chapter 4

403 30 1
                                    

"Sasuke-kun, ohayou!"

"Sasuke-kun!"

"Sasuke-kun, kita jalan bareng ya, sampai kelas!"

"Sasuke-kun!"

Berisik! Sangat berisik! Aku tak
menyangka akan seberisik ini, bahkan saat ini lebih berisik!

Semalam bak fatamorgana. Seperti keindahan sesaat yang tak berguna. Faktanya, kenyataan pahit kemarin kini kembali.
.
.
.
.
.

Aku terbangun pagi ini di kamar Sasuke, dalam wujud Sasuke pula.

Semalam benar-benar hanya harapan palsu! Padahal kemarin malam―saat  aku pergi mandi dan tidur, aku masih menggunakan tubuhku.

Aura Sasuke benar-benar luar biasa, sejak masuk gerbang aku sudah dikerumuni para gadis, dan ini luar biasa menyebalkan. Sasuke mengalami ini sejak lahir? Kalau aku jadi Sasuke mungkin aku sudah bunuh diri.

Tunggu, aku kan memang sudah jadi Sasuke saat ini.

Sosok perempuan yang kukenal, jalan melewatiku dengan santai. Aku tergerak tak sabaran saat melihat wujudku melintas.

"Sasu- Mmm ... Sakura!" teriakku untuk memangilnya. Semua gadis yang ada di sampingku langsung berhenti membual, dan serentak menatap wujud Sakura yang kini menoleh.

"Apaan sih, Sasuke-kun. Ada hubungan apa kau dengan si Sakura itu?"

"Iya Sasuke-kun, dia bukan siapa-siapa kan?"

Duh! Aku malah membuat sosok Sakura makin dibenci. Bagaimana ini?

"Bicara dengan cepat, aku buru-buru!" ucap Sasuke sinis.

"Heh kau, berani-beraninya membentak Sasuke-kun!"

"Dasar so', memangnya kau siapa, hah?"

"Iya, dasar cewek genit!"

Andai saja mereka tahu bahwa yang sedang mereka hujat bukanlah aku, melainkan Sasuke yang selalu mereka puja-puja, niscaya pasti mereka sudah memukul wajah mereka masing-masing.

Aku menggeleng dan mengisyaratkan Sasuke untuk pergi dengan gerakan mata. Sasuke yang sepertinya mengerti langsung berbalik tanpa mengatakan apa pun.

"Ekhem ..." aku berdeham hati-hati. Semua gadis yang tadinya sedang menyumpah serapah wujudku yang berlalu, langsung menoleh ke arahku.

"Eh? Ada apa Sasuke-kun, kau haus?"

"Aku bawa minum, mau?"

"Tidak! Minum saja minuman punyaku!"

HAHA! Sasuke benar, ini sangat merepotkan.

Aku tak tahu bagaimana biasanya Sasuke bersikap. Yang selalu kulihat adalah Sasuke mengabaikan para gadis ini. Tapi mana bisa aku melakukannya?!

Sekali-kali kukerjai si Sasuke itu!

"Um ... Bisakah kita lanjutkan jalan kita, nona-nona?" aku memberikan senyum terbaikku.

All hail semua gadis berteriak kacau. Hahaha ... gadis-gadis brengsek. Baru diberi senyum saja sudah mulai gilanya.

Aku berjalan meninggalkan para gadis yang masih membelalak tak percaya. Apa mereka baru pertama kali diberi senyum oleh sosok Sasuke?
Kasihan ...

**

Pelajaran hari ini akan diawali dengan pelajaran Bahasa dari Kengo-sensei. Ngomong-ngomong, aku dan Sasuke sekelas. Tapi dia duduk di barisan paling ujung kiri, dan aku duduk di barisan paling ujung kanan. Aku duduk dengan Hinata, sedangkan Sasuke duduk dengan Sai.

this my bodyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang