Chapter 1

17 4 0
                                    

Riuh,  suara musik menjadi pendominan aula sekolah.  Malam ini adalah malam terakhir bagi semua siswa kelas XII di SMA Pelita. Para gadis mengenakan dress + make up lengkap dengan aksesoris lainnya.

Para pria dengan rapi mengenakan jas dengan kemeja didalamnya. Ditambah dasi kupu-kupu yang membuat mereka tampak lebih menawan.

Disisi lain, Hanika tengah nenatap cermin memikirkan apa tema dandanannya malam ini.  Sambil merias wajahnya, tan lupa is selipkan waktu untuk menelon pacarnya Rival untuk menanyakan apakah dia sudah siap atau belum

"Iya sayang,  ini aku udah otw mau jemput kamu"  Kata rival melajukan mobilnya

"Yaudah aku tunggu yaa!,  jangan lama-lama nanti Make up aku keburu luntur"

"Iya iya!  Kamu tunggu aja bentar lagi aku sampe kok"

"Iyaudah"

Sebuah mobil berwarna hitam barusaja terparkir dihalaman rumah Hanika.  Ya!  Itu Rival,  dengan sigap ia membunyikan klakson sebagai pertanda untuk Hanika,  bahwa dia sudah sampai.

Hanika sudah selesai merias wajahnya dan segera keluar dari kamarnya dan berpamitan dengan ibunya

"Bunda,  hanika pergi dulu yaa"

"Iya,  jangan pulang malem-malem ya! "

"Iya bun"

Rival barusaja keluar dari mobilnya,  dan saat itu juga ia melihat seorang bidadari cantik bergaun hitam dengan balutan mantel berbulu ala artis luar negeri. Bak seorang model yang sedang berjalan di red karpet,  Hanika menghampiri Rival yang menunggunya di depan mobil.  Namun moment penuh drama itu seketika berubah menjadi kocak,  karena tiba tiba saja gaun panjang yang dikenakan hanika terinjak dan membuatnya terjatuh.

Tapi,  bukannya membantu Rival malah tertawa geli melihat pacarnya itu.  Merasa kesal dengan tingkah Rival,  Hanikapun merengek layaknya anak kecil

"Heeee,  kok diketawain sih?  Bantuin dong aah!

"Hahah,  iya-iya maaf..  Abis kamu lucu,  aku gak bisa nahan ketawa"

Dengan bantuan Rival, Hanikapun akhirnya bisa berdiri

"Terus-terus,  ketawa aja terus sampe lebaran!  Bukannya ngasi perhatian sama pacarnya,  eh malah diketawain" dumelnya kepada Rival yang sedari tadi belum juga berhenti menertawakannya

"Iya sayang,  kamu gapapa?  Ada yang luka gak?  Trus bagian mana yang sakit? "

"Telat! "

"Maaf,,  yaudah jadi pergi gak nih? "

"Ya jadilah,  orang aku udah capek capek dandan, masa gak jadi pergi"

"Yaudah,  kamu tunggu sini aku pamit dulu sama bunda kamu"

"Eh,  gak usah!  Aku udah pamit tadi sama bunda"

"Ooh gitu,  yaudah yuk! "

"Yuk"

Di mobil...

"Kamu cantik banget malam ini" kata rival memecah keheningan

"Makasih" jawab Hanika singkat

"Kamu masih kesel ya? "

"Enggak"

"Trus kenapa? "

"Kepikiran Josen"

"Hah,  Josen?? "

"Dwi.. "

"Ohh,  Dwi..  Kenapa gak kamu telfon aja,  kalo nggak kamu chat deh dianya"

"Hmm iya"

To: Josen
Woi,  lo dimana?

Kapok PACARAN !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang