"Kemana saja asalkan sama kamu."
Keira Agatha
-
--
Keira kembali tersenyum mengingat kejadian semalam. Reihan yang bisanya hanya ada waktu untuk Riska, sekarang dia ada waktu untuknya.Keira berjalan menuju balkon kamarnya. Melihat sunrise yang sangat ia sukai. Dia menatap lama sunrise tersebut. Keira sedikit tersentak karna seseorang yang memeluknya dari belakang.
"Morning." Reihan mengecup pipi Keira dari samping.
"Kamu bikin aku tekejut aja. Aku kira tadi siapa yang meluk, rupanya kamu. Morning too."
"Oiya aku mau ngomong soal lamaran kamu waktu itu, Aku udah nentuin kalau Kita tunangan 2 minggu lagi setelah itu pernikahannya 2 bulan setelahnya. Gimana kamu setuju kan?" Reihan dengan refleks melepas melukannya dan berjalan kesamping Keira.
"Kanapa tunangan dulu? Kita langsung nikah aja Kei." Keira tertawa mendengar penuturan Reiha.
"Hahaha.. enggak sabaran ya kamu. Reihan jaman sekarang itu orang-orang tunangan dulu baru nikah. Ya lagian aku kan mau menyiapkan pernikahan kita sebaik-baiknya. Ini kan sekali seumur hidup." Keira menjelaskan alasannya kenapa dia memutuskan untuk bertunangan dahulu sebelum menikah.
Reihan menghela nafas panjang. Dia tidak menjawab penyelasan Keira. Dia hanya menatap cahaya yang dipancarkan oleh matahari tersebut.
Keira yang melihat respon dari Reihan, merasa bingung. Keira tersenyum tipis dan bersandar di bahu Reihan.
"Kamu kenapa diam aja? Kalau kamu enggak setuju kita bisa diskusikan kok." Reihan menoleh kearah Keira.
"Enggak masalah kok tenang aja. Aku setuju kamu ngadain pertunanang dulu baru kita nikah. Tapi.. aku enggak setuju kalau pernikahannya 2 bulan setelah pertunangan. Kei itu terlalu lama."
"Yaudah 1 bulan setelah pertunagan aja. Setuju?" Reihan menggelengka kepalanya tanda tidak setuju.
"Tiga minggu?" Reihan masih saja menggengkan kepalanya.
"Jadi kam--"
"Satu minggu setelah pertunangan." Keira melebarkan matanya.
"Rei itu terlalu cepat banget. Lagian mana bisa nyiapin pernikahan dalam waktu satu minggu."
"Kamu tenang aja. Pokoknya pernikahan kita akan sesuai dengan impian kamu dan siap dalam waktu satu minggu. Deal?" Reihan tersenyum sangat lebar.
"Baiklah." Reihan mengecup lama kening Keira.
---
Keira menatap Reihan dengan sebal. Pasalnya Reihan sedari tadi hanya menatap laptop didepannya. Apalagi kalau bukan tentang pekerjaan. Dan yang paling membuat Keira sebal ialah, mereka hanya diam di villa ini seharian."Rei kalau kamu ngajak aku ke villa ini untuk lihatin kamu kerja, bagusan kita pulang aja." Reihan menoleh ke Keira.
Tersenyum dan langsung menutup laptopnya. Dia segera menghampiri Keira. Dan memeluk Keira erat.
"Katakan kamu mau kita jalan kemana?" Dan dalam sekejab semua kekesalan Keira hilang seketika.
"Kemana saja asalkan sama kamu."
"Baiklah.. bagaimana kalau kita ke kebun teh?" Keira tersenyum sangat lebar. Dia menganggukan kepalanya dengan semangat.
Mereka pun pergi menuju kebun tea yang tidak terlalu jauh dari villa tersebut. Bahkan dengan berjalan kaki dapat sampai ke kebun tea tersebut.
---
Keira dapat berbahagia saat ini, Mungkin cuman hari ini. Ya dia dapat menghabiskan waktu bersama Reihan tanpa ada yang menggangu.
"Kamu kenapa sih dari tadi senyum mulu..?" Reihan bingun dengan sikap Keira yang dari tadi memancarkan senyuman.
"Aku hari ini senenggg banget. Akhirnya kamu ada waktu buat aku. "
Reihan memainkan rambut panjang Keira."Maaf ya.. Selama ini aku sibuk kerja mulu." Keira bersandar di bahu Reihan.
"Aku seneng kok kalau kamu kerja. Tapi kasih waktu kamu sedikit aja untuk aku. Aku gak akan minta lebih. Ada kamu disamping aku itu udah buat aku bahagia Rei."
"Aku tau" Reihan tersenyum dan mencium kening Keira dengan sayang.
---
I'm back..Jgn lupa kasih komen dan bintangnya Yaaa..
Medan, 5 Oktober 2018

KAMU SEDANG MEMBACA
Me or your Bestfriend { END }
Roman pour AdolescentsKeira selalu saja mengalah dengan sikap Reihan yang selalu mementingkan sahabatnya daripada dirinya. Semua waktu yang Reihan miliki, semuanya hanya untuk seorang Riska. Bahkan Reihan menyuruh Alex untuk menggantikannya fitting baju untuk pernikahann...