chapter 5

380 37 0
                                    

Aku dan Sasuke turun duluan di pemberhentian stasiun kedua. Sementara Sai dan Karin masih harus menaiki kereta untuk turun di stasiun berikutnya. Ini hari yang lumayan melelahkan.

"Sasuke?"

"Hm."

Seperti biasa, ia hanya berdeham untuk meresponku. Meskipun sudah ada di tubuh perempuan, tapi Sasuke tetap berjalan dengan cepat di depanku.

"Sepertinya kita harus bicara lagi malam ini. Banyak yang ingin kubicarakan denganmu."

Sasuke tiba-tiba berhenti, membuatku berhenti juga.

"Ada apa?" tanyaku.

"Sakura, apa kau masih takut?" Sasuke membalikan badannya menghadap padaku.

"Takut?"

"Apa kau nyaman menjalani kehidupanku?" Sasuke menatap mataku lekat-lekat.

Ada apa ini? Apa Sasuke tidak nyaman dengan kehidupannya? Tapi itu sudah pasti ...

"Dibilang nyaman, ya pasti ...
tidak. Tapi, aku tidak ada masalah apa pun saat ini. Ini kan baru satu hari. Kenapa kau bertanya?" jelasku pada Sasuke. Sasuke hanya terdiam, matanya masih terpaku padaku.

"Kenapa kau lihat-lihat? Rindu pada tubuhmu?" aku mengeryitkan alis. Sebenarnya aku risih dipandangi seperti itu.

Sasuke hanya diam. Tanpa sepatah kata, ia membalikkan badannya lalu kembali berjalan. Aku pun mengikutinya.

"Aku pasti akan membuat semuanya kembali normal. Aku janji."

Hah? Apa dia bilang?
Apa dia khawatir padaku?

Jantungku berdegup kencang.
Kenapa jadi seperti ini?

Jangan, Sakura! Jangan terlalu terbawa suasana.

***

Aku harus mengulangi hal kemarin―mengganti pakaian. Tapi sekarang aku tak peduli. Toh Sasuke selalu memakai pakaian dalam yang tidak kurang bahan. Justru yang kukhawatirkan adalah Sasuke di sana. Aku sebenarnya ingin bertanya bagaimana ia berganti pakaian, tapi aku selalu tak bisa menanyakan hal itu.

Karena ini akan jadi sangat aneh, jika aku bertanya padanya 'Sasuke, bagaimana cara kau mengganti pakaianku?'

Saat ini aku tengah memikirkan tentang hari esok. Esok aku harus pergi ke gymnasium untuk berlatih basket. Untungnya aku mengetahui dasar-dasar bermain basket. Karena sejak kecil, Sasuke sudah menyukai basket dan selalu mengajakku bermain―walau aku tak mau.

Kalau tidak salah, pernah sekali saat liburan musim panas, keluargaku dan keluarga Sasuke pergi ke pantai. Aku yakin ibu Sasuke masih menyimpan foto-foto yang diambil saat itu.

Aku ingat betul Sasuke yang ingin sekali bermain basket saat yang lain ingin bermain bola voli.

Haha ... aku jadi ingin bernostalgia.

Dengan cepat aku keluar dari kamar untuk menemui ibu Sasuke. Aku ingin meminjam album fotonya.

**

Ibu Sasuke sedang duduk menonton televisi. Ayah dan Kak Itachi tidak ada di rumah, mereka berdua belum pulang.

"Ibu ..." aku menghampirinya yang sedang duduk di sofa.

"Ada apa Sasuke?" jawabnya, namun matanya masih fokus pada televisi.

"Apa kau masih menyimpan album foto saat liburan musim panas waktu itu? Boleh aku lihat?"

Ibu Sasuke menoleh dengan wajah terheran. Namun akhirnya ia tersenyum. "Tumben sekali? Kau jadi aneh semenjak kemarin, ada sesuatu terjadi padamu?"

this my bodyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang