"Besok hari minggu ya?" Angan Riani.
"Kira-kira apa ya yang akan kulakukan?" Lanjutnya.
Setelah berimajinasi sampai ke negeri China, eh stop! Emang mau mencari ilmu sampai ke negeri China segala? Udah ah, kembali ke Riani. Riani pun tak kuasa menahan kantuk yang teramat dalam. Ia pun terlelap dalam tidurnya, dengan dihiasi dengan bunga tidur yang begitu indah. Saking indahnya, sampai membuat Riani ingin menangis ketika ia terjaga.
Dalam mimpinya, Riani diperlakukan orang tuanya, seperti halnya orang tua mereka memperlakukan Riana di dunia nyata. Ia bahagia sekali, karena memiliki orang tua yang sangat perhatian kepadanya.
Namun, sekali mimpi akan tetap menjadi mimpi. Ia datang begitu indah, menjadi bunga tidur ketika kita terlelap dalam gelapnya malam. Ia takkan pernah menjadi kenyataan, seperti yang kita dambakan.Mimpi hanyalah tipuan belaka, yang memberi harap pada siapa saja yang mengalaminya. Begitulah devinisi mimpi bagi Riani. Menyesakkan.
***
Bersambung.... Nantikan next partnya ya teman:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Seperti Pelangi Tanpa Hujan
Teen Fictionterkadang perbedaan sendiri yang membuat semua orang keliru memahami apa arti kehidupan. #fromzerotohero *rank1 14.05.2020 #try *rank4 14.05.2020