13.Terror

17 5 1
                                    

" ada apa, Venissa?. " tanya bunda. Venissa tersenyum kaku dan menggeleng pelan seolah baik - baik saja, ia memang bukan peramal, tapi dirinya memiliki kemampuan perasa yang cukup baik.

Saat Venissa berjalanpun, seseorang yang memakai sweater tebal dan menutupi seluruh tubuhnya dan hanya memperlihatkan bibir dan hidung itu menjadi pertanyaan bagi Venissa, sebenarnya siapa dia itu?

Venissa menggeleng pelan, ia menghapus semua pikiran tidak baiknya.

" jelas saja bukan dia, tidak ada yang tau keberadaan gue disini. "

Seolah yakin, Venissa berdoa agar semua baik - baik saja.

*******
Pagi hari yang cerah keluarga Venissa telah bangun dan melaksanakan sarapan, untungnya mereka tidak kehabisan tempat tinggal disini untuk beberapa minggu.

Pertunangan akan dilaksanakan 2 minggu lagi, yang jelas hanya keluarga mereka berdua yang tau. Karena belum saatnya mereka mengumbar, ini masih tahap mereka mengejar cita - cita.

Ngomong - ngomong soal itu, Venissa sudah diterima di Universitas ternama di Indonesia, yang jelas itu ada di Jakarta. Karena Venissa belum siap untuk berpisah dari kedua orang tuanya.

Kent yang kabarnya putus sekolahpun tidak akan menjadi hambatan dirinya untuk sukses, karena sejak kemarin ia resmi menjadi pemilik saham di Prancis yaitu saham milih Alvaro Corp.

Keduanya sudah semakin yakin untuk hidup bersama, karena ini adalah keinginan mereka sejak awal mereka menjalin hubungan, siapa yang tidak senang jika berada di posisi ini.

Venissa melangkahkan kakinya ke kamarnya dan mendapati notifikasi pada handphonnya yang berada di atas kasur.

Segeralah gadis berkulit putih susu itu membuka handphonenya.

08xx xxxx xxxx
Udh gue blg jgn dktin dia. Masi aj nekat, mau gmau l hrs brursan sm gue.

Venissa menghembuskan nafasnya pelan, ya jalani saja. Mungkin sang pengirim mempunyai taktik yang menarik.

Setelah mematikan hpnya ia berdiri dan menatap jendela dengan senyum kecut. Rencananya mungkin akan lebih baik jika ia mempunyai ide yang bagus. Tiba - tiba senyum smirknya muncul dan tertawa pelan, ia akan membalas taktiknya jika mungkin si pengirim pesan ini ingijmn bermain - main dengannya.

Semoga berhasil

Batinnya.

Saat mobil berganti dikarenakan lampu merah, Venissa menatap sekeliling pemandangan negara Prancis ini, jari - jari tangannya bergerak seolah - olah sedang merencanakan sesuatu.

Ya, dia sedang mengulur waktu ingin berwisata dimana, kesempatan emas ini tak akan dia lewatkan. Tentunya, berjalan berdua bersama calon tunangannya.

Kedua mata indahnya mengedarkan penglihatan ke selilingnya, dan disaat itu pula lampu hijau telah hidup.

CKITTTTTTT

Supir yang mengemudikan mobil Keluarga Clara menghembuskan nafasnya lega, " maafkan saya, tuan. Saya berusaha untuk lebih fokus lagi. " Ucapnya dengan nafas yang tersenggal - senggal.

" Ah, tak apa. Itu hanya sebuah kejadian yang kebetulan. Untungnya kita tidak tertabrak. " Final Ayah. Disisi lain, anak tunggal mereka tengah bengong dengan keadaan hatinya yang bercampur - campur, Bunda langsung melihat anaknya ini penuh arti. Seolah bertanya kenapa dia?

" tunggu, tadi gue ngerencanain sampe mana ya?. " kicau Venissa pelan, Bunda Venissa hanya menggeleng - gelengkan kepalanya heran, ntah dari mana anak seperti Venissa muncul.

Tidak, itu hanya bualan Venissa.

Dia melihat siapa pelakunya dengan sangat jelas, orang yang tadi menyenggolnya karena pakaian yang digunakannyapun sama.

Venissa benar - benar merinding, apa yang akan terjadi selanjutnya?

Pertama ia disenggol oleh orang asing

Kedua dirinya mendapatkan sms dari nomor yang tak dikenal

Dan ketiga, seseorang yang persis dengan empu pada kejadian pertama hampir saja menciptakan kecelakaan yang berkelas.

Tapi, kenapa kejadiannya berlaku di Prancis? Sedangkan di Prancis ia tak mengenal siapapun.

Tidak mungkin rekan kerja Kent membenci dirinyakan? Oh ayolah pikirannya jauh sekali, lagipula ia baru muncul di Prancis hari ini dan tidak ada orang yang mengenal dirinya.

Dan herannya, mengapa harus setelah ia akan bertunangan dengan kekasihnya itu? Terror yang aneh.

Timingnya pas sekali.

BR(OK)ENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang