Masih Teringat

30 7 0
                                    

 Sepanjang jalan, aku mencoba melupakan mimpi buruk itu. Hanya mimpi. Kau bukan gadis penakut. Aku mengulang-ulang kata tersebut berkali-kali dalam hati. Di sekolah, aku tak mengobrol dengan Harumi sepanjang hari. Mimpi tersebut masih terasa sangat nyata, bahkan berjam-jam setelahnya. Lagipula, Harumi terlalu sibuk dikelilingi anak-anak kelas kami. Nilai ulangan kami sudah di bagikan dan ternyata Harumi mendapat nilai tertinggi. 

 Mustahil mendapat nilai sempurna di pelajaran sesusah itu. Mungkin Harumi sedang beruntung. Kini, ia sibuk mengajari anak-anak dengan nilai jelek yang meminta bantuannya untuk mengikuti ujian ulang. Sayangnya, aku adalah salah satu anak dengan nilai paling jelek. Namun aku sedang tak ingin berada di dekat Harumi. Aku tak ingin ia tahu bahwa semalam aku mimpi buruk hingga ketakutan setengah mati. Maka aku memutuskan untuk belajar sendirian. Aku belajar hingga larut malam. Aku tak ingin tidur terlalu lama.

Meskipun aku bermimpi buruk semalam, aku tidak percaya bila hal tersebut ada hubungannya dengan dream catcher yang aku beli. Hal-hal seperti itu pasti hanya sugesti. Aku benar-benar ingin menunjukkan pada Harumi bahwa selama ini ia memercayai hal yang tidak nyata. Mataku terasa berat. Aku memutuskan menyelesaikan belajar, lalu tidur. 

Suara dering weker diatas meja membangunkanku. Gawat! Aku selalu bangun sebelum weker berbunyi. Tidur terlalu larut membuatku sulit untuk bangun. Aku ingat hari ini Ibu berangkat lebih pagi bersama Haruka ke acara pertemuan orang tua murid. Pantas saja tidak ada yang membangunkanku.Aku setengah berlari ke kamar mandi. Lalu, sebelum berangkat sekolah, aku mengambil sarapan di dapur. Namun langkahku terhenti seketika. 

TO BE CONTINUED  


Dreams Come True : Dream Catcher [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang