Midorima Shintaro x Reader
REQ by Zenturix
Healing
Rate : Teen (13+)
Genre : Drama, FamilyMidorima Shintaro milik Tadatoshi Fujimaki
●
(Terdapat konten Tak mengenakan dimohon kebijakan pembaca bahwa mengingat bahwa cerita ini hanyalah fiksi belaka. )
●
●
●Happy Reading
●●●
Teriak menggema di sela jajaran rak kayu lapuk berbau debu pekat, lantang meneriakkan guratan pedih di dalam kepala sendiri. Gadis itu—pemilik suara bernada tinggi terkait—mencengkeram kuat helaian rambut sendiri, membiarkan paras ayu sendu bersembunyi di balik helaian poni yang mulai tampak kusut. Bunyi benturan antara tubuh ringkih dan kayu menggema di telinga sendiri di sela teriakkan bernada skeptis di kepalanya, ia tak tahu siapa yang berteriak ia tak kenal semua suara itu. kumohon hentikan, ini membuatku muak; air mata mulai mengalir tanpa izin dari sepasang mata Zamrud miliknya.(Name) sudah lelah dengan segala suara di dalam kepalanya.
Tubuh berjongkok di samping rak di pojok ruangan, mencari secercah cahaya dari jendela kelabu berkarat yang menjadi satu-satunya ventilasi di ruangan terkait. Midorima (Name) takut kegelapan, suara itu terus berteriak di tengah kegelapan yang mulai melahap habis dirinya. Kumohon siapa pun tolong aku, (Name) menyesali tubuhnya yang bergetar hebat. Tremor melanda akibat ketakutan serta suara yang bersahutan dengan isi pemikiran sendiri. Semua suara di dalam kepalanya bertalu-talu, menggema dan tak tenang. Tapi itu tak lagi terdengar setelah kegelapan sempurna menyibak kesadaran diri.
□□□
Midorima Shintaro menatap punggung sosok gadis muda yang mendudukkan diri di bawah naungan pohon Ginko yang mulai menggugurkan helaian daunnya, terlihat Syahdu bagai lukisan lawas yang dilukis oleh tangan ahli. Dia putrinya, gadis mungil yang kini telah tumbuh menjadi remaja ber kepribadian tenang. Jubah putih milik Shintaro perlahan bergerak se arah helaian panjang rambut putrinya di bawah angin, mata berbingkai Shintaro menyipit kala helaian rambut putrinya tak lagi menyembunyikan punggung ringkih sang putri; sedikit terganggu kala mendapati tubuh si gadis tampak lebih kurus dari biasa. Memutuskan mendekatkan diri, gemeresik daun Ginko di kakinya terdengar mengiringi alunan lembut dari angin musim gugur.
Gadis itu tak menoleh, tapi merespons pelan; sekedar sentakan kecil di pundak pertanda ia menyadari kehadiran sosok di belakang dirinya. Shintaro berhenti melangkah ketika tubuhnya berjarak dua meter dari bilah bangku panjang di hadapannya, hanya menatap tak berniat membuka suara. Gadis di hadapannya ringkih, kurus dan lemah, seperti daun Ginko yang ia injak. Hancur dengan sentuhan semata.
"apa ada yang harus kau katakan sensei?" suara (Name) tak seperti dulu, kini suaranya bernada rendah dan sedikit serak serta melirih di bagian akhir.
Bahkan ia tak pernah memanggil namaku atau menyebutku ayah lagi, Shintaro mengangkat bahunya kaku. Lantas ia menjawab "tidak ada". Praktis gadis itu menoleh pelan, menunjukkan kembali sepasang Zamrud serupa diri miliknya walau hampir tertutup helaian [Hair Color] secara totalitas. Kusam, dan kelam seperti cerita para Perawat yang berlalu lalang di depan kamarnya. Shintaro mengetahui semuanya, fakta bahwa putrinya sakit dan kisah bagai fiksi ilmiah yang di ceritakan para rekan Radiografernya; walau patut di sesali bahwa yang mereka katakan nyata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Onegai, Papa || Anime x reader ||
القصة القصيرةTinggal sendiri dengan ayahmu? Bagaimana ya rasanya? • • • • • ••Pot putih mempersembahkan•• Onegai papa Daddy| Chara x Reader Karakter hanya milik Pencipta, saya hanya menggunakan untuk jalan cerita. Request [ ] OPEN [ ● ] CLOSED