"Gak mempan lo senyum gitu ke gue."-Claudia-
---
Keira akhirnya kembali ke rutinitas seperti biasanya. Kembali bekerja dan bekerja. Tapi setidaknya dia bahagia, semalam dia bisa menghabiskan waktu bersama Reihan.
Kadang Keira sangat cemburu kepada semua yang ada di sekitar Reihan. Dengan mudahnya mereka bisa melihat Reihan dan berbicara kepadanya. Sedangkan Keira, dia hanya bisa berbicara kepada Reihan lima menit. Atau paling lama limabelas menit.
Reihan memang sangat sibuk. Pekerjaan yang membuatnya tidak ada waktu untukku. Tapi diwaktu libur bukannya dia menghabiskan waktunya untukku, dia malah menghabiskan waktu berharganya untuk Riska. Sahabatnya yang sangat dia sayangi.
Riska dan Reihan memang dari kecil sudah bersahabat. Riska yang manja dan Reihan yang sangat penyabar. Reihan selalu memenuhi apapun keinginan Riska.
Bisa dibilang antara Keira dan Riska mungkin Reihan akan memilih Riska. Riska sangat lah berharga untuk Reihan. Tapi kali ini, Keira ingin hanya dialah yang berharga dan hanya dialah prioritas pria ini. Dia tidak mau Riska mengambil apa yang seharusnya menjadi miliknya. Katakanlah jika Keira egois, tapi orang lain akan melakukan hal yang serupa jika berada di posisi Keira.
Keira mengeluarkan handphone dari tasnya dan menelpon seseorang yang sangat spesial di hidupnya.
"Clau lo udah ngambil cakenya kan?"
"Udah dan sekarang gue ada di depan kantor lo. Cepetan keluar, nanti gue khilaf gue makan cake lo!" Keira terkekeh mendengar ocehan Claudia.
"Yaudah gue keluar sekarang. Awas aja kalo lo makan cake nya." Keira mematikan panggilan sepihak dan segera membereskan tasnya dan keluar menemui sahabatnya itu.
Dia tidak mau ngambil resiko jika Claudia khilaf dan memakan cake buatannya, yang sudah semalaman dia buat khusus untuk Reihan.
Dia mau hanya Reihan yang memakan cake pertamanya. Dan sekarang dia akan kekantor Reihan untuk memberi kejutan yang spesial.
Keira dapat melihat Claudia sudah berada di depan mobilnya. Memasang wajah yang bisa dibilang tidak menyenangkan.
"Lama ya lo turunya. Lo tau gue udah karatan nungguin lo dari tadi." Claudia langsung mengeluarkan ocehannya.
"Maaf deh. Mana cakenya?" Claudia langsung mengambil satu plastik yang didalamnya sudah ada cake buatan Keira.
"Nih!"
"Wah makasih yaa.. Yaudah gue langsung cus ke kantor Reihan." Claudia langsung melebarkan matanya. Tidak percaya atas perkataan sahabatnya yang ada dipenannya ini.
" Lo memang tega banget ya Kei. Lo nyuruh gue ngambil nih cake ke rumah lo baru nganterin ke kantor lo, gue nungguin lo udah mau sampe karatan, dan sekarang lo mau langsung pergi gitu aja ninggalin gue. Lo ngangep gue apa? Gojek?" Claudia mengeluarkan segala kesalnya kepada Keira. Tapi Keira hanya membalasnya dengan kekehan.
Keira tersenyum seimut mungkin, berupaya untuk membuat sahabatnya luluh.
"Gak mempan lo senyum gitu ke gue."
"iya deh iya. Nanti gue traktir lo makan. Dan lo yang milih tempatnya. Sekarang gue harus cabut. Bye Clau." Keira mencium pipi Claudia dan langsung menuju mobilnya untuk pergi ke kantor Reihan.
---
Akhirnya Keira sampai di kantor Reihan. Dia selalu memancarkan senyuman kepada karyawan-karyawan yang menegurnya. Dia tidak mau dicap sebagai pacar bos yang sombong.
Dia pun segera menuju lantai dimana Reihan berada. Kantor Wakil presdir. Dia melihat sekertaris Reihan duduk dan mengerjakan tugas-tugasnya.
"Cin Reihan ada?" Cinta sedikit terkejut melihat kedatang Keira yabg tiba-tiba. Dia segera berdiri dan sedikit membungkukkan badannya.
"Ada kok mbak. Pak Reihan sedang didalam. Mau saya beritahu kalau mbak ada disini?" Keira langsung menggelengkan kepalanya.
"Gak usah. Saya mau kasih kejutan sama dia. Saya masuk dulu ya Cin." Keira pun berjala kearah pintu dan membukannya.
"suprise.." Reihan melihat kearah Keira dan sedikit terkejut melihat kehadirannya.
Reihan berdiri dan langsung menghampiri Keira. Memeluk kekasihnya dengan sayang dan mengecup kening Keira singkat.
"kamu kok enggak bilang kalau kamu mau kesini?"
"kan aku mau kasih kamu kejutan. Kamu seneng kan?"
"Tentu aja seneng. Aku jadi semangat kerjanya kalau kamu disini" Reihan mengajak Keira untuk duduk di sofa.
"Dan aku bawain kamu cake. Aku buat sendiri loh. Pokoknya kamu harus coba." Keira mengeluarkan kotak cakenya dari plastik. Membuka kotaknya dan meletakkannya di meja didepan mereka.
Reihan tersenyum melihat cake itu. Dia tau Keira selalu bisa membuatnya bahagia. Dan dia tidak salah memilih.
"cobain dong Rei.. Jangan dilihatin terus."
"oke aku coba nih" Reihan mengambil salah satu cakenya dan memakannya dengan santai. Dan Keira menatapnya dengan semangat. Menunggu penilaian Reihan terhadap cakenya.
"Gimana?" Keira tersenyum dan memainkan kedua alisnya.
"Hmm.. Perfect." Keira tersenyum lega. Akhirnya dia tidak sia-sia membuat cakenya. Reihan menyukainya.
Tok..tok
Ketukan pintu itu membuat Reihan menaruh kembali sisa Cakenya.
"Masuk!" Dapat dilihat Cinta, sekertaris Reihan melangkah masuk.
"Maaf pak menggangu, saya mau mengingatkan jika bapak ada meeting sekarang." Keira mendengar itu sedikit kecewa. Sepertinya dia harus menunggu Reihan lagi.
"Ahk.. Baiklah.. Semuanya sudah siapkan?" Reihan berdiri tegak. Merapihkan kemejanya dan dasinya.
"Sudah siap semua pak." Reihan hanya menganggukan kepalanya.
Dia menghadap kearah Keira."Kei tunggu sebentar aja ya. Enggak bakal lama." Keira hanya menganggukan kepalanya lemah. Reihan dan Cinta berjalan keluar ruangan.
Tinggal lah Keira sendiri diruangan tersebut. Menatap hampa sekeliling ruangan ini.
Dia mulai menuju kearah meja kerja Reihan. Ada dua buah bingkai Foto diatas mejanya. Dia melihat fotonya satu per satu.
Dia tersenyum melihat ada fotonya dan Reihan yang sedang di pantai saat itu. Saat diamana Reihan melamarnya. Dan satu lagi foto, dia tersenyum kecut melihatnya. Foto Reihan dan Riska.
Keira langsung meletakkan foto tersebut. Dia hendak berjalan duduk ditempatnya semula. Tapi dia berhenti ketika pintu ruangan terbuka dan muncul seseorang yang sangat tidak ingin Keira jumpai.
"Riska?"
---
Dapat salam dari Keira nih..
Jangan lupa vote dan komen teman teman..
Medan, 26 Desember 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
Me or your Bestfriend { END }
Novela JuvenilKeira selalu saja mengalah dengan sikap Reihan yang selalu mementingkan sahabatnya daripada dirinya. Semua waktu yang Reihan miliki, semuanya hanya untuk seorang Riska. Bahkan Reihan menyuruh Alex untuk menggantikannya fitting baju untuk pernikahann...