#BertemuBidadari

93 5 2
                                    

3. ~ Hasl tidak Membohongi Usaha ~

Ratu Rianti

Manusia hanyalah salah satu makhluknya, yang ia tak mampu melakukan sesuatu tanpa karuniaNYA. Maka tak ada alasan bagi manusia untuk tidak tunduk pada perintah Rabbnya yaitu Allah Azza Wajalla.
...

Rama, tertunduk lesu, pagi ini terjadwal ia harus terapi, bapak tak bisa mengantarkannya karena harus ke pasar. Neni ujian hari ini, kecelakaan yang membuat Rama harus akrab berteman dengan tongkat, kursi roda, dan motor metic sepesialnya.

Tapi ini tak pernah melunturkan semangatnya, seluruh aktifitas ia bisa lakukan, kuliah, ketoko buku, mengerjakan tugas-tugas, ngisi kajian dan mengikuti kajian.

Semuanya bisa ia lakukan, semangat ingin sembuhnya sangat besar, jadi walau harus terapi sendirian ia lakukan, meskipun dengan lesu, terapi kaki ini ia mendapatkan kabar yang sangat menggembirakan hatinya, dokter dan terapisnya menyatakan bahwa kakinya masih bisa disembuhkan, saraf-sarafnya sekarang mulai bekerja dan nyambung, memang Rama belum bisa berdiri sendiri dan belum bisa berjalan, tapi kabar ini membuatnya lebih bersemangat lagi.

“Alhamdulillah perkembangannya sangat bagus, semoga dalam waktu dekat anda sudah bisa berdiri sendiri, terus sering-sering di gerak-gerakakan dan dilatih berdiri dan melangkah di rumah, ya ... “ kata dokter.

“Ia, ini luar biasa, semoga anda segera dapat berdiri sendiri dan melangkah, tak usah dipaksakan, perlahan-lahan saja, tapi sering dilatih” terapisnya menimpali.

"Alhamdulillah” Rama gembira dan penuh syukur, rasanya ia ingin cepat pulang mengabarkan berita baik ini pada bapak dan adiknya.

“Pekan depan, datang lagi ya, dan mungkin terapinya akan agak lama.”

“Ia, dok” jawab Rama singkat tapi penuh semangat. Ia pun keluar dari ruang terapi dengan sumringah, terbayang olehnya jika nanti ia sudah bisa berjalan. Ia bisa lebih banyak beraktifitas dengan leluasa.

Allah, sembuhkan hamba, Aamiin” gumamnya.

Ia segera menstater motornya dan bergegas pulang.
Sesampai di rumah Rama segera mengabarkan berita gembira ini, pada bapak dan Neni, mereka bertiga sangat bersyukur dan gembira. Allah Maha menyayangi orang-orang yang sabar.
....

Gelap merayap menutupi bumi, hampir semua manusia terlelap di peraduanya, tapi tidak dengan Rama, ia baru saja terbangun dari lelapnya, kemudian membersihkan diri, berwudhu dan berkhalwat dengan Allah, ia memanjangkan sujudnya, banyak yang ia pinta pada Rabbnya.

Kemudian ia melanjutkan dengan menulis, tapi bukan menulis kisah hidupnya, seperti yang ia rencanakan semula. Rama harus segera menyelesaikan skripsinya. Disaat hening seperti ini akan mengalir kata-kata. Skripsinya harus segera selesai.

Ia berharap setelah skripsinya selesai dan ia wisuda, maka bisa melanjutkan menulis kisahnya. Semoga tulisannya nanti bisa menginpirasi banyak orang, menjadi penyemangat bagi siapa saja yang membacanya.

Banyak pelajaran yang bisa ia ambil dari sebelum kecelakaan dan setelah kecelakaan, ia jadi faham makna syukur.

Betapa berharganya kesehatan. Maha Kuasa Allah, kecelakaan membuat ia berfikir seribu kali untuk melakukan hal-hal yang tidak berguna atau sia-sia, karena kita tak pernah tau kapan akan dipanggil oleh pemilik kehidupan ini?. Jika tak setiap saat ia gunakan waktu yang ada untuk hal-hal yang bermanfaat, ia takut, karena pasti setiap waktu yang ia punya akan ditanya oleh Allah digunakan untuk apa?.

Setiap helaan nafasnya dan seluruh perbuatannya kelak akan dimintai pertanggung jawaban di hadapan Allah, di pengadilan akhirat, setiap manusia tak kan bisa menyembunyikan keburukanya.

Bertemu BidadariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang