IMpossible

19 3 0
                                    

Aku sungguh-sungguh bisa mendengar suara tawa makhluk itu. Keringat dingin mengalir. Aku bahkan bisa melihat sosoknya di pepohonan depan. Apakah aku mulai berhalusinasi? Atau aku belum terbangun dari mimpi?

KIK KIK KIK

Suara itu! Tinggi dan nyaring. Aku mengayuh sepeda dengan lebih cepat. Ini pasti mimpi! Aku harus cepat-cepat bangun sebelum makhluk itu datang! Aku bisa merasakan keringatku mengalir membasahi kausku. Kakiku pegal luar biasa, lututku lemas. Telapak kakiku mulai sakit. Namun aku memaksakan diri untuk mengayuh lebih kencang. Aku mengayuh tanpa henti hingga merasa mual.

Aku sampai di rumah dengan terengah-engah. Rumah masih sepi. Pasti ibu dan Haruka belum pulang. Namun rasanya ada yang salah. Aku berjalan perlahan-lahan. Aku mengecek dapur. Kosong. Ada yang salah. Aku tau ada yang salah. Aku berjingkat, memeriksa kamar Haruka. Seperti dapur, kamar Haruka juga kosong.

KRUK KRUK KRUK

SUARA ITU! Suara mengunyah itu terdengar lebih jelas sekarang. Berasal dari dalam rumah, entah dari mana. Ini pasti mimpi! Aku masih bermimpi! Aku cepat-cepat berlari ke kamar tidur, memastikan dream catcher tak lagi tergantung di atas tempat tidur, lalu bersembunyi di dalam selimut, berusaha keras untuk tidur.

***

"Hei Haruka, bukankah ini milik kakakmu, Kei?" Ibu menatap sebuah gantungan dengan bulu burung yang tergeletak di tempat sampah.

"Ya! Sepertinya kakak sangat menyukai benda itu sampai menggantungnya di dekat tempat tidur. Ah, kakak selalu ceroboh meletakkan barang-barangnya!"

Ibu mengambil gantungan itu, lalu masuk ke kamar Kei. Ia menggantung gantungan itu dengan hati-hati agar Kei tidak terbangun, lalu keluar dari kamarnya.

***

Harumi menghapus air matanya. Ia menatap jenazah Kei sekali lagi sebelum di kremasi. Semenjak ia menginap di rumah Kei, Kei tak pernah terbangun lagi. Orang tua Kei sudah melakukan segala cara untuk membangunkan Kei. Mulai dari memasukkannya ke rumah sakit, hingga membawanya ke kuil. Tak ada yang berhasil. Bahkan dokter tidak menemui satupun penyakit dalam tubuh Kei. Namun ia tak lagi membuka mata.

TO BE CONTINUED


Dreams Come True : Dream Catcher [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang