4. Marah Lagi

3K 213 7
                                    

TUNJUK SATU BINTANG DAN TEKANLAH WKWKWKW #APASIH#

SELAMAT MEMBACA

Hari minggu, bayangan bisa pergi bersama Rio nyatanya hanya menjadi angan dalam benak Ify saja. Kekasihnya itu saat ini tengah benar-benar sibuk dengan pekerjaannya. Maka sebagai pacar yang baik, Ify harus sepengertian mungkin untuk tidak menjadi penghalang bagi Rio yang tengah berjuang demi masa depan.

Sudah satu minggu ini, Ify belum bertemu dengan Rio. Karena Rio memang sempat bercerita kalau dia tengah di beri sebuah proyek papanya. Oleh karena itu, Ify mengerti jika Rio tidak bisa menjemput atau mengantarnya pulang. Selain itu, Ify juga ingin menunjukkan pada Rio jika dia bukanlah cewek manja yang terus menggantungkan diri padanya.

Tapi, biar bagaimanapun Ify hanya seorang cewek yang pasti mempunyai hati dan juga perasaan. Rasa rindu dan ingin di perhatikan oleh kekasihnya sendiri, itu jelas ada. Terlebih Rio hanya membalas semua pesannya ketika dia sudah terlelap.

Ify menghela, menimpulkan suara desahan dari bibirnya yang berusaha untuk tetap sabar.

Mario Aditya

20.00 Jngn lupa makan
Jngn lupa sholat
Jngn lupa pacar yg minta perhatian hehehe
21.00 Yo kangen 😟😟
Masih sibuk banget ya?
Kapan kita ketemu? 😭😭
Besok bisa jemput gak?

Kedua mata Ify membulat, dia bahkan hampir menjerit sangking senangnya karena melihat satu pesan masuk dari Rio. Sebenarnya Ify juga tidak kesepian banget, hanya saja jika pikirannya sudah terpaku pada Rio. Ify pasti males kalau harus membalas semua chat dari teman-temannya.

Skrg 21.30

Ify mengernyit bingung

Read Skrg maksdnya?

Buka pintu
Aku di dpan 21.31

Ify langsung melempar ponselnya, melompat turun dari tempat tidur dan menuju keluar kamar. Dia tidak kaget dengan tingkah Rio yang selalu membuatnya hampir terkena serangan jantung mendadak. Bukan pertama kalinya Rio tiba-tiba muncul di depan rumah saat dia benar-benar membutuhkan kekasihnya itu. Namun, tetap saja efek yang timbul selalu mampu membuat Ify bahagia.

"Kamu belum pulang?" tanya Ify, dia terkejut mendapati Rio masih mengenakan kemeja panjang, dasi yang sudah tampak longgar dan rambutnya yang acak-acakan. Rio tampak berantakan saat ini, namun di mata Ify kekasihnya itu terlihat sangat seksi. Dia pasti dari kantor langsung ke sini karena membaca pesannya itu. Ugh jadi makin sayang!

"Udah makan? Mau makan, nggak? Aku masakin bentar, ya?" sering bertemu dengan mama Rio tentu saja menguntungkan bagi Ify karena bisa les masak gratis. Plus, dia jadi tahu jenis makanan apa yang Rio sukai.

Rio tersenyum tipis, dia mendorong bahu Ify agar membelakanginya dan masuk ke dalam rumah. Tubuh Ify meremang, saat tiba-tiba Rio memeluknya dari belakang.

"Ganti baju dulu sana." Bisik Rio tajam, tepat di telinga Ify.

Merasa aneh dengan ucapan Rio, Ify menolehkan kepalanya sedikit ke belakang. Sehingga kini, wajah Rio hanya berjarak satu centi dengan wajahnya. "Ke-kenapa?" Cicit Ify hampir kehilangan suara.

Rio memang tak banyak bicara, tapi semua tindakannya itu selalu mampu membuat Ify tak bisa berkutik.

"Kamu bikin aku laper."

Mencintaimu (Lagi) SEGERA TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang