( ͡° ͜ʖ ͡°)

76 10 49
                                    

Yellow!






















Jika kalian membuka bab ini barangkali ini adalah yang terakhir

Mungkin kita tidak akan bertegur sapa lagi

Mungkin juga di alam lain




















Khe ... khe ... khe ....












Ah, ternyata saya masih punya banyak utang di alam kehidupan ini

Akhirnya, saya kembali bangkit

Jadi,

kita bertemu lagi


( ͡° ͜ʖ ͡°) ( ͡° ͜ʖ ͡°)


Mari berbincang sejenak, mengingat saya jarang—boleh jadi masa kali ini—membuat sebuah catatan cuap-berucap.

Silakan, diminum teh angetnya. Mau kopi, monggo? Ada biskuit bayi yang bikin Anda-Anda sekalian awet muda, loh. Anggap sadja rumah sendiri walau sofanya dari semen dan besi, udah menstrim kalau pake beledu. Udah K.U.N.O, kuno~!


( ͡° ͜ʖ ͡°) ( ͡° ͜ʖ ͡°)


Setelah melanglang buana, mengarungi ribuan rintik detik, saya akhirnya berhasil menyelesaikan challenge bernama NPC's 30 DWC dari seonggok grup (menurut saya) termasoker NPC2301 HIDUP-HIDUP secara jasmani dan rohani. Dikata ini adalah sebuah pencapaian yang saya sendiri juga terkejut. Walau gak amat-amat banget, sih karena sebelumnya saya sudah memasokan diri di ajang besar NPC yaitu MWM—yang sama-sama wuedannya, bahkan lebih spaneng.

Kalau MWM para masokis akan dipecut untuk kejar-kejaran ngumpulin kata terbanyak yang ditulis pada bulan maso itu, beda halnya dengan tipe memasokan diri 30DWC (30 Days Writing Challenge) kali ini. Yang mana kami saling kejar-kejaran up rutin 30 hari tanpa ada satu hari pun yang bolong. Nah, yang ngikutin Irisan Tinta ini dari awal sampe akhir, bisa jadi saksi (heh), kalau saya berhasil gagal bolong. Meski admin sendiri punya penilaian sendiri: apakah masing-masing bab sesuai dengan kriteria kecocokan tema.

Karena saya tergosok oleh ke-solid-an member lain untuk maso, walhasil; niat = hasil.

Selain dari faktor pendukung eksternal, saya pun memang ingin menguji nyali; seberapa setrong-nya saya melalui tantangan ini tanpa bolong satu hari pun. Gak mudah memang, banyak kendala yang berpotensi pengin menyerah saja dan malas ah. Apalagi saya bekerja sehari bisa hampir 11 jam-an. Belum, waktu untuk diri sendiri. Ada di titik, di mana otak saya sudah kehabisan baterai setelah beraktivitas seharian. Meski mata saya tinggal sepertiga watt, tapi melihat admin sudah rela stand by pukul 00.00 dini hari untuk membawakan tema baru, ujung-ujungnya saya terpelatuk kalau melewatkan challenge begitu saja.

Bisa jadi ini hanya nulis 30 hari terus tanpa jeda libur sehari dua hari, tapi kalau benar-benar dilakukan ada manfaatnya, loh. Refleks saya untuk nulis jadi lebih cepat daripada sebelumnya saat nulis masih dikuasai mood. Mungkin, kalian perlu coba lain kali. Lumayan untuk ngasah kreativitas. Memang ada unsur pemaksaan, tapi yang bisa maksa ya diri kalian sendiri.


( ͡° ͜ʖ ͡°) ( ͡° ͜ʖ ͡°)


Lalu, mari kita cakap-cakap tentang karya tulis yang saya sajikan di Irisan Tinta ini.

Cerita dong, testimoni, kesan, pesan, kalian selama baca Irisan Tinta?

Bab mana yang paling kalian suka dan paling nggak suka?

Atau selama baca-baca cerita ini kalian mau komentar ato cerita apa, gitu?








dengan lahirnya bab ini menandakan Event Besar NPC's 30 DWC telah usai (?)


alizarinlake

31 Agustus 2018

IRISAN TINTA: NPC's 30 Days Writing Challenge 2018 ― ⌠selesai⌡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang