#2

38 1 0
                                    

#BertemuBidadari

~ Bidukpun Mulai Dikayuh ~ (2)

Oleh : Ratu Rianti

Penguasa langit dan bumi, serta yang ada diantara keduanya adalah Allah SWT selayaknya manusia taat pada seluruh aturanNYA.
...

Bu Fara dari pagi sudah sibuk mempersiapkan semuanya, karena pagi ini ia akan mengunjungi Sinta anak semata wayangnya. Pak Jakapun tak kalah sibuk, ia mempersiapkan kendaraan yang akan mengantarkan mereka.

"Bu sudah ngebel Sinta belum? kalau kita mau kesana, tanya pak Jaka sambil mengambil dompetnya diatas meja.

"Wes, ndak usah ngebel pak, Sinta pasti di rumah", sambil merapihkan kerudungnya bu Fara menjawab pertanyaan suaminya.

"Lho nanti kalau ndak ada di rumah gimana?"

"Wes to, mesti ada pak." Jawabnya.

"Yo wes kalau gitu" pak Jaka pasrah.
Tak lama kemudian mereka meninggalkan rumah menuju rumah Sinta.

...

Sementara Sinta ditempat berbeda, sedang mengisi kajian rutinnya.

"Adik-adik, Islam mengatur seluruh aspek kehidupan dari bangun tidur sampai bangun negara. Islam adalah agama yang diturunkan Allah kepada Muhammad SAW, untuk mengatur hubungan manusia dengan penciptanya, yang mencakup Akidah dan Ibadah, hubungan manusia dengan dirinya sendiri, mencakup Akhlak, Pakaian, Makanan dan Minuman. Islampun mengatur hubungan manusia dengan sesama manusia, mencakup muamalah dan uqubat atau sangsi-sangsi. Tak ada yang luput dari aturan Islam, maka ketika kita menyatakan diri sebagai muslim itu artinya kita mau diatur oleh aturan Allah secara keseluruhan. Sampai sini ada yang ingin ditanyakan?," Sinta memberi kesempatan pada adik-adik binaannya untuk bertanya.

"Saya kak," Iyen mengacungkan tangannya.

"Silahkan Yen,"

"jika Islam mengatur seluruh aspek kehidupan, lalu apa hukumnya pacaran kak."

"Ehem-ehem," Ira menyenggol bahu Iyen.

"Iih apa si?" Iyen risih dengan respon teman-temannya yang kemudian menggodanya. Suasana kajianpun agak riuh.

"Sudah-sudah. kakak jelaskan ya, Dalam Al-Qur'an surat Al Isra ayat 32, Allah berfirman yang artinya Dan janganlah kamu mendekati zina ... kalimat janganlah diayat tersebut disebutkan sangat jelas, maka ini bentuk perintah bahwa tidak boleh mendekati zina, aktifitas mendekati zina salah satunya adalah pacaran, maka pacaran dalam islam dilarang, dan pelakunya mendapat dosa".

"Kalau pacarannya jarak jauh kak, kan cuma telponan atau chatting gimana.?" Tia nyeletuk.

"Sama saja, karena telponan dan chatting itu adalah perbuatan manusia dan perbuatan manusia itu harus terikat pada aturan-aturan Allah."

"Ya kak In syaa Allah faham". Yang lainnya menjawab kompak.

"Baik jika begitu kajian kita sampai disini dulu ya, In syaa Allah lain waktu kita sambung lagi." Sinta menyudahi kajiannya.

Tiba-tiba ponselnya berbunyi, Sinta segera menjawabnya.

"Assalamu'alaikum," dari seberang sana terdengar memberi salam.

"Ndok, kamu dimana? bapak sama ibu ini di rumahmu."

"Wa'alaikumsalam, ibu, maaf bu, Sinta sedang ngisi kajian, tapi sudah selesai, sebentar lagi sinta pulang kok, maaf tunggu ya bu, Sinta segera pulang." Agak gugup Sinta segera menutup kajiannya dan pamit pada adik-adik binaannya.
...

"Tuhkan bu Sintane nggak ada di rumah."

"Nggak apa-apa pak, bentar lagi pulang katanya, kita tunggu aja," bu Fara dan pak Jaka menunggu dimobil.

15 menit kemudian Sinta datang, ia segera memarkir motornya dan menghampiri bapak dan ibunya.

"Assalamu'alaikum, maaf pak, bu, jadi menunggu, kok bapak dan ibu tidak telpon dulu, kalau bapak atau ibu telpon dulukan, Sinta tidak pergi,"

"Tidak apa-apa ndok, wong cuma nunggu sebentar aja kok, ini lho ibu mu dari kemarin ribut aja pengen ketemu kamu kangen katanya."

"Halah, aslinya bapak juga kangen to, sama Sinta?" jawab ibu ga mau kalah. Sinta menggayut dipelukan ibunya.

"Nanti saja kita lanjutkan ngobrolnya didalam, sekarang kita masuk dulu." Sinta segera membuka pintu gerbang.

"Kok sepi ndok."

"Bapak dan mas Rama ke pasar, Neni kuliah, bapak dan mas Rama, biasanya pulang menjelang dzuhur, kalau Neni tidak pasti, kadang pulang siang kadang sore," Sinta menjelaskan sambil membuka pintu rumah dan mempersilahkan bapak dan ibunya masuk.

"Bapak sama ibu duduk dulu ya, Sinta masuk sebentar," Sinta masuk kamarnya, meletakkan tas dan kemudian menuju ruang makan, mengambil air putih dan kue-kue untuk bapak dan ibunya.

"Silahkan pak, bu, minum air putih dulu," Sinta meletakkan semuanya di meja.

"Sinta kangen ibu,"

"Ibu juga,"

"Wes-wes, kangen-kangenane ini bapak sudah laper, sana pada masak yang enak, nanti kita makan bareng-bareng." bapak memberi perintah pada istri dan anaknya.

...

Pak Sastra dan Rama sampai di rumah dan agak terkejut.

"lho kok ada mobil pak Jaka ini,"

"Iya, bapak dan ibu mau kesini kok ga bilang-bilang," Rama menimpali. Keduanyapun bergegas masuk ke rumah.

"Assaalamu'alaikum," Pak Sastra dan Rama mengucap salam berbarengan.

"Wa'alaikumsalam," Pak Jaka segera berdiri menyambut besan dan manantunya.

"Ada angin apa ini, tiba-tiba datang kok tidak memberi kabar?"

"Itu lho ibunya Sinta katanya kangen anaknya, terus berangkat gitu aja, biar surprise," keduanyapun tertawa.

"Pak, maaf Rama pamit masuk dulu ya."
"Oh, iya, silahkan."

Kemudian Rama masuk kamarnya dan kebelakang menemui istri dan ibu mertuanya.

Bersambung ...

Balam
25072018
21 : 06

Bertemu BidadariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang