02 // Tentang Planet, Orbit dan Titik Temu

3.3K 347 119
                                    

Bagian Dua: Tentang Planet, Orbit dan Titik Temu

"Why do I stay when you're leaving?" — Lying to Myself, Heart and Colors.

ʕ⁎̯͡⁎ʔ

"... setelah sebelumnya sempat diberitakan menjalin hubungan dengan penyanyi berdarah Indonesia-Australia, Marlene, Raffa tidak pernah terlihat menjalin hubungan dengan siapapun. Hal ini membuat netizen berspekulasi mengenai perjalanan cinta Raffael Leonardi—"

"Rel, berisik banget sumpah," gerutu Raffa seraya melemparkan tisu dalam genggamannya ke arah Karel yang duduk di jok belakang. Selama lima belas menit terakhir, Karel sibuk browsing mengenai berita yang mencantumkan nama Raffa atau Constant Star pada headlinenya dan sialnya, Google mengeluarkan ribuan hasil untuk kata kunci tersebut.

Karel tertawa keras. "Bentar, bentar, lo harus dengar lanjutannya. Lucu banget, sumpah."

Raffa berdecak keras. Ia memutar tubuh menghadap Karel dan menjulurkan tangan sepanjang yang ia bisa, berusaha merebut ponsel Karel agar temannya yang satu itu berhenti membaca omong kosong yang tertera di sana. Namun, sepasang tangan menghalau Raffa.

"Ssst, Raf, udah lo ngeliatin jalan aja sana. Gue mau dengar lanjutannya, jangan ganggu," tukas Adrian seraya memutar tubuh Raffa kembali ke posisi semula. Adrian lalu mengedikkan dagu pada Karel. "Lanjut, Rel!"

"Siap!" balas Karel dengan cengiran lebar. Ia berdeham sebelum melanjutkan, "Hal ini membuat netizen berspekulasi mengenai perjalanan cinta Raffael Leonardi. Beberapa teori beredar dikalangan para fans Constant Star. Kebanyakan dari mereka menduga bahwa Raffa belum bisa melupakan masa lalunya—BENER BANGET INI HAHAHA—lalu siapakah masa lalu yang belum dapat dilupakan Raffa? Apa mungkin Raffa masih menyimpan rasa untuk Marlene?"

Tawa kontan pecah, mengisi kekosongan yang sempat memenuhi minivan berisikan empat laki-laki tersebut. Raffa hanya bisa bersungut kesal. Ini bukan pertama kalinya ia mendengar Karel membacakan artikel yang membahas kisah cintanya. Raffa kira dengan adanya Constant Star di Melbourne, ia bisa menghindari gosip-gosip tidak jelas yang dijejalkan media massa pada penggemarnya. Namun bagaimana bisa Raffa berhenti mendengar gosip tersebut jika teman satu bandnya sendiri tak henti membacakan berita-berita tidak jelas itu padanya?

"Raf, asli, kisah cinta lo dieksploitasi banget," timpal Klana dari balik kemudi. "Gue kasihan sama lo tapi setiap dengar beritanya gue merasa terhibur."

Raffa kontan melemparkan tatapan tajam pada Klana sebagai balasan. Klana sendiri hanya mengangkat bahu, merasa tidak ada yang salah dengan kalimatnya padahal menurut Raffa ucapan Klana cukup kejam. Ini anak-anak pada senang banget di atas penderitaan gue, batinnya.

Sekitar empat bulan yang lalu, salah satu akun penggemarnya di media sosial memposting sesuatu yang membuat Raffa cukup terguncang. Sebuah teori tentang bagaimana menurut mereka Raffa tidak pernah menulis lagu bernada ceria. Nama Raffa tidak pernah tertera pada bagian 'written by' di kolom lagu-lagu manis yang dapat memberi rasa hangat di hati para pendengarnya. Namun nama Raffa pasti menjadi urutan paling awal di setiap lagu sedih yang menyesakkan dada. Hal ini membuat sosok dibalik akun tersebut menyimpulkan bahwa Raffa tidak bahagia. Ada sesuatu dari dirinya hilang dan patah hati jelas penyebabnya.

Kemudian, dengan ajaibnya, post tersebut viral. Tersebar luas di sosial media. Di posting ulang oleh ribuan orang. Mereka berlomba-lomba mengaitkan antara satu lagu dengan lagu lain, berusaha membentuk sebuah kisah yang mungkin dapat memberitahu mereka apa yang terjadi di masa lalu.

Tidak hanya sampai di situ, salah satu akun bahkan mengaku ia berada di sekolah yang sama dengan Raffa semasa SMA. Ia mengatakan bahwa di masa putih abu-abu tersebut, Raffa sempat berpacaran dengan seorang adik kelas yang bernama Bintang. Kemudian bisa ditebak, post itu kembali viral. Para penggemar sibuk mencari sosok bernama 'bintang' yang sukses membuat Raffa menjadi laki-laki melankolis menyedihkan selama bertahun-tahun.

How to Let Go (Sequel Unsent Letters)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang