Don't Go

8.2K 374 40
                                    

Sawamura Daichi x Reader

REQ BY Zenturix

Don't Go
Rate : Teen
Genre : Drama, Family, Historik, Hurt

Sawamura Daichi milik Haruichi Furudate.



Happy Reading.

●●●

Langit musim panas tak lagi menggambarkan keceriaan yang tersirat, kesenduan melingkupi setiap individu yang kini harus merelakan kekasih hati guna mendedikasikan diri untuk mengibarkan bendera Nippon di negara sendiri. Tangan meraih kehampaan saat bayang dari seluruh afeksi milik sendiri mulai melangkah menjauh, membawa janji untuk kembali dalam pelukan.

Peperangan tercetus dengan mudahnya, lantang bak sangkakala hari akhir pernyataan perang di tiupkan sebagai tanda mulainya perpecahan antara dua pihak yang bertikai. Perbedaan ideologi serta ego yang dijunjung tinggi memecahkan segala kepercayaan pada manusia yang berdoa mengatas nama kan tuhan, menenggelamkan ke dalam jurang keputus asaan dan pengharapan abadi.

Benci mengakui kala kau harus merelakan seseorang yang berharga pergi dari relung peluk.

Nippon kala pagi mendendangan lagu Aikoku Koshinkokyu secara lantang guna membangkitkan mobilitas dan semangat juang para pria pendedikasi bangsa. Kesan sendu lebih kentara daripada semangat juang itu sendiri, sesal didada jikalau memang harus berpisah dengan orang tercinta. Tetapi ketakutan akan konsekuensi kehilangan orang tercinta dengan cara terinjak-injak oleh penjajah lebih menakutkan daripada harus mati di medan tempur dengan genggaman kalung identitas guna mengetahui identitas diri yang mungkin tak lagi berbentuk.


Tempat untuk kembali dijaga sampai mati.

Kisah dramatis semi historik kini diketik dengan air mata yang tak lagi ingin berdiam dibalik pelupuk mata dari seseorang yang telah menunggu kabar kekasih hati, takut jikalau memang beliau tak bisa kembali untuk memeluk diri ini.

Doa ku kepada tuhan selalu menambahkan engkau pulang dengan keadaan utuh walau penuh luka pun, asalkan jiwa masih bersatu dengan raga bagaimanapun keadaan engkau ku terima dengan kebahagiaan yang tak bisa lagi tergambar.

□□□

Terpaan angin lembut menyentuh kulit yang kini terlihat semi kusam, helaian [Haircolor] melambai lembut ketika bersentuhan dengan udara lembut musim semi. Cakrawala menampakan warna biru lembut dengan arak-arakkan awan yang bergerak lambat dengan kesan sendu yang sedikit menemani, visualisasi lambat ketika gadis itu menatap kelopak sakura yang menari di terpa angin menambah kesan sendu yang kentara.

Netra [Eyecolor] kini mengedarkan pandang pada pemandangan alam dari Nippon konvensional, masih hijau semi kecokelatan akibat tanah gembur yang dibajak. Prefektur Miyagi masih terkesan damai tanpa percikan api perang atau para tentara berkulit pucat. Walau tetap was-was akan keadaan sehingga diperlukan pengawasan militer secara penuh.

Benci mengakui sang gadis bermahkota [Haircolor] sama sekali tak menyukai perang.

Tubuhnya kembali berlari menjejaki tanah berlumpur, menuruni beberapa petak sawah guna sampai pada rumah sederhana yang masih belum tersentuh modernisasi. Sempat berhenti ketika melihat beberapa pemandangan memanjakan mata tetapi ia tetap kembali berlari. Memasuki daerah rumah dengan papan kayu ringkih bertuliskan kanji kuno bertuliskan “Sawamura”, ia melepas sepasang sandal jerami yang terpasang dikaki mungil.

Onegai, Papa || Anime x reader ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang