Delapan

62.5K 2.8K 54
                                        


"Gue pikir ada kesalahpahaman disini."

-Keira Agatha-

---

"Riska?"

Keira sedikit terkejut melihat kedatangan Riska. Untuk sesaat dia sangat ingin membuat Riska pergi dari dunia ini.

Keira langsung merubah mimik wajah terkejutnya. Dia tersenyum seramah mungkin.

Sedangkan Riska dia langsung masuk dan meletakkan tasnya di atas sofa.
Riska berjalan menghampiri Keira.

"Ris Lo ngapain disini?"

"Emangnya gue enggak boleh datang ke kantor sahabat gue sendiri? Dan satu lagi, Reihan enggak bilang sama Lo kalau dia mau temenin gue shopping hari ini?"

Keira menatap Riska dengan pandangan tidak suka.

"Dia enggak bilang sama gue"

Riska pura-pura terkejut mendengar perkataan Keira.

"Ohya? Mungkin Reihan lagi sibuk sama kerjaannya. Tapi ya Kei gue saranin sama lo, Lo harusnya lebih sering komunikasi sama Reihan. Komunikasi itu penting banget Kei. Lo gak mau kan tiba-tiba Lo denger Rei udah ada pacar baru? Kadang gue heran kalian pacaran tapi Rei kok sering ngabisin waktunya sama gue.. hahhaa aneh banget ya?"

Keira tersenyum sinis mendengar ucapan Riska.

"Thanks udah perduli sama hubungan gue. Saran Lo akan gue lakuin kok tenang aja."

Riska berjalan mendekati Meja kerja Reihan. Mengambil salah satu foto yang terletak di atas meja tersebut. Menatap dengan senyum.

"Lo tau gue bahagia banget bisa sahabatan sama Reihan. Dia selalu ada buat gue. Dia selalu bisa gue andelin. Tapi semenjak Lo datang ke hidup Reihan, semuanya berubah. Lo udah ngambil separuh waktu Reihan yang dulunya untuk gue. Dia terlalu mementingkan Lo sekarang. Dia bahkan udah enggak pernah ngabisin waktunya untuk gue. Lo.. lo itu kaya benalu dalam persahabatan gue. Lo orang yang merusak hubungan gue sama Reihan.. LO ITU PERUSAK!!"

Keira terkejut mendengar semua omongan Riska. Dia terlalu syok mendengar segalanya.. bahkan dia tidak menyadari ketika Riska mulai berjalan kearahnya..

Riska bahkan mencengkeram bahu Keira kuat. Menatap tajam kedua mata Keira. Tampak jelas kemarahan dimata Riska.

Sedangkan Keira dia hanya diam menerima semua perlakuan Riska. Dia sadar akan semua kekecewaan yang Riska tunjukan kepadanya. Dia sadar betul akan hal itu. Tapi satu yang salah akan ucapan yang Riska sampaikan tadi, Reihan tidak terlalu mementingkannya. Malahan sebaliknya Riska lah yang menjadi prioritas bagi Reihan. Riska segalanya bagi dia.

"Gue pikir ada kesalahpahaman disini." Keira mencoba untuk menjelaskan lebih lanjut kepada Riska.

"Kesalahpahaman lo bilang? Lo memang enggak tau diri banget yaa.. kalau gue udah bilang gitu.. harusnya Lo ngerti.. lo pergi dari kehidupan Reihan. Pergi sejauh yang lo bisa!"

Habis sudah kesabaran yang Keira miliki. Dia selama ini selalu menghargai Riska karena dia tau Riska adalah sahabat Reihan yang harus dia hargai. Tapi hari ini, dia tidak bisa menahannya lagi.. semua perkataan yang Riska ucapkan sungguh sudah dibatas kesabarannya.

"Kenapa harus gue yang pergi? Kenapa enggak lo aja sekalian yang pergi dari kehidupan gue dan Reihan?"

"Ck.. Lo gak tau? Gue itu sahabat Reihan.. gue segalanya bagi dia. Sedang kan elo?" Keira tersenyum sinis mendengar ucapan Riska.

"Dan Lo gak tau? Ahh.. mungkin Reihan terlalu sibuk atau dia enggak ngangep lo sahabatnya. Gue sama dia mau menikah. Lo bisa bayangi kan siapa yang akan jadi prioritas Reihan nantinya. Sekarang lo boleh jadi prioritas dia, tapi setelah gue nikah sama Reihan, Lo bisa nebak kan siapa yang akan dia prioritaskan? Sahabatnya atau istrinya?"

Keira mengangkat tangan kirinya dan menunjukan cincin yang  terletak di jari manisnya. Dia tersenyum bangga, memperlihatkan cincin yang bahkan dipakaikan oleh Reihan untuknya.

Dan dia lebih senang lagi dapat membuat Riska diam. Riska hanya bisa diam dan menahan amarahnya.

"Sudah cukup gue berdebat sama lo. Sekarang lo bisa habiskan waktu lo sama Reihan. Terserah mau ngapain. Tapi setelah gue nikah sama dia, akan gue pastiin Lo gak akan pernah ada kesempatan untuk menghabiskan waktu lo sama dia."

Keira berbalik dan hendak mengambil tas sandangnya yang dia letakkan di sofa. Tapi Riska menghalangi jalannya.

PLAK

Keira terkejut atas apa yang di lakukan Riska padanya. Berani sekali perempuan ini menamparnya.

---

Hei yo! Gak tau pengen aja gitu upload part ini. Biar kalian pembaca baru tau gimana Keira menghadapi Medusa Riska dengan gaya khasnya. Heheh! Sebenarnya ini udh ku unpublish tapi ya satu part terakhir aja dah. Pengen lihat komentar kalian aja gitu heheh.. oke deh.


Vote dan komennya jangan lupa!!

Medan 10 Februari 2019

Me or your Bestfriend { END }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang