Setiap sekolah pasti memiliki setidaknya satu laki-laki populer yang dipuja banyak gadis. Alasannya tak lain adalah; ia pintar, ia hebat dalam olahraga, dan yang menjadi utama adalah, ketampanan. Makanya ia menjadi populer dan dicintai banyak gadis.
Namun, aku sudah muak dengan ini. Kenapa? Karena orang populer yang ada di sekolah ini adalah orang yang sama di sepanjang kehidupan sekolahku. Mulai dari SD, SMP, bahkan sampai sekarang SMA pun, dialah yang selalu menjadi artisnya. Aku sudah berusaha untuk tak satu sekolah dengannya. Tapi tak bisa.
"Kyaaaa !!! Sasuke-kyun!"
"Sasuke-kun kakkoi!"
"Sasuke-sama!"
Kusedot habis sekotak jusku, lalu meremasnya sebelum kulempar ke tempat sampah terdekat.
Pemandangan lazim yang menyebalkan selalu ada setiap harinya. Para gadis itu selalu saja berteriak sangar saat melihatnya. Aku tak mengerti. Sama sekali tak paham. Apa yang mereka lihat dari Sasuke?
"Sakura-chan, kau sudah baikan?"
"Um, tenang saja." aku mengangguk. Setidaknya gadis yang tak menggilai Sasuke ada di sampingku, Hinata.
"Syukurlah. Aku khawatir sejak mendengar gosip tentang kau dan Sasuke. Para gadis di kelas hampir semua membicarakannya. Apa benar kau dan Sasuke ..."
"Tentu saja tidak! Aku dan Sasuke tidak memiliki hubungan apa pun. Waktu itu aku dan dia pulang bersama karena terpaksa." sanggahku cepat, aku sangat tak suka pada gosip yang sempat beredar akhir-akhir ini.
"O ... oke, baiklah." Hinata terdiam.
Hari ini kelasku berolahraga di gymnasium karena di luar sedang hujan lebat, dan ini adalah mata pelajaran terakhir. Sementara anak perempuan beristirahat, anak laki-laki dipersilakan untuk bermain basket sampai bell pulang berbunyi.
Dan karena ada Sasuke, keadaan yang seharusnya normal saja, kini berubah menjadi keriuhan seperti di konser boyband. Para gadis menjerit meneriaki nama Sasuke.
Dan karena gosip 'Sakura berpacaran dengan Sasuke' beredar, aku jadi dibenci oleh hampir setiap anak perempuan di kelas―bahkan di sekolah ini. Dan si sinting Sasuke tak juga mau meluruskan kesalahpahaman ini. Jadi dengan berat hati, aku yang harus menjelaskannya sendiri. Meskipun hanya sebagian kecil yang mempercayaiku.
Aku dan Sasuke bertetanggaan, orang tua kami pun sangat dekat. Dan waktu itu, kurang lebih tiga hari yang lalu, aku lupa membawa payung di musim dingin ini. Dan karena ibuku mengetahuinya, yang kubayangkan adalah; Ibuku memberitahu ibu Sasuke, lalu ibu Sasuke langsung menyuruh Sasuke untuk pulang bersamaku dan membagi payungnya denganku. Dan karena hal itu, aku jadi dibenci oleh para gadis.
Aku dan Sasuke sudah didekatkan oleh kedua orang tua kami sejak kecil. Tapi aku tak pernah akur dengannya karena sifat dia yang terbilang sombong, dan aku tak suka itu.
"Sasuke-kun, kau keringatan. Ini, pakai handukku!"
"Sasuke-kun, ini minuman untukmu!"
"Sasuke-kun!"
"Sasuke-kun!"
Peluit menjerit bersamaan dengan berbunyinya bell pulang. Para gadis yang tadi hanya menonton di pinggir lapangan, kini tumpah ke lapangan saat peluit berbunyi. Mereka berbondong-bondong untuk memberikan handuk kecil atau pun air mineral untuk Sasuke.
Namun seperti biasa, Sasuke tak menghiraukannya. Dia berjalan membelah kerumunan lalu pergi untuk mengambil air minumnya sendiri. Dan yang membuatku heran, tak ada salah satu dari mereka yang menyerah.
Aku tak paham.
Orang yang tak tau cara menghargai orang lain digilai sampai sebegitunya? Mereka pasti sudah tak waras."Ugh! Aku harus ke kamar mandi. Kau pergilah duluan ke ruang ganti, Hinata."
KAMU SEDANG MEMBACA
this my body
RomanceCerita ke✌ . . . . . . 'Aku sangat menyayangi diriku.' Setidaknya dengan begitu, aku akan selalu merasa bahwa ada seseorang yang selalu menyayangi diriku. Namun suatu hari, hari terburukku datang. "Takdir yang men...