00.Mulai

180 27 2
                                    

Author POV

Gadis yang berumur lebih kurang 18 tahun itu terduduk diatas tempat tidurnya seraya mengucek - ngucekkan kedua matanya, ia terbangun pukul 05:15 pagi, dan lagi - lagi itu karena Bundanya, Clara Natasha.

" Bunda, iyanih aku bangun. Kenapa harus cepat sih. " Risih Venissa, ia pusing dengan kehebohan bundanya yang mengomel menyuruhnya bangun karena kekasihnya telah duduk manis di ruang tamu.

******
Venissa berdecak sebal, kenapa ini masih jam setengah 06?! Seharusnya dia masih bisa tidur nyenyak untuk menikmati liburnya yang kini telah sirna.

Venissa tak habis pikir mengapa hari Senin datang begitu cepat.

Venissa menatap pantulan dirinya dicermin dan membuat dasi abu - abu kebanggaannya bertengger manis di lehernya.

Setelah itu, ia keluar dan menuju ke ruang tamu. Ia melipat kedua tangannya di depan dadanya dan menatap kekasihnya sinis.

" Kalo jemput gak usah kecepatan, males banget dijemput sama lo kalo gue kayak gini terus. " amarah Venissa meluap - luap, dan Kent Alvaro hanya memberi kekehan pelan.

Usai sarapan bersama selesai, kini waktunya sepasang pasangan legend itu berangkat menuju SMA Wijaya, tempat mereka menempuh pendidikan.

******
Venissa mengabaikan perkataan Kent yang terus saja membujuk Venissa untuk tidak marah lagi.

" Males dijemput sama kamu!. " Kesal Venissa. Ia ingin memukul tubuh Kent tapi apalah daya, mereka sedang berada di atas motor.

" Kenapa coba?. " Canda Kent, Venissa membulatkan matanya dan semakin kesal kepada Kent.

" Kamu itu, ganggu tidur aku terus. "

Fyi, Venissa akan berkata aku - kamu jika sedang marah.

" Kan udah rindu, makanya gue jemput cepat. " Kent tersenyum sumhringan dan mengangkat kedua alisnya.

Raut wajah Venissa yang tadi berkerut itu memudar dan pipinya perlahan memerah, Venissa tertunduk dan menyandarkan kepalanya ke punggung kokoh milik Kent.

" Jago banget bikin anak orang baper. " Cengir Venissa, ia memejamkan matanya untuk menikmati angin pagi yang sejuk ini.

******
Kedua pasangan itu berjalan melewati kooridor demi kooridor untuk menuju ke kelas mereka, meskipun kelas mereka berbeda, tapi tetap saja searah.

Tatapan iri para siswa - siswi memenuhi tiap kooridor, dan ini sudah mereka lakukan selama 3 tahun.

Iri? Jelas saja. Siapa yang tidak iri jika mempunyai pacar seperti Kent yang humoris dan penyayang juga Venissa yang ramah. Apalagi paras kedua orang ini tidak bisa diragukan lagi, sempurna.

Tapi, jangan berbangga hati dulu.

Dikisah ini, bakalan ada yang namanya Pertengkaran...

Atau bahkan...

Orang ketiga?

BR(OK)ENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang