chapter 3

405 37 1
                                    

Setelah perdebatan batinku yang cukup lama, ibu Sasuke akhirnya curiga, dan memanggilku yang terus berdiam diri di kamar untuk pergi makan. Makan dengan keluarga Uchiha bukan masalah besar. Aku pernah melakukannya beberapa kali.

Sesudah makan, aku langsung membereskan piring―karena kebiasaanku di rumah.

"Tak usah repot-repot, Sasuke-kun. Biar ibu saja yang membereskannya." ucap ibu Sasuke tersenyum.

"Tapi ..."

"Tak apa, ibu juga sedang tidak ada kerjaan." ibu Sasuke mengambil piring dari tanganku.

Tok Tok Tok

"Gomen kudasai ..."

Tubuhku! Tidak, maksudku Sasuke! Dia akhirnya datang.

"Siapa itu?" ibu tersenyum menatap wajahku yang sedikit girang.

"Mungkin itu Sasu- ... Sakura, bu. Aku bukakan dulu pintunya."

Aku lekas pergi menuju pintu setelah ibu Sasuke mengangguk.

Clek

"Sasu ... ke ?"

Aku tak percaya dengan apa yang kulihat di depanku ini.

"Kenapa kau memakai dress? Dasar bodoh."

Ternyata bukan cuma aku yang gagal memainkan peran. Dia juga gagal, sangat gagal.

"Kenapa? Ini adalah satu-satunya baju bagus yang kau punya." ucapnya dengan wajah datar tanpa dosa.

"Bagaimana imageku nanti di hadapan orang tuamu? Memangnya aku lacur yang sedang main ke rumah pria malam-malam?" aku menggertakkan gigiku gemas.

Di hadapanku ini, tubuhku memakai dress pink muda selutut tanpa lengan, yang hanya pernah kupakai sekali untuk pesta tahun lalu.

"Dan apa ini ..." aku memincingkan mata, mencondongkan badanku ke depan. "Kau berdandan? Ya Tuhan ... Oh, jadi rupanya kau menikmati kecantikanku, ya kan?" kutunjuk bibirnya yang sepertinya telah dipoles lipgloss oleh Sasuke. Aku menggeleng-gelengkan kepala, "Sasuke, kau sudah rusak."

"Berdandan? Jika yang kau maksud bibir ini, inilah warna asli bibirmu." Sasuke menarik lenganku, mengarahkan jariku agar mau menyentuh bibirnya.

Aku menarik lengan kaget. "A ... apa yang kau lakukan?"

"Cih, ini bibirmu sendiri. Sudahlah, jangan bicara lagi." Sasuke menerobos masuk, meninggalkanku. Aku buru-buru menutup pintu untuk menyusulnya.

Tidak bisa dibiarkan.

Sasuke sengaja membuatku malu.

"Eh, Sakura-chan, tumben mampir. Ada apa sayang?" ibu Sasuke tiba-tiba menghadang.

"Kau mau kemana Sakura?"

Bahkan Kak Itachi pun langsung menoleh karena Sasuke memakai pakaian yang berlebihan. Aku tahu sebenarnya Itachi-nii sedang menahan tawa.

Sasuke ... benar-benar!

"Ahaha, bu. Aku ada keperluan penting dengan Sakura. Um, aku ..."

"Iya, Bi. Aku ada keperluan dengan Sasuke." Sasuke tiba-tiba memotong pembicaraanku, tangannya langsung menarik lenganku untuk pergi.

"Eh?"

Aku ditarik paksa untuk pergi menuju lantai atas. Sementara mukaku sudah jatuh ke lantai karena malu.

**

"Sasuke, sadarilah posisimu! Kau, dengan tingkah idiotmu itu sedang memakai tubuhku!" keluhku sesampainya kami berdua di kamar Sasuke.

this my bodyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang