Chapter 2

8 4 0
                                    

Assalamualaikum gengss
Nih aku up lagi, setelah sekian lama menghilang yakann
Ga tau kenapa, tiba tiba aja Ilham muncul gitu aja dan akhirnya aku bisa up lagi.

Happy Reading all

Suara musik yang dominan membuat suasana seketika berubah. Terlebih lagi musik yang dimainkan saat ini adalah musik klasik yang biasa di mainkan di pesta dansa.
Ya, hampir semua penghuni aula sekolah ini memiliki pasangan mereka masing-masing. Bahkan ada sebagian guru yang turut membawa pertner mereka. Yang lainnya sibuk berdansa. Ya walaupun tidak semua, tapi di area tempat Josen berdiri sekarang, hampir semuanya sedang berdansa dengan pasangan mereka.
Hanya tinggal Josen sendiri yang tidak memiliki pasangan. Jadi dia putuskan untuk duduk saja, menikmati suasana pesta dan mencicipi makanan yang sudah disediakan.

"Wanna dance?" ucap seseorang sembari mengulurkan tangannya.

Josen mendongak, lalu melihat ke arah samping kanannya. Orang itu berperawakan tinggi, berkumis tipis, berlesung pipi serta menggunakan kemeja putih dengan balutan Jas hitam, Ditambah dasi kupu-kupu.
Josen mencoba mengingat-ingat, apakah dia mengenalnya?

***

Rival, Hanika serta teman-teman yang lainnya sedang asik mengobrol dan bercanda.

"Oh iya, lo udah berapa lama pacaran sama Hanika?" Tanya seorang teman yang bernama Yuga

"Gue sama Hanika? Baru jalan seminggu sih. Tapi gue yakin gue bakal jadi orang terakhir di hati dia" Jawabnya dengan percaya diri "Iya gak sayang?" tambahnya sembari menggoda Hanika yang berada di sampingnya.

Hanika hanya tersenyum.
"Ehh.. Sayang, aku ke toilet bentar ya" ucap Hanika kepada Rival

"Ohh gitu, yaudah" Jawab Rival singkat.

Hanika berjalan cepat sambil memeriksa tasnya. Dia mencari cari handphonenya yang kalau tidak salah dia simpan di dalam tasnya. Ya, entah mengapa. Sedari tadi Hanika gelisah. Dia teringan bunda. Iya dia ingin menelfon bunda untuk menanyakan keadaannya. Tapi, dia tidak menemukan handphonenya. "Duh, mana sih" hanika mendengus kesal. Tak jarang dia mengumpat dalam hatinya.

Karena tidak memperhatikan jalan, akhirnya Hanika menabrak seseorang

Bug!
-



Nah, gimana?
Pendek ya?
Semoga suka ya sama part yang ini.
Sampe sini aja ya, sebenernya part ini masih panjang, tapi berhubung si Ilham jarang banget mampir, Jadi satu part ku bagi dua. Maapkeun yaa😅😅

Makasih buat yang bersedia membaca cerita ini. Kalau bisa tinggalkan jejak ya
Vomment❤

Kapok PACARAN !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang