"Aku ngajak kamu kesini supaya kita bisa ngabisin waktu kita berdua. Aku enggak mau ada yang ganggu kita untuk 24 jam kedepan."-Reihan Aldric-
---
Reihan berjalan mendekati Keira. Sedangkan Keira hanya diam mematung melihat keberadaan Reihan.Keira memaksakan senyumannya. "Kamu sejak kapan disini Rei?"
Reihan menatap Keira dingin.
"Kenapa? Kamu terkejut lihat aku. Atau kamu merasa udah ketahuan selingkuh sama Alex?"Keira menatap Reihan kesal. Dia paling tidak suka dengan pertanyaan Reihan.
"Apaan sih kamu. Siapa yang selingkuh? Udah lah aku malas ngomong sama kamu." Keira hendak masuk kerumahnya tetapi Reihan menahannya.
Reihan memegang lengan Keira dengan sangat kuat.
"Rei lepas.. sakit. Reihan.." Keira berusaha untuk melepaskan cengkramannya. Tapi bukannya lepas, cengkraman Reihan semakin menguat.
Reihan menarik Keira untuk masuk ke mobilnya. "Rei aku mau pulang Rei. Lepasin.." Reihan sama sekali tidak merespon ucapan Keira. Tujuannya saat ini hanya satu, membawa Keira pergi dari tempat terkutuk itu.
---
"Rei kamu mau Bawak aku kemana sih? Rei.. ini udah malam.." Reihan menatap Keira tajam. "Pakai seat beltnya." Keira hanya bisa pasrah menuruti perkataan Reihan.
Di dalam perjalanan tidak seorang pun yang berbicara, mereka hanya diam dalam pikiran masing-masing.
Drrtt..
Keira langsung mengangkat panggilan tersebut.
"Hallo."
"......"
"Enggak kok mah.. ini Kei lagi sama Reihan."
"....."
"Iya.. Kei langsung pulang sekarang. Yaudah sampe jumpa di rumah ya mah. Bye." Setelah mematikan telepon dari mamanya, Keira menatap Reihan.
"Mmm.. Rei mama nyuruh aku pulang. Dia bilang ada hal yang pen-"
"Nanti aku yang hubungi mama kamu, minta ijin kalau kamu malam ini enggak bisa tidur di rumah." Keira membelalakkan matanya.
"Rei nanti mama marah. Kamu gila ya? Pokoknya aku mau kita pulang sekarang Rei. SE-KA-RANG"
BRUK
Reihan langsung menghentikan mobilnya tiba-tiba. Untung saja jalanan sudah sepi.
"Kei aku enggak akan macam-macam. Aku hanya akan memenuhi permintaan kamu, yang waktu itu kamu minta. Jadi tolong ikut aku ya?" Keira langsung menganggukan kepalanya cepat.
Reihan mengulurkan tangannya dan mengelus rambut Keira lembut.
"Kamu tidur aja dulu. Perjalanannya masih jauh, kalau udah sampai nanti aku bangunin." Setelah itu Reihan kembali melanjutkan perjalanannya.
---
"Kei.. bangun udah sampe." Reihan mencoba untuk membangunkan Keira dari tidur nyeyaknya.
Keira yang merasa ada yang membangunkannya, dia pun membuka matanya dengan perlahan. Ketika membuka matanya dia tersenyum tipis, melihat sang kekasih tersenyum lebar kepadanya.
"Udah sampe Rei? Ini dimana?" Keira bertanya dengan suara serak khas bangun tidur.
"Kamu tau kok ini dimana. Ayok turun." Mereka pun turun dari mobil tersebut.
"Ngapain kita ke villa kamu?" Keira sedikit bingung, kenapa Reihan membawanya ke villa keluarga Reihan.
"Nanti di dalam aku ceritain ya. Ayok masuk." Reihan pun menggiring Keira untuk memasuki villa tersebut.
Setelah sampai di ruang keluarga, Keira langsung duduk disalah satu sofa yang ada. Dia sangat lelah, ingin sekali dia menelentangkan badannya dan terlelap lagi ke alam mimpi.
"Aku ngajak kamu kesini supaya kita bisa ngabisin waktu kita berdua. Aku enggak mau ada yang ganggu kita untuk 24 jam kedepan." Keira tersenyum mendengar penuturan Reihan. Akhirnya dial bisa ngabisin waktu berdua dengan Reihan.
"Mana handphone kamu?" Keira. Mengulurkan tangannya kepada Reihan. Agar Reihan memberikan handphonenya kepadanya.
Reihan menatap Keira bingung. "Untuk apa?" Tetapi Reihan tetap memberikan handphonenya kepada Keira.
Keira langsung menonaktifkan handphone Reihan. Dia kembali menyerahkan handphone tersebut kepada pemiliknya.
"Aku enggak mau kalau tiba-tiba sahabat kamu itu nelphone dan kita langsung pulang ke rumah. Ingat mungkin setelah pulang dari sini aku Akan direpeti oleh mama. Tapi aku tidak perduli. Karna jika aku udah bersama kamu, Aku udah seneng Rei. Jadi untuk 24 jam kedepan aku enggak mau ada pengganggu."
"Baiklah miss. Sesuai permintaan anda. Yaudah kamu langsung tidur aja ya. Pasti kamu udah capek banget. Ayok aku anter ke kamar." Reihan pun memimbing Keira untuk masuk ke kamar dan beristirahat.
---
Ini untuk yang pada minta next ceritanya ...
Jangan lupa tinggalkan jejak..
Medan 1 September 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
Me or your Bestfriend { END }
Teen FictionKeira selalu saja mengalah dengan sikap Reihan yang selalu mementingkan sahabatnya daripada dirinya. Semua waktu yang Reihan miliki, semuanya hanya untuk seorang Riska. Bahkan Reihan menyuruh Alex untuk menggantikannya fitting baju untuk pernikahann...