2. Hidup Bersamamu Selamanya!

6.4K 612 40
                                    

Haiiii... Carmen is back dengan pacar tercinta yang so sweet bangetttt... Kang Mas Hanniel 💜💜💜💜

Mohon maaf lama juga update nya karena aku fokus sama Elora dulu.😊😊

Anyway, keep reading and loving ❤❤❤

🍀🍀🍀

Montreal, di bulan Desember yang dingin

Carmen berdiri di deretan para penjemput di pintu keluar terminal kedatangan di Bandara Internasional Pierre Elliott Trudeau dengan wajah yang tidak sabar.

Hanniel akan datang!

Dan Carmen sudah tidak sabar ingin memeluknya!

Padahal mereka baru berpisah selama kurang lebih 4 bulan tapi rasanya kok seperti selamanya ya? Sebelum ini mereka malah terpisah lebih lama tapi terasa berbeda bagi Carmen. Mungkin karena dulu Carmen masih kecil dan hanya menganggap Hanniel seperti Calvin, Abangnya.

Tapi sekarang sejak Hanniel mendeklarasikan cintanya di hadapan seluruh keluarga di bandara waktu itu, Carmen tidak bisa lagi memungkiri hatinya bahwa dia juga mencintai Hanniel.

Dan sejak mereka berpisah, sejak itu pula setiap malam Hanniel akan melakukan video call dengannya. Lucunya waktu mereka sering bertabrakan. Ketika Hanniel menelepon sekitar jam 12 malam dalam keadaan mengantuk, Carmen sedang asyik makan siang bersama teman-temannya di kantin kampus. Begitu juga sebaliknya.

Carmen semakin berdebar mendengar pengumuman bahwa pesawat Garuda Indonesia yang membawa Hanniel-nya telah mendarat dengan selamat. Dia masih harus menunggu kurang lebih 20 menit hingga sosok gagah dan tampan itu keluar dari pintu kedatangan dengan ransel di pundaknya dan koper kecil di tangannya.

Biasanya para perempuanlah yang heboh berjumpa dengan kekasihnya tapi ini beda banget. Begitu melihat sosok Carmen yang tersenyum sumringah, Hanniel langsung berlari menuju Carmen sambil merentangkan kedua tangannya.

Carmen jadi ikut tertawa lalu merentangkan tangannya dan menyambut pelukan Hanniel. Carmen menyusup ke dalam pelukan Hanniel. Walaupun cuaca di Montreal saat ini luar biasa dingin, tapi Carmen masih bisa merasakan hangatnya berada dalam pelukan Hanniel.

"Boleh cium pipi kamu nggak?" bisik Hanniel di telinga Carmen.

Wajah Carmen merona dan membuat Hanniel makin gemas. Anggukan malu-malu dari Carmen membuat Hanniel mengecup pipinya dengan lama.

"Lho... Papa dan Ayah memangnya nggak ikut ya, Mas?" tanya Carmen panik. Bibir Hanniel masih terus menempel di pipi Carmen.

"Tenang aja, Sayang. Para tetua itu Mas kurung di kantor Jakarta." Hanniel menyeringai licik.

"Maksudnya apa, Mas?"

"Mas kurung dengan pekerjaan segunung..." Hanniel tertawa lebar sambil mencium kepala Carmen.

"Tapi Ayah tahu kan Mas datang liburan ke sini?" Carmen masih penasaran.

"Tahu Sayang. Tenang aja, Mas nggak mungkin terkam kamu tiba-tiba." Hanniel masih terus memeluk Carmen.

"Emangnya Mas singa ya, sampe mau terkam aku?"

Duh... polos amat sih calon istriku ini!

Hanniel hanya menggiring Carmen keluar dari bandara dan menyetop taksi untuk membawa mereka ke Sunset Road, tempat tinggal Carmen. Ayah Carmen sengaja menyewa satu unit apartemen untuk putrinya karena Ben dan Olivia tahu bahwa Carmen tidak akan nyaman tinggal dengan orang yang belum dia kenal.

CARMEN - Love in Montreal Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang