Awal Dari Semua Masalah

127 17 10
                                    


Aku tidak pernah percaya hantu. Maksudku, umurku 17 tahun bulan ini, terlalu tua untuk percaya hal-hal seperti itu. Hantu hanyalah cara orang tua untuk menakuti anak-anaknya agar tidak pulang larut malam. Berbeda dengan temanku, Harumi. Semenjak pindah ke sekolahku minggu lalu, Harumi belum banyak mendapat teman. Meskipun baik hati, Harumi sangat pemalu. Ia bahkan hampir tidak pernah menatap langsung ke mata lawan bicara saat mengobrol.

Namun bukan itu yang membuatku terganggu. Harumi terlalu penakut dan percaya hantu. Ia juga terlalu percaya dengan takhayul di sekitarnya. Hal ini terkadang membuatku gerah. Ia selalu memilih tempat duduk di sebelah kanan, karena menurutnya sebelah kiri tidak baik untuknya. Ia menghindari angka empat karena menurutnya angka tersebut melambangkan kematian. Dan masih banyak hal-hal aneh yang Harumi lakukan ataupun takuti.

Awalnya aku mebiarkan Harumi dan segala kepercayaannya tersebut. Namun lama kelamaan, hal itu mulai menggangguku. Harumi bahkan selalu memintaku untuk menemaninya ke kamar mandi karena ia terlalu takut akan letak cermin di kamar mandi yang menurutnya dapat menjadi gerbang ke dunia lain! Hingga pada akhirnya, aku mengajak Harumi ke toko yang menjual barang-barang mistis untuk membuktikan bahwa hal-hal seperti itu tidak ada.

Toko ini cukup terkenal, meskipun letaknya cukup terpencil. Kau harus berjalan kaki cukup jauh dan masuk kedalam gang untuk menemukan toko ini. Yang kudengar, toko ini tidak hanya menjual barang-barang gaib, namun juga kertas mantra dan jimat. Hampir semua temanku pernah ke toko ini sebelum ujian, mencari jimat atau mantra. Aku hanya tertawa melihat teman-temanku sibuk merapal jimat sebelum ujian. Tak pernah kubayangkan suatu hari aku juga akan menginjakkan kaki di toko ini.

Aku masuk perlahan-lahan, lalu mulai mengelilingi toko. Seakan ada udara yang berbeda di dalam toko ini. Udara seakan lebih tipis. Mungkin karena dupa yang di pasang di bagian belakang toko. Entahlah, pasti ada penjelasan yang logis mengenai hal ini. Di belakangku, Harumi mulai tampak tertarik. Ia menatap sekelilingnya dengan penasaran. Aku membiarkannya berkeliling. Tiba-tiba, tatapanku tertuju pada sebuah benda yang tergantung di dekat meja kasir. Aku berjalan mendekat.

Sebuah dream catcher.

TO BE CONTINUED

^_^ StilL NooB ^_^

Dreams Come True : Dream Catcher [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang