empat

86K 4.4K 76
                                    

Jangan buang air mata lo untuk hal yang sama sekali enggak penting.

  -Alex Wijaya-

---
Keira melangkah keluar dari mall tersebut dengan perasaan yang hancur. Ingin sekali dia memberitahukan kepada Reihan bahwa dia cemburu.

Iya Keira sangat cemburu dengan sikap ya g ditunjukkan Reihan kepada Riska. Perhatiannya Reihan semuanya, Keira merasa semua itu telah dirampas dari Riska.

Bugh..

Keira tanpa sadar menyenggol seorang pria. "Sori.. gue enggak- loh Alex.. elo disini?" Keira terkejut melihat kehadiran Alex.

Alex adalah salah satu dari sahabat Reihan. Tapi tidak sedekat dengan Riska. Alex selalu ada disaat Keira membutuhkan tempat bersandar. Tidak Keira tidak selingkuh, dia hanya butuh tempat untuk mencurahkan semua isi hatinya.

Sedangkan Reihan, keira selalu ingin mencurahkan seluruh hatinya kepada Reihan. Tapi apa daya, Reihan selalu tidak ada waktu untuknya.

"Gue mau beli sesuatu. Lo tau kan Tante Laura bentar lagi ulatah. Nah gue mau cari kado untuk dia." Keira tersenyum mendengar penuturan Alex.

"Mm.. gue boleh ikut gak? Maksudnya kalau elo enggak keberatan sih."

"Ya boleh lah. Malah bagus kan kalau lo nemenin gue, jadi difikir orang nanti gue ada pacar. Biar cewek-cewek enggak gangguin gue." Keira menaikan satu alisnya. Menatap Alex dengan remeh.

"Pede gile lo"

"Haha.. yaudah yuk langsung cabut aja kita." Keira pun menganggukan kepalanya dan berjalan bersama Alex.

Tanpa sadar Alex langsung menggandeng tangan Keira. Keira langsung melihat genggaman tangan mereka.

"Biar elo enggak nyasar. Nanti gue repot lagi nyarinya." Keira hanya tersenyum dan menerima gandengan tangan tersebut.

---

"Kata siapa tante enggak suka tas?" Setelah membeli beberapa barang untuk Tante Laura Keira dan Alex duduk disalah satu cafe.

Keira menceritakan semua yang dia lakukan bersama Reihan dan Riska.

"Riska yang bilang. Dan yang buat gue kesel, Reihan malah menyetujui pendapat itu medusa." Keira kembali memakan kentang goreng yang mereka pesan dengan kesal.

"Kei..Kei.. tante malah suka banget koleksi tas. Dan Lo tau kenapa tante enggak pakai tas pemberian Reihan? Karna menurut dia itu tas yang paling berharga yang pertama kali dibeli oleh anak semata wayangnya. Lo kok tau tante Laura suka tas?" Keira yang dari tadi menatap Alex dengan seksama, langsung mengalihkan pandangannya dari Alex.

"Oh. Gue soalnya setiap jumpat sama tante sering lihat dia pakai tas. Yang bermerek lagi. Dan limited edition. Lo tau? Gue aja gak punya tuh tas kaya gitu." Alex hanya menggeleng-gelengkan kepalanya mendengar penuturan Keira.

Dasar wanita, giliran bicara tentang fashion aja semangat 45..
Batin Alex.

"Jadi lo ngasih apa sama calon mertua?"

"Ada deh.. pokoknya spesial untuk calon mertua gue yang tersayang." Keira mengedipkan satu matanya kepada Alex.

"Lo gue anterin pulang ya. Udah malem gak enak cewek pulang sendirian."

"Yaudah yuk." Mereka pun pergi dari cafe tersebut.

"Lex gue salah gak kalau gue cemburu sama Riska?" Mereka sudah sampai di rumah Keira sejak 5 menit yang lalu.

Tetapi Keira masih saja belum keluar dari mobil Alex.

"Wajar kok kalau lo cemburu sama Riska. Gue tau gimana perasaan lo Kei. Enggak salah elo cemburu sama Riska. Tapi ada baiknya lo ngomong sama Reihan kalau elo tuh cemburu. Ngomong dengan kepala dingin."

"Setiap gue ingin mengutarakan isi hati gue, dia selalu aja bilang gue kekanakan Lex. Gue selalu salah  diamata dia. Gue udah coba untuk ngertiin dia tapi dia sama sekali enggak pernah ngertiin gue. Dan Lo tau satu hal yang paling buat gue takut dengan sikap Reihan yang terlalu care sama Riska?

"Gue takut kehilangan Reihan, Lex. Gue takut. Gue tau Riska.. Riska cinta sama Reihan." Keira menumpahkan air matanya. Ya hanya kepada Alex dia selalu menumpahkan air matanya.

Alex langsung menepuk pundak Keira pelan. Berusaha untuk menenangkan Keira.

"Kei lo enggak boleh langsung bilang gitu. Enggak mungkin lah Riska cinta sama Reihan. Mereka itu sahabatan Kei."

"Gue ini cewek Lex, gue tau gimana pandangan Riska kepada Reihan. Pandangan yang cewek berikan ketika dia jatuh cinta."

Alex menarik dagu Keira. Menatap Keira dalam.

"Dengerin gue Kei. Lo harus percaya sama Reihan. Dia cinta sama lo. Dan lo, gue pastiin enggak akan kehilangan Reihan. Percaya sama gue. Oke? Jadi.. hapus air mata lo. Jangan buang air mata lo untuk hal yang sama sekali enggak penting." Alex menghapus air mata Keira dengan lembut.

---

"Makasih ya Lex. Lo selalu bisa gue andelin." Keira memeluk Alex. Alex pun membalas pelukan dari Keira.

"Yaudah gue pulang dulu ya." Keira menganggukan kepalanya.
Alex segera memasuki mobilnya dan berlalu dari perkarangan rumah Keira. 

Keira masih saja tersenyum melihat kepergian Alex. Semua beban yang dia rasakan sedikit berkurang.

Senyumannya perlahan menghilang, melihat seseorang yang tidak jauh darinya sedang berdiri didepan mobil dan menatapnya dengan dingin.

"Reihan?"

---

I'm backk...

Jangan bosen ya nungguin me or your bestfriend update...

Salam sayang dari author..

Medan, 19 juli 2018.

Me or your Bestfriend { END }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang