7

7 0 0
                                    

Sepuluh menit Zakiy diam di dalam mobilnya yang terhenti di bahu jalan dengan lampu hazard yang berkedip-kedip tanpa henti. Pandangan Zakiy masih terpaku pada gadis dengan jarak sekitar lima puluh meter yang dengan tenangnya berdiri di pembatas jalan toll, memandangi entah apa sejak mentari menumpahkan jingganya sampai langit berubah ungu kehitaman

Zakiy langsung melajukan mobilnya ketika gadis itu menunjukan tanda-tanda akan pergi sebelum mobil Zakiy kembali menepi di hadapan gadis itu

Gadis yang diketahui bernama Mira sempat tersentak saat mobil Zakiy tiba-tiba berhenti di dekatnya

"Masuk!" Teriak Zakiy dengan nada perintah yang mau tak mau Mira turuti. Gadis itu duduk di sebelah Zakiy dengan tanda tanya besar mengapa Zakiy selalu ada di kehidupannya

"Lo selalu begini?" Tanya Zakiy lebih dahulu

"Maksudnya?"

"Elo, berdiri di pinggir jalan toll selama hampir setengah jam berasa punya nyawa sembilan aja"

Mira menatap tajam Zakiy "Lo ngikutin gue??"

Yang dituduh mengedikan bahu enteng "yah, niatnya sih tadi mau pulang. Tapi gua liat ada cewe  naik bis ke Tanjung Priok. Ga mungkin kan lo pulkam di tengah padatnya semester kecuali lo gil-eh lo emang gila ya"

"Sialan. Elo tuh yang harusnya ke rumah sakit jiwa, ngikutin gue sampe ke jakarta gini hari berasa lo yang punya kampus aja"

"Engga kok! Gua emang mau ke Jakpus"

"Hah? Ngapain?"

"Mau jual organ lo"

"Percaya banget gue haha menghibur sekali" ucap Mira dengan nada datar

Setelahnya tak ada yang membuka pembicaraan diantara mereka. Hanya ada suara penyiar radio dan gemercik hujan yang mulai turun. Mira memandangi lukisan alam di depannya, kilau lampu gedung-gedung, lampu penerangan jalan, hingga lampu kendaraan, semua terpantul indah di jalanan yang tergenang. Sesekali Mira mengabadikan momen tersebut dengan ponselnya sementara lelaki di sebelahnya terheran-heran dari galaksi mana isi kepala Mira berasal

Mobil Zakiy berhenti di depan sebuah gedung berlantai dua. Dari papan nama yang terpajang, Mira berkesimpulan Zakiy ada urusan di dalam studio musik tersebut

"Hujan kak"

"Kata siapa cerah?"

Mira menatap kesal kearah Zakiy "ya maksud gue, lo jadi gabisa turun"

"Tinggal terobos apa susahnya. Lagian dari sini ke pintunya deket kok"

"Gue tunggu mobil aja ya kak"

"Yakin? Lama loh.. lagian denger denger disini banyak-"

"Iyaiya gue ikut!! Udah jangan dilanjutin!" Mira berdecak sebal apalagi saat Zakiy keluar dari mobil tanpa aba-aba

"Tungguin gue kal-"

"Buru woi basah gua!"

Mira terkejut. Ia pikir Zakiy meninggalkannya namun kenayataannya lelaki itu berlari memutari mobil dan merentangkan jaket diatas kepala untuk Mira. Dengan cepat Mira keluar dan bersusah payah mengikuti langkah Zakiy yang terlampau lebar hingga ke dalam ruangan

Udara dingin Ac langsung menusuk kulit begitu Mira menginjakkan kakinya. Zakiy menurunkan jaketnya dan mendapati beberapa pasang mata menatap kearahnya

"Anjirlah si Zakiy ditungguin dari tadi dateng-dateng malah adegan film india" ucap lelaki berkaos biru yang duduk di sofa

Mira dan Zakiy refleks saling menarik diri dengan atmosfer canggung yang begitu terasa

Awal dan Akhir | ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang