Hts season 2 - 32

570 70 4
                                    

Kipe memberhentikan mobilnya didepan gerbang rumah (namakamu)

Kipe mendekat kearah gerbang rumah (namakamu)

"Pak,"kipe menyapa pak Ujang yang sedang berjalan kearah kipe

"Den kipe, akhirnya kesini juga."ucap pak Ujang dengan cengirannya

Kipe tersenyum "iya pak. Baru bisa sekarang,"

"Pak, bisa bantu saya?"lanjut kipe. Pak Ujang mengangguk

"Bantu apa den?"tanya pak Ujang

"Saya bawain boneka bigsize pak biasa buat tuan putri pak"kipe berbicara dengan disusul lelehannya

"Den teh romantis euy,udah kasep perhatian dan sayang pacar lagi"

"Saya cuma mau ngasih sesuatu hal yang bisa membuat orang yang saya sayang bahagia pak."

"Non (namakamu) teh beruntung punya pacar kayak den kipe"ucap pak Ujang

"Bukan dia yang beruntung pak, saya yang beruntung. Saat semua orang pengen ngemilikin dia, dia malah milih saya yang biasa aja."

"Dia perempuan yang paling sempurna menurut saya setelah ibu dan kakak saya pak."

"Saya terlalu jahat buat nyakitin dia pak."

Pak Ujang menepuk pundak kipe "perbaiki selagi masih bisa diperbaiki den. Non (namakamu) orang yang baik, dia ga pernah dendam dan benci sama orang den"

Kipe mengangguk "dia bukan baik lagi pak, tapi terlalu baik."

"Kalo dia jadi istri saya pak, mungkin saya menjadi suami yang sangat sempurna pak bisa mendapat istri seperti dia."

Pak Ujang tertawa "semoga ya den. Tapi, belajar yang bener dulu ya den. Jadi laki-laki yang mapan, perempuan memang tak menuntut, cuma sebagai laki-laki harus punya prinsip den. Laki-laki memang harus kerja keras. Jangan kayak bapak den. Bapak nyeselnya sekarang"

Kipe tersenyum "yang penting halal pak. Terus berusaha buat keluarga tersenyum ya pak, uang bukan segalanya kok walaupun yang sangat dibutuhkan."

Pak ujang mengangguk "maaf den, bapak jadi curhat." ucap pak ujang tertawa

"Ada kalanya, laki-laki juga perlu tempat untuk menceritakan keluh kesahnya pak. Ayo pak, kita bawa masuk" ajak kipe

Akhirnya kipe dan pak ujang membawa boneka big size tersebut masuk kedalam rumah (namakamu)

"Assalamualaikum," kipe berucap, bunda yaya mendekat kearah kipe yang baru saja keluar dari ruang dapur

"Waalikumsalam, eh kipe" sapa bunda

Kipe menyalami bunda yaya "halo bun."

Yaya tersenyum "hai nak, tadi irzan kesini."ucap yaya

Kipe mengangguk "iya bun, kipe tau, maafin kipe ya, tapi kipe lakuin ini agar (namakamu) bahagia, tetapi ternyata salah"

"(Namakamu) udah lupa sama irzan semenjak kamu hadir didalam hidup dia pe."

"Jaga (namakamu), jaga kepercayaan bunda. Jangan nyakitin dia ya pe"lanjut yaya sambil tersenyum kearah kipe

Kipe ikut tersenyum "siap bunda"

"(Namakamu) diatas, langsung aja keatas. Pelan-pelan ya pe, dia masih sensitive"ucap yaya.

Kipe mengangguk "iya bun, kipe izin keatas ya bun."

Kipe berjalan dengan agak susah karna harus membawa boneka seukuran badannya itu sendiri kelantai 2

HTS [Pending]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang