11. "Sepertinya aku pernah melihat kamu sebelumnya."

14 2 0
                                    

"Sepertinya aku pernah melihat kamu sebelumnya."

Akhirnya mulut Riani mengutarakan isi hatinya.

"Bukankah kamu yang tadi tidak sengaja aku tabrak?" Ingat Virgo.

"Oh iya ya, hampir saja lupa. Hehehe." Riani baru tersadar setelah mendengar pengakuan Virgo.

Flashback on

Orang tua Riani yang sama sekali tak pernah menganggap Riani ada, bukan tanpa alasan. Tetapi mereka tak akan pernah ikhlas atas meninggal nya satu-satunya putra mereka, yang merupakan adik laki-laki si kembar, Riana dan Riani. Sampai saat ini pun orang tua Riani tak akan pernah mema'afkan kecerobohan Riani yang mereka anggap sebagai sebab musabab kematian putra mereka satu-satunya.

Dulu, ketika Riana dan Riani kecil telah berusia 5 tahun, mereka mempunyai seorang adik laki-laki yang bernama Tri Handika Sasmoadjipuro. Saat itu keluarga Ali Sasmoadjipuro hidup sangat bahagia, kemana-mana mereka sekeluarga selalu bersama-sama, kerukunan yang terjalin membuat para keluarga lain merasa iri pada saat itu. Seiring berjalannya waktu Riana dan Riani kecil kini telah berusia 10 tahun dan adik mereka, Handika berusia 5 tahun.

Suatu hari, mereka bertiga bermain di taman bermain dengan diawasi papa dan mama mereka dari kejauhan. Riani bermain kejar-kejaran dengan Handika, dan Riana yang bermain masak-masak bersama teman-teman di sekolahnya.Kebetulan letak taman yang dekat dengan jalan raya dan banyak para PKL (Pedagang Kaki Lima) yang menjual berbagai macam jajanan ringan di seberang jalan.
Saat itu Handika yang berusia 5 tahun mengetahui terdapat penjual ice cream kesukaannya di seberang jalan, ia bermaksud berlari untuk membeli ice cream kesukaannya itu dengan dibuntuti oleh Riani, kakaknya.Tanpa menengok arah kanan dan kiri Handika pun menyebrangi jalan raya yang saat itu ramai dengan kendaraan yang lalu lalang kesana kemari. Sepeda motor yang melaju dari arah barat berhasil ditepisnya. Tiba-tiba mobil dari arah timur yang melaju kencang.

Dan "Bruukkk...!!"
"Handikaaaaa.." Teriak histeris Riani.

Seketika itu, mama dan papa nya terlonjak kaget melihat keadaan putra kecilnya yang bersimbuh darah itu. Tak lama kemudian, mobil ambulance pun datang untuk membawa si kecil Handika menuju Rumah Sakit terdekat dari TKP (Tempat Kejadian Perkara).

Tapi sayang, kabar buruk menimpa keluarga Sasmoadjipuro, Handika tak bisa diselamatkan karena ia mengalami kebocoran jantung dan gagar otak parah. Sehingga mematikan sel-sel yang ada dalam tubuhnya. Sejak saat itulah ortu si kembar dan Handika memperlakukan salah satu putrinya, Riani dengan sangat buruk, seperti layaknya Riani bukan putri mereka. Orang tua si kembar mengira bahwa Riani lah penyebab kecelakaan Handika, tanpa mau mendengarkan penjelasan Riana terlebih dahulu. Apa boleh buat? Riani ynag saat itu berusia 10 tahun, masih belum memahami tentang takdir kehidupan yang pahit pada saat itu. Ia hanya bisa menangis meratapi nasib nya yang amat tak diinginkan segala macam makhluk di planet manapun.
Seiring berjalannya waktu, semakin hari semakin dekat pula Riani dan Virgo. Mereka berdua memliki latar belakang yang hampir sama, Riani yang tak dianggap keluarganya dan Si Virgo yang telah bercerita kepada Riani tentang kehidupannya, yang tak kalah menyedihkannya dengan kisah hidup Riani.

"Kamu tahu ga Ri? Aku juga sama kayak kamu, mungkin kita ditakdirkan mempunyai background yang sedemikian rupa supaya kita menjadi manusia yang kuat dan tahan banting untuk menghadapi kehidupan yang tak lurus ini." Terang Virgo panjang lebar.

"Dulu saat aku masih kecil, orang tua ku selalu saja bertengkar, aku tak pernah merasakan kasih sayang mereka, meskipun mereka satu atap denganku. Suatu hari, tak seperti biasanya, orang tuaku bertengkar hebat , oceh sana oceh sini. Dan kekerasan fisik yang dilakukan ayah terhadap ibuku, saat itu juga ibuku tak kuat lagi melihat kelakuan ayah yang semakin hari semakin menjadi-jadi. Hingga akhirnya ibuku memutuskan untuk mengurus surat cerai di kantor pengadilan tanpa mempedulikan keadaanku sama sekali, begitupun dengan ayahku. Sejak saat itu, aku tak pernah bertemu dengan orang tua ku lagi, karena aku diasuh oleh paman dan bibiku. Sampai saat ini pun aku tak pernah bertemu mereka. Entahlah, yang terjadi berikutnya hanya sang sutradara kehidupan yang tahu." Begitulah cerita Virgo kapada Riani.

Ternyata dibalik kedekatan Riani dan Virgo, diluar sana terdapat seseorang yang setiap harinya memata-matai kebiasaan mereka berdua. Tak lain dan tak bukan, ia adalah Riana, saudara kembar Riani. Yang mempunyai perasaan suka kepada Virgo.

.
.

Assalamualaikum teman-teman..
Finally dengan keteguhan hati Riana Riani come back guys..
Doain yaa semoga bisa sampai finish(:

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 26, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Seperti Pelangi Tanpa HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang