22. RASA YANG TAK ASING

3.6K 145 10
                                    

Karena kejadian kemarin, akhirnya kami berdua jadi membersihkan aula.

"Ini semua gara-gara kamu sih lagian ngapain juga sih, huh." ucapku sembari mengepel lantai.

"Ya emang aku ngapain?" Jawab Alby.

"Ya...."

"Apa? Ngapain emang?" Alby mendekat menghampiriku.

"Stoppppppp!" mengarahkan telapak tanganku ke Alby.

"Eh?"

"Udah situ aja, gausah dekat-dekat." ucapku sembari menyodorkan ujung pel-pel an.

Duh... mana jantung gabisa di kontrol lagi... huft... tenang .. tenang..

"Padahal yang sering nempel-nempel siapa juga.." ucap Alby menyindirku.

"Ya iya emang... tapi kan.."

"Tapi?"

"Udah ah berisik, kumpulin aja tuh bola-bola basket yang berhamburan."

1 jam kemudian, akhirnya bersih-bersih ruangan aula yang super luas itu selesai.

"Huft cape juga.." ucap Alby mengusap keringatnya..

"Cari minum yok, gimana?" Tawarku.

"Yok, nih...." Alby menyodorkan tangannya.

"Apaan?"

"Gamau pegangan tangan?"

"E-ehhhh???? A-apaansih... udah ayo buruan.." pipiku memerah dan aku langsung berjalan mendahului Al.

Ih... kenapa malah jadi dia yang godain gini sih, biasanya juga dia cuek kalau aku godain.

Kami pun pergi untuk membeli minuman di kantin, setelah itu kami pergi ke taman belakang sekolah.

"Ngapain sih disini?" Tanyaku

"Pengen tidur, disini anginnya enak adem." ucap Alby yang langsung duduk di rerumputan.

"Gak ke kelas?"

"Udahlah skip sini buruan duduk." menepuk rerumputan disampingnya.

Jujur saja, mendengar kata tidur dari mulut Alby itu masih membuatku sedikit takut. Karena setiap kali Alby tertidur hal buruk bisa saja terjadi. Aku bahkan tidak tau apakah dia masih memimpikan hal sama atau tidak. Aku hanya takut, kalau setiap kali dia tertidur dia akan terluka.

"Luruskan kakimu" seru Alby.

"Iya, tapi buat ap- ehhhhhh????"

Seketika Alby langsung meletakkan kepalanya di pahaku dan tidur.

"Huft.... dasar.." gumamku.

Semakin lama, entah kenapa aku terus-menerus memandangi wajahnya. Aku merasa sangat bersyukur setiap kali memandang dia seperti ini, rasanya sangat bahagia mengetahui bahwa duniaku tidak runtuh.

Alby pov.

Entah kenapa dan sejak kapan aku mulai merasa nyaman seperti ini. Anehnya setiap kali aku berada di dekat Ai rasanya sangat tenang.

Belakangan ini juga aku terus-menerus memimpikan dia, aku tidak begitu mengerti juga tetapi rasanya seperti itu pernah terjadi. Di dalam mimpi ku aku jatuh cinta padanya dan perasaan itu seakan nyata dan rasanya tidak asing.

Aeera pov.

"Ai.. " ucap Alby yg bersuara tetapi tetap menutup matanya.

"Iya?"

"Belakangan ini aku mengalami mimpi-mimpi aneh.."

"...."

Ah... tidak.. apa yang harus aku lakukan? Pasti dia memimpikan kejadian menyakitkan itu lagi.. aku.. aku.. apa yang harus aku lakukan?

Saat mendengar Alby mengatakan itu, hatiku mendadak sakit. Aku takut... sangat takut.. apa yang harus aku lakukan kalau misalnya hal buruk terjadi lagi padanya? Apa yang harus aku lakukan kalau aku harus kehilangan dia lagi? Aku benar-benar tidak bisa berpikir jernih, air mataku serasa ingin berjatuhan tetapi aku menahannya.

"Aku.. memimpikan tentang.. kita.." ucap Alby yang masih dengan mata tertutup.

"E-ehhh?"

"Apa aku pernah membuatmu menangis?" lanjut Alby.

"A-apa??"

"Apa kamu pernah sakit gara-gara berlarian dibawah hujan? Apa aku pernah membuatkan mu bubur? Apa kamu pernah memelukku? Apa aku pernah menciummu dengan paksa? Apa.. Apa aku jatuh cinta sama kamu?" ucap Alby yang masih dengan mata tertutup.

Tiba-tiba saja air mataku berjatuhan dan mengenai Alby yang sedang tertidur di pahaku.

"Hujan? Hujan ya? Ayo pin- ehhh???? Kenapa kamu nangis?" ucap Alby yang langsung duduk di depanku dan mengusap air mata di pipiku.

"Ha-habisnya hiks kamu hiks hiks sudah hiks mengingat hiks hiks semuanya hiks iya hiks kita pernah melakukan semua itu hiks hiks"

"Cup cup cup, udah berenti nangis.." ucap Alby sembari memelukku dan mengelus-elus rambutku.

Alby pov.

"Ah.. jadi begitu.. jadi rasa itu memang benar adanya, aku benar jatuh cinta kepada gadis ini. Syukurlah."

Aeera pov.

"Anak pinter, cup cup.. jadi kamu lumayan setia juga ya?" ucap Alby menggodaku.

"E-ehhh???? Lumayan? aku setia banget tau huft."

Syukurlah.. aku benar-benar tidak bisa mengungkapkannya dengan kata-kata, tetapi duniaku kembali, aku sangat bahagia.

"Yauda karena aku belum pernah nembak kamu bener-bener.. Ai.. mau ga-" ucap Alby.

"Fix! Kita pacaran!!! Yessss.... eheheh" ucapku langsung mengiyakan.

Rasanya bahagia sekali sampai-sampai aku tidak bisa berhenti tersenyum.

"Alllllllll, rasanya aku pengen peluk kamu 100 kali boleh ga?"

"Ga boleh, boleh nya ini aja.. sini deh.." ucap Al menyuruhku mendekat ke wajahnya.

MUAH💋 *kiss*

Alby langsung mendaratkan bibirnya di bibirku dengan sangat cepat dan mengecupku.

"Lariiiiiiii" ucap Alby yang langsung melarikan diri.

"Heyyyyyy!!!! Cu-curangggg! Gantinya kita harus kencan 100 kali setelah pulang sekolah."

"Okeeee pacarrrr" teriak Alby dari jauh.

***

Begitulah cerita kami, setelah itu semua orang di sekolah pun tau karena waktu itu ada yang melihat Alby memegang tanganku di perpustakaan. Hahaha. Habisnya Al dikasih tau juga gak mau dengar, dia terus-terusan ingin pegangan tangan. Yauda deh.

Seperti pasangan lainnya, kami pun menonton, berbelanja dan bermain kami melakukan semua apa yang belum sempat kami lakukan, kami juga makan malam bersama keluarga Alby dengan aunty juga.

Sekarang semuanya baik-baik saja dan aku sekali lagi jatuh cinta padanya.

To Be Continued..

TERIMAKASIH TELAH MEMBACA EVERYTIME YOU FALL ASLEEP SELAMA INI EPISODE BERIKUTNYA EPISODE LAST OH IYA AUTHOR MERILIS CERITA BARU MOHON DI CEK DAN DI VOTE YA TERIMAKASIH❤❤❤❤❤

AKU SANGAT SANGAT SANGAT MENCINTAI KALIAN SEMUA YANG MEMBACA AKU SANGAT BERTERIMAKASIH KEPADA KALIAN I LOVE U GUYS💖💖💖💖💖💖

TERIMAKASIH ATAS DUKUNGANNYA SELALU😭😭😭💗💗💗💗💗









Everytime You Fall Asleep [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang