The Beginning of Happiness

17.6K 459 17
                                    

Area 21+
Harap bijak dalam memilih bacaan





Hari demi hari yang indah dilewati oleh sepasang kekasih, Naruto dan Hinata. Mereka terlihat sangat bahagia dan serasi taatkala berjalan berdua saling bergandengan tangan. Hinata memutuskan untuk tinggal dirumahnya, Naruto pun tak melarang toh Hinata tinggal dirumahnya sendiri dan ia takkan pernah absen mengunjungi rumah Hinata walau hanya untuk sekedar menyantap makanan buatan kekasih tercintanya.

Hari ini adalah hari yang paling membahagiakan bagi sepasang kekasih Naruto dan Hinata. Ya, Hari ini adalah hari pernikahan Naruto dan Hinata. mungkin memang pernikahan Naruto dan Hinata terkesan mendadak mengingat hubungan mereka sebagai sepasang kekasih baru beberapa minggu. Naruto hanya ingin segera memiliki Hinata seutuhnya. Hinata menatap dirinya didepan cermin, gaun putih yang indah melekat ditubuhnya membuat ia tampak seperti bidadari, riasan dan segala acessoris pun terlihat sangat cocok menghiasi wajah cantiknya. Hinata beranjak dan berjalan kearah jendela, ia menatap langit yang begitu cerah seakan langit pun ikut bahagia atas pernikahannya dengan Naruto.

“Ayah..., apa ayah lihat? Hinata akan menikah. Hinata bahagia, kuharap ayah juga bahagia disana.” Ucap Hinata lirih. Mata amethysnya tampak berkaca dan siap untuk meneteskan kristal beningnya.

“Aku janji akan membahagiakanmu” ucap Naruto yang tiba-tiba datang dan memeluk Hinata dari belakang.

“Naruto-kun” Panggil Hinata sambil mengedipkan matanya agar air matanya tak jatuh dan merusak make upnya.

Naruto terlihat sangat tampan dengan tuxedo putihnya. Naruto membalikan tubuh Hinata agar menghadapnya.

“Sangat cantik” Puji Naruto.

“Aku akan menunggumu didepan altar, jadi tunjukkanlah senyumanmu yang indah.” Lanjut Naruto. Hinata hanya tersenyum dan mengangguk.
Naruto pun berbalik meninggalkan Hinata.

Dengan senyum yang menawan Hinata berjalan dengan sangat anggun menuju altar. Disana Naruto sudah berdiri menunggunya dengan senyum hangat. Dalam hati Naruto merasa  menjadi pria yang paling bahagia didunia ini. Bahagia karena ia bisa menikahi wanita yang benar-benar ia cintai dan mencintainya. Naruto mendengar apa yang dibicarakan Hinata tadi diruang rias, ia tahu bahwa Hinata kini sedang merindukan ayahnya. Naruto tahu bahwa sebenarnya Hinata ingin ayahnya lah yang menjadi wali sekaligus saksi dihari yang membahagiakan ini dan saat ini paman Hinata yang bernama Hisashi lah yang menjadi walinya. Naruto meraih tangan Hinata dengan lembut dan membimbingnya kedepan pendeta. Mata saphire biru Naruto bertemu dengan mata amethys Hinata mereka saling bertukar tatapan bahagia yang penuh cinta. Dan saat janji suci terucap keduanya menitikan air mata bahagia. Naruto mendekatkan wajahnya untuk mencium Hinata sesuai instruksi sang pendeta. Mereka saling berpangutan lembut tanpa nafsu didalamnya hanya cinta dan kasih sayang yang melandasi ciuman itu. Seusai berciuman, pembawa acara mengintruksikan mereka untuk duduk dipelaminan dan menyalami tamu-tamu undangan. Pernikahan Naruto dan Hinata cukup mewah, tamu undangannya pun sebagian merupakan rekan bisnisnya mengingat Naruto adalah seorang direktur perusahaan ternama, namun bukan itu yang membuat Naruto berinisiatif membuat acara yang cukup mewah ini. Ia hanya ingin membuat moment sakral ini menjadi moment yang tak terlupakan olehnya dan Hinata.
Satu per satu tamu undangan menyalami kedua pasangan pengantin itu. Senyum bahagia tak terlepas dari wajah keduanya.

“Selamat ya dobe! Akhirnya kalian menikah, semoga kalian bahagia selalu” Ujar Sasuke memberi selamat pada Naruto.

“Terima kasih teme/Sasuke-san” balas Naruto dan Hinata bebarengan.

“Selamat ya Naruto, Hinata-san. Kalian sangat serasi” kini giliran Sakura yang memberi selamat.

“Sakura? Kamu?” Pekik Naruto kaget karena melihat Sakura yang memegangi perutnya yang sedikit buncit.

Reason To Love You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang