Onegai, Papa || Anime x reader ||

Hate.

Akashi Seijuuro x reader

Hate.
Rate : Teen
Genre : Drama, family.

Akashi seijuuro milik Tadatoshi Fujimaki
●
●
HAPPY READING

●●●

(Name) PoV

Menjadi putri tunggal seorang Akashi Seijuuro mungkin terdengar seperti impian gadis seusia ku. Menjadi putri dari seorang Chairman dari Akashi Group sudah menjamin kesejahteraan mu beserta seluruh keturunanmu. Hidup penuh kemewahan dengan iming iming harta adalah salah satu faktor pendukung terciptanya mimpi konyol itu.

Jika boleh jujur lebih baik kalian berhenti memimpikan itu.

Aku peringatkan.

Perintahnya Absolut, tak boleh dibantah, Diragukan, dipertanyakan, atau di abaikan. Setiap kata yang tercipta dari lidahnya harus dituruti, apapun yang terjadi. Tak lebih dari seorang pria Diktator yang tumbuh di lingkungan sempurna.

Aku meragukan keputusan ibuku menikahi pria ini.

Ah... aku sampai lupa memperkenalkan diri. Namaku Akashi (Name), putri tunggal Akashi Seijuuro dan .... ah lupakan ibuku.

Dituntut menjadi sempurna, lebih tepatnya sempurna adalah pedoman hidupku

Bagiku Ayah ku bukanlah panutan ku, memang bagi semua orang aku adalah sosok yang mencerminkan ayahku, tegas, berwibawa dan juga Absolut.

Tapi bagiku itu bukan lah aku, mana sudi aku disamakan dengan ayah seperti itu.

Bagiku ia sama sekali tak mencerminkan sosok ayah, walau didepan para koleganya ia menggandengku sayang, sesekali memberikan perlakuan kecil yang lembut penuh kasih.

Ayahku yang dirumah sangat berbeda dengan yang di luar sana. Pria dingin dengan mata dan mulut yang menusuk, tak pernah keluar dari ruang kerjanya yang terkesan suram itu.

Menyibukkan diri dengan kertas dan Laptot terlihat lebih menarik daripada mengurus putri semata wayangnya ini.

•••

25 Desember, hari natal sekaligus hari dimana pertama kali aku membuka mata didunia ini. Merayakan bersama keluarga besar adalah hal yang langka disini. Aku tak ingat kapan aku merayakan hari spesial ini.

Mungkin malah tak pernah.

Ayahku... mustahil jika ia merayakan ulang tahunku atas keinginan sendiri.

Ibuku? Ia selingkuh dengan kollega ayahku. Awalnya ia ingin membawa pergi ku jauh dari ayahku. Tapi apa daya persidangan itu di menangkan ayahku.

Menatap sendu meja makan yang kosong-aku meminta pelayan untuk menyingkirkan semua makanan yang disiapkan-. Menikmati kesendirian disini.

Menyetel lagu jingle bell, dan beberapa lagu syahdu terdengar menenangkan. Meletakkan tanganku diatas meja, menjadikan tumpuan untuk kepalaku. Aku mencoba menenangkan diri disini.

Jika ayahku tahu, habislah aku.

Tapi untuk sekarang aku ingin bebas, setidaknya di hari mana aku dilahirkan. Sehari ini saja.