DESIRE | TUJUH

2.9K 243 22
                                    

VOTE

COMMENT

Jangan Lupa Ya!😊

.

.

.

.

.

.

.

Yoona memasuki apartementnya dengan langkah lemah dan pandangan kosong kedepan. Hampir saja dia jatuh karena melamun. Yoona mendudukan dirinya di sofa. Memejamkan matanya lalu mengusap wajahnya. Apa yang harus dia lakukan. Semua ini sudah terjadi. Dia terus memikirkan ucapan dokter Kwon di rumah sakit tadi.

"Apakabar Nyonya Oh ada yang bisa saya bantu?" tanya dokter Kwon ramah pada Yoona

"Ya, dokter Kwon. Aku membutuhkanmu. Begini.... aku ingin mengajukan beberapa keluhan yang kualami sekarang sekarang ini dok"

"Lanjutkanlah..."

Yoona mulai menjelaskan semua tentang keluhan keluhan yang terjadi pada dirinya yang akhir akhir ini pada dokter Kwon yang menyimaknya dengan baik. Setelah Yoona selesai dokter Kwon tersenyum pada Yoona.

"Saya sudah mendengar semua keluhan nyonya. Dan dari semua keluhan yang nyonya alami ini menunjukan bahwa... selamat nyonya hamil" kata dokter Kwon pada Yoona. Sementara Yoona dia diam. Entah harus berekspresi bagaimana tapi rautnya menunjukan keterkejutan

"Aku.. apa?"Yoona mengerjapkan matanya, belum sepenuhnya percaya dengan ucapan dokter Kwon barusan.

"Nyonya hamil"ulang dokter Kwon pada Yoona. Lalu dokter Kwon membawa Yoona ke ruang usg dan diperiksa. Kemudian dokter Kwon menunjukan hasil usg dilayar monitor pada Yoona.

"Lihatlah itu janin nyonya, dan usia kehamilan nyonya baru menginjak 8 minggu"jelas dokter Kwon pada Yoona yang tak lepas menatap layar monitor itu.

Untuk sekarang Yoona tidak tahu harus bagaimana. Haruskah dia memberitahu Sehun atau tidak. Dan bagaimana nantinya reaksi Sehun jika setelah mengetahuinya. Memikirkannya saja sudah membuat Yoona mau menangis saja. Tapi keputusannya sudah bulat. Yoona akan memberitahukan ini pada Sehun. Apapun reaksinya Sehun nanti Yoona akan siap menghadapinya dan menerimanya.

~00~

Dua tangan besar tiba tiba melingkar di pinggang Yoona ketika Yoona sibuk masak untuk makan malam. Sedikit membuat Yoona tersentak sebelum menyuruh si pemilik tangan ini menyingkir dari pinggangnya

"Sehun, singkirkan tanganmu. Aku sedang masak dan kau menggangguku"ujar Yoona, bukannya melepas tangan Sehun malah semakin erat di pinggangnya bahkan sekarang dagu runcing Sehun bertumpu di bahu Yoona.

Lalu Sehun mengecup leher Yoona dengan sensual membuat Yoona yang sedang memasak mau tak mau melenguh lalu memperingati lelaki di belakangnya ini.

"Sehun hentikan, aku sedang masak"

"Lanjutkan saja. Aku tidak mengganggu kok" balas Sehun terus mengecup leher lalu beralih menggigit telinga Yoona dengan gemas.

Yoona berdecak kesal lalu mendorong tubuh Sehun dengan siku tangannya
"Oh Sehun, menyingkirlah! aku kesulitan memasak!"

Sehun membulatkan matanya terkejut tak menyangka akan reaksi Yoona seperti ini. Astaga ada apa dengan istrinya ini. Tidak biasanya. Sehun duduk di kursi meja makan dan memerhatikan Yoona yang sedang masak makan malam. Oh lihatlah tubuhnya sangat seksi tapi tunggu, kenapa Sehun baru menyadarinya kalau tubuh istrinya sedikit... gemuk. Oh mungkin istrinya itu akhir akhir ini makan banyak jadi tubuhnya sedikit gemuk.

DESIRE [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang