Emilia terlihat sedang berbicara dengan seseorang. Mungkin sejak tadi ia berbicara dengan orang ini
"Jadi bagaimana?" Tanya Emilia
Lukas yang baru mengintip dari pintu, langsung menyampingkan tubuhnya agar tidak ketahuan kalau sedang mengintip. Sesekali ia melihat melewati sela - sela pintu
"Berjalan lancar...hanya saja aku muak melihat wajahnya yang terus dingin seperti es batu" jawab seseorang dengan suara yang tidak asing lagi di telinga Lukas
"Axell"
Batin Lukas"Apa saja yang terjadi di rapat tadi?" Tanya lagi Emilia
"Lukas dan gadis itu, di beri tantangan ringan dari William. Yang menang, pendapatnya akan di ambil. Kalau kalah, ya tidak di ambil" jawab Axell
Lukas pun semakin memfokuskan pendengarannya ke pembicaraan dua orang itu
"Kalau begitu, besok beri tau semua siswa untuk memilih pendapat Lukas dan jangan ada yang sampai memilih pendapat gadis itu. Semua ini harus berjalan dengan baik karena hal ini bisa mempercepat tujuan William" perintahnya
"Akhir - akhir ini aku berpikir, kenapa tidak kita jatuhkan saja dua - duanya?" tanya Axell
"Kau mengira Lukas itu orang yang bodoh? Jalankan saja perintahku ini" kesal Emilia
"Iya iya" balasnya dengan malas
Setelah itu, Lukas langsung membuka pintu itu dan masuk. Wajah Emilia seketika berubah panik sedangkan Axell hanya tersentak melihatnya yang muncul setelah pembicaraan mereka selesai
"Ternyata kau ada disini" kata Lukas datar lalu berjalan mendekati kedua orang tersebut
"Apa? Kau mencariku?" Tanya Emilia yang sekaligus bingung dan panik
"Ada urusan apa kau kesini?" Tanya Axell serius
"Aku cuma mencarinya. Tenang saja, aku baru saja datang kok. Aku tidak akan lama" jawab Lukas sambil menunjuk ke arah Emilia
Setelah berjalan mendekati Emilia
"Kau lupa ya kalau kau meminjamkanku pensil tadi pagi?" Tanya Lukas ke Emilia sambil memberinya pensil
"Oh iya...aku baru ingat itu" jawabnya langsung
"Kalau begitu, lanjutkan apa yang ingin kalian lakukan. Maaf telah menggangu" katanya lalu pergi
Setelah itu, Lukas pergi meninggalkan kedua orang tersebut dan menuruni tangga kemudian berjalan keluar dari gedung sekolah
Beruntung saja Lukas bisa mendengar rencana kedua orang itu dan memanfaatkan pensil yang di pinjamnya dari Emilia pagi tadi untuk menjauhkannya dari masalah
- beberapa jam kemudian -
Tiba di rumahnya, Lukas langsung membuka seragamnya dan menuju ke kamar mandi. Ia berendam selama 10 menit. Setelah itu ia memakai pakaian biasanya seperti kaos putih lengan panjang dan celana pendek krem
Seketika ponselnya berdering. Sambil menggosok rambutnya dengan handuk, ia berjalan dan mengambil ponselnya yang terletak di atas meja belajarnya. Baru saja ia ingin mengangkat telpon dari seseorang, mendadak sambungannya di putuskan
KAMU SEDANG MEMBACA
All I Want - Hope And Love#Unrated
JugendliteraturCerita ini gak bakal di hapus, tapi...tetep jadi pajangan cerita Author. Mau baca juga gak masalah, gak baca juga gak masalah #UNRATED