18: "mari hidup bahagia" [tamat]

571 50 8
                                    

"jadi, untuk mendapatkan hak asuh penuh atas yoomi, saya harus sudah menikah dan berpenghasilan?"

"itu benar nona"

bomi menggigit ujung bibirnya cemas. wanita tua yang mengiyakan pertanyaan bomi itu hanya menatap bomi dengan iba.

yoongi di sisi lain mencoba untuk menenangkan bomi dengan mengusap pelan punggungnya sambil memikirkan cara untuk membantu bomi mencari jalan keluar.

"tapi usia saya masih 24 tahun," ujar bomi dengan nada memohon agar ia dapat diberi keringanan.

petugas sosial itu–sebut saja nyonya gong, hanya menghela nafasnya lelah. "maka dari itu nona, kami tidak punya pilihan lain. kami harus menyerahkan yoomi ke panti asuhan"

"tidak boleh! yoomi tidak boleh di bawa kesana!" pekik bomi dengan suara bergetar. yoongi kemudian merengkuh pundak bomi.

"kalau begini caranya, saya akan menulis permohonan ke pengadilan" ucap bomi penuh tekad.

"silahkan saja nona. tapi kami tidak yakin permohonan anda akan dikabulkan. pengadilan pasti akan memenangkan kami" jawab nyonya gong dengan tenang dan percaya diri.

"saya mohon jangan serahkan yoomi ke panti asuhan, nyonya. kami berdua akan menikah secepatnya. biarkan kami yang mengasuh yoomi" ucap yoongi sungguh-sungguh.

bomi otomatis memutar kepalanya, menatap yoongi penuh tanya. sedangkan yoongi hanya mengangguk, meyakinkan bomi bahwa semuanya akan baik-baik saja.

jujur saja, yoongi belum siap untuk melepas masa lajangnya. ia masih ingin bersenang-senang dan menikmati kebebasan. namun yoongi berpikir bahwa inilah saat yang tepat baginya untuk melunasi utang-nya pada bomi dan membuat bomi serta alharhum keluarga bomi di surga bahagia.

meskipun pernikahan seharusnya dilaksanakan berlandaskan cinta dan saat ini yoongi belum bisa memberikan cinta itu pada bomi, namun setidaknya, bomi telah memberikan cintanya untuk yoongi. dan yoongi yakin saat mereka telah menikah nanti, dengan seiring berjalannya waktu, yoongi akan bisa mencintai bomi.

"tapi tuan-"

"kami berjanji akan mengasuh yoomi dengan baik" yoongi menatap nyonya gong penuh keseriusan. "kami akan mengangkat yoomi sebagai anak kami dan mencintai yoomi layaknya anak kandung kami sendiri"

nyonya gong masih saja terlihat ragu. "lalu bagaimana dengan sekolah kalian?" tanyanya.

yoongi tersenyum, "nyonya tidak usah mengkhawatirkan hal itu. sekolah kami tidak begitu penting. yang penting sekarang adalah yoomi"

"dan juga, almarhum yoona meninggalkan toko roti&kue-nya bukan? bomi bisa melanjutkan kembali bisnis alhmarhum yoona kemudian mendapatkan penghasilan dari sana untuk memenuhi kebutuhan yoomi. saya sendiri juga sedang aktif bekerja sebagai produser lagu. saya yakin saya dan bomi bisa menafkahi yoomi" tutup yoongi.

bomi hanya sanggup menatap yoongi penuh rasa haru. matanya pun mulai terasa panas hingga sebentar lagi, ia mungkin akan menangis.

"baiklah. saya percaya dengan kalian" ucap nyonya gong sambil mengangguk yang mana membuat bomi dan yoongi mengulum senyuman lebar.

"urus secepatnya pernikahan kalian karna waktu kalian tidak banyak"

"baik nyonya" sahut yoongi dan bomi hampir bersamaan.

nyonya gong petugas sosial itu kemudian pamit pergi dari hadapan yoongi dan bomi.

"yoongi-ah, apabkau sungguh-sungguh dengan omonganmu tadi?" tanya bomi dengan senyuman kecil di bibirnya.

before • yoon bomi & min yoongi [btspink] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang