" lisa mengusap kedua pipi rose dan perlahan air mata rose berhenti mengalir

chanyeol yang melihat rose mulai tenang kini berjalan menuju kelasnya karena bell sudah berbunyi beberapa saat yang lalu
-

-----

"lis aku keruang musik bentar ya?"

"ngapain?"

"aku menenangkan diriku dengan cara bermain piano, lagi pula saat ini saem tidak masuk ke kelaskan"

"aku temenin ya?"

"gk perlu aku bisa jaga diri"

"yakin?" akupun mengangguk pasti

"baiklah jaga dirimu" aku bangkit dari dudukku dan segerah menuju ruang musik


Hallu gais lul back dengan cerita ini
jangan lupa votmen nya ya
bocoran dikit nih bahwa ff ini sebagian di ambil dari real life lul jadi semoga kalian suka ya :)

Discourtesy ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang