Hari demi hari kondisi Yoona benar - benar sudah pulih kembali. Sehun bersyukur karena kepulihan kondisi Yoona yang cepat. Suatu malam Yoona bergerak resah dalam tidurnya. Sebenarnya Yoona sudah menahannya dari tadi, tapi sekarang Yoona benar - benar tidak tahan. Yoona bangun dari tidurnya.
"Mama mohon sayang, besok saja ya? Appamu, mama tidak tega membangunkannya. Appamu sedang tidur lelap"kata Yoona berbicara pada bayinya di dalam perut sambil mengusap perutnya.
"Tidak apa sayang. Katakan saja kau menginginkan apa?Aku akan mengabulkannya"tanya Sehun yang entah sejak kapan bangun dan tiba - tiba berucap seperti itu. Sehun duduk di sebelahnya.
Awalnya Yoona tersentak sebelum ia menunjukan raut wajah bersalah pada Sehun.
"Maaf Sehun, karenaku kau jadi terbangun"ucap Yoona, Sehun tersenyum sambil merangkul dan mengusap bahunya dengan lembut.
"Tidak apa sayang. Kau sedang ngidam. Jadi, katakan apa yang kau mau?"tanya Sehun dengan nada lembut.
"Aku ingin tteokbokki"jawab Yoona mengatakan keinginannya pada Sehun.
"Baiklah. Aku tidak tau apakah masih ada yang jualan tteokbokki atau tidak pada jam segini. Tapi, aku akan pergi dan berusaha mendapatkannya. Demi anak kita."kata Sehun seraya mengusap perut Yoona yang mulai membuncit dengan sayang. Sedang Yoona, ia diam dan merasakan darahnya berdesir dan menghangat kala Sehun mengatakan 'demi anak kita ' sambil mengusap perutnya. Dalam hati Yoona bersyukur. Sehun sudah banyak berubah, dan Sehun menyayangi bayi mereka.
"Aku pergi dulu, sayang"pamit Sehun seraya mengecup kening Yoona lalu setelah itu beranjak turun dari ranjang, mengambil jaket dan kunci mobil lalu keluar dari kamarnya.
Skip Time
Setelah berkeliling mencari tteokbokki kemana - mana. Sehun bersyukur karena ia akhirnya menemukan pedagang yang masih jualan tteokbokki pada dini hari begini. Setelah membayar uangnya Sehun mengucapkan terimakasih pada penjualnya dan setelah itu Sehun segera kembali menaiki mobil dan pulang ke apartemen.
Setibanya di apartemen dan tepatnya di kamar mereka Sehun sudah menemukan Yoona yang sudah terlelap dengan nyenyak di kasur. Sehun menghela nafas lalu menatap tteokbokki di genggaman tangannya. Apa yang harus dia lakukan dengan ini. Lalu Sehun menyadari Yoona bangun dari tidurnya dan menatap dirinya.
"Sehun, kau sudah datang?"tanya Yoona
Sehun mengangguk dan segera duduk di tepi ranjang sebelah istrinya sambil menunjukan tteokbokki nya pada Yoona.
"Tteokbokki" ucap Sehun, Yoona menggeleng, membuat Sehun menyerngit bingung.
"Aku sudah tidak mau tteokbokki"kata Yoona. Sehun diam.
Tidak ada alasan lagi untuk Sehun mengeluh kesal atau marah pada istrinya. Karena, ini sudah terjadi berulang kali sebelumnya. Di mana sang istri menginginkan ini-itu dengan berakhir tidak jadi. Sehun tersenyum lembut pada Yoona.
"Tidak apa-apa. Kalau begitu aku akan membuangnya. Tunggu ya, aku ke dapur dulu sebentar"Sehun berdiri dan hendak melangkah pergi, namun tangannya ditarik lagi oleh Yoona sehingga membuat Sehun duduk kembali.
"Ada apa sayang?" tanya Sehun
"Simpan dulu saja tteokbokkinya di sini"Yoona mengambil tteokbokki dari tangan Sehun lalu menyimpannya di nakas, kemudian Yoona kembali menatap Sehun.
"Sekarang aku menginginkan sesuatu yang lain Sehun"ucap Yoona
"Apa itu?"tanya Sehun
"Kau"balas Yoona
Sehun mengerjap bingung
"Hm?" dan Yoona menggigit bibir bawahnya dan terlihat ragu—malu?"A-aku.. aku ingin dirimu Sehun. Ayo kita bercinta"kata Yoona mengajak Sehun bercinta.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESIRE [TAMAT]
FanfictionYoona hamil dan Sehun belum siap jadi Ayah _____________ [Conten 17+| Bijaklah memilih dan membaca bacaan]