chapter 6

361 34 0
                                    

"Ini, nanti kau kasihkan ke Shikamaru." aku menyerahkan selembar kertas yang kulipat berisi beberapa bait puisi. Aku juga telah menuliskan chord untuk gitarnya. Sebenarnya ini chord untuk lagu lama yang pernah kubuat.

Pagi ini, tubuh kami tertukar lagi. Dan hari ini aku dan Sasuke berangkat bersama. Belum ada pemikiran untuk mencari tahu cara untuk menormalkannya kembali. Lebih tepatnya, aku tak pernah tahu hal apa yang bisa menyembuhkan kami.

"Kita tukaran ponsel?" tawarku.

Ponselku masih ada di Sasuke. Dan aku pun belum sempat untuk mengabari Sai kalau aku mau menerima ajakannya.

Sasuke mengeluarkan ponselnya dari saku roknya dan langsung memberikannya padaku.

"Hari ini ada ekskul basket. Kau jangan membuatku malu."

"Kau juga. Jangan membuatku malu di klub kesenian."

Aku dan Sasuke jalan berpisah sesudah kami turun dari kereta. Ini untuk antisipasi agar tak ada gadis dari sekolah yang memergoki kami.

**

Sesampainya di gerbang, gadis-gadis pemuja Sasuke langsung berlari menghampiri diriku. Kali ini wajah mereka terlihat kesal dan kecewa.

"Sasuke-kun!"

"Sasuke-kun, apa kau benar pacaran dengan Karin?"

"Kudengar kau kemarin menerima minuman pemberian Karin, ya?"

"Sasuke-kun!"

Wah ... sudah menyebar. Aku penasaran siapa orang yang menyebarkan berita murahan macam ini.

Kutebak, mereka takkan berani melakukan apa pun pada model seperti Karin. Jika yang digosipkan adalah aku, sudah dipastikan Sasuke akan dijahili pulang sekolah nanti.

Hari ini aku sangat malas untuk meladeni semuanya. Kuputuskan untuk berjalan dengan cepat menuju kelas. Sikap yang paling tepat.

"Oi, Sasuke!"

Penyelamat datang! Aku berjalan makin cepat saat Shikamaru yang tak jauh di depan sana, memanggilku.

"Bisakah nanti saat latihan kau menjamin takkan ada gangguan?" ujar Shikamaru sesudah aku sampai di hadapannya. Mata Shikamaru menerawang jauh ke belakang sana. Memperhatikan para gadis yang telah kehilangan semangatnya.

"Tentu saja. Mereka takkan mengganggu." aku mengangguk dan tersenyum tipis. Mata Shikamaru terpaut padaku. Ini pasti karena aku bertingkah aneh. Duh! Kenapa tadi aku tersenyum?

"Kurasa ada yang aneh denganmu." Shikamaru menatapku lagi sekilas lalu mendelik.

Aku harus berhati-hati. Aku harus lebih menjaga sikapku. Mau bagaimana pun, fenomena yang terjadi padaku dan Sasuke takkan ada yang mempercayainya meski mereka tahu.

Shikamaru berjalan pergi menuju kelas. Begitu juga denganku.

Selama di koridor, aku mendengar gosip baru yang mulai dibicarakan. Semua gadis yang ada di koridor melirikku kecewa. Aku lega karena nama Sakura tak mereka hiraukan lagi.

Tapi aku membuat kesalahpahaman baru karena kecerobohanku. Bagaimana tanggapan Sasuke nanti bila ia dengar tentang 'Sasuke dan Karin berpacaran'? Ah itu bukan masalah. Ia selalu tak peduli.

**

Sasuke belum ada di tempatnya. Kemana lagi dia?

Aku berjalan santai, berusaha cuek terhadap segalanya. Aku duduk di barisan paling kiri di bangku ketiga. Di depanku adalah tempat duduk Shikamaru dan Naruto.

Sai juga belum ada.

"Sasuke-kun! Apa benar kau berpacaran dengan Karin?"

Baru saja aku duduk, ada satu gadis berambut blonde diikat yang langsung duduk di bangku sebelahku―bangku Sai.

this my bodyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang