7. "Apasih mbok? Riana capek. Mau tidur"

45 1 0
                                    

Ketika matahari mulai bersembunyi dibalik gunung-gunung besar dan hanya menampakkan sedikit guratan kuning. Adzan maghrib pun berkumandang dengan merdunya. Riani bersiap-siap menuju masjid dekat rumah mewahnya itu. 

"Assalamu'alaikum warahmatullah. Assalamu'alaikum."

Salam pada tahiyat akhir sholat maghrib pun usai, para jama'ah di masjid menyegerakan diri untuk berdo'a kepada Sang Sutradara Kehidupan untuk kehidupan sehari-harinya, masa depannya kelak, dan kehidupan setelah ajal menjemput satu persatu manusia di bumi ini.


 ***

Secara terburu-buru, Riana masuk tanpa mengetuk pintu rumah dan mengucap salam.

"Astaghfirullah, beda banget ya kelakuan neng Riani sama neng Riana." Batin Mbok Iyem sambil mengelus dada.

Riana baru pulang ke rumah setelah berfoya-foya. Shoping, nguliner, Oo Te Em. Apalah itu. Seperti biasa, ketika geng Tjantiek sudah beraksi si mall. Ya, mereka menamai gengnya dengan nama Tjantiek dibaca 'Cantik'. Nama geng Tjantiek sudah mencuat hingga ke ujung lorong sekolah mereka. Geng dengan pasukan 3 remaja cantik yang doyan shoping ini itu, yang menurut nalar, barang yang dibeli jauh dari kebutuhan mereka. Tas kotor sedikit, buang. Lembiru. "LEMpar BelI baRu". Mungkin jika ada awards dengan nominasi remaja terboros sejagat raya. Mereka bertiga yang akan menerima penghargaan itu. 

Sesampainya di rumah,  tujuan utama Riana adalah pulau kapuk tercintanya. Yang hanya ada di rumah mewahnya itu. Tanpa berganti pakaian dan melepas alas kaki, Riana langsung tergeletak begitu saja. Teparrr. *kata orang Jawa

Mbok Iyem yang kebetulan lewat di depan kamar Riana pun memergoki kelakuan Riana yang seenak jidatnya itu, mencoba membangunkan Riana perlahan. 

"Neng Riana. Bangun neng" Ucap Mbok Iyem pelan.

"Apasih mbok? Riana capek. Mau tidur" Jawab Riana.

"Neng Riana nggak makan?" Tanya Mbok Iyem

"Gak lapar!! Udah ah Mbok, Mbok pergi aja. Riana mau tidur. Titik!!" Jawab Riana ketus.

***

New update:)

Yeayyyy. Gimana gimana? Monggo, yang mau tanya seputar si kembar yang sifatnya bagiakan langit dan bumi. Beda. 180 derajat. Jangan lupa vote ;) ma'af baru bisa ngupdate hari ini. 

Seperti Pelangi Tanpa HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang