01.Mall

118 20 1
                                    

Kent memutar bola matanya malas, pelajaran Biologi sangat membosankan baginya, ia ingin mencari angin keluar kelas, tetapi takut dilihat Venissa.

Tak terasa, Kent melamun hingga pelajaran usai, ia tak sadar bahwa didepannya telah ada macan yang belum bangun, Venissa Clara.

" Melamun aja terus, biar gue pulang sendiri. " ancam gadis berambut panjang itu.

Kent masih saja melamun, ia masih belum sadar, matanya menatap perempuan yang sedang melipat kedua tangannya.

Ia masih menatap dengan kesadaran yang belum penuh, otaknya masih mencerna tentang apa yang dia lihat.

Venissa meninggalkan Kent dan disaat itu juga, Kent sadar bahwa yang dia tatap adalah Venissa.

Dengan sigap Kent memegang lengan kanan Venissa yang ingin pergi itu.

" Hehehe, tunggu woi, gue beres - beres dulu. Tunggu didepan kelas aja ya?. " Kent tertawa pelan, Venissa hanya mengangguk dengan muka datarnya.

*******
Venissa menunggu Kent yang sedang berada di dalam kelas, ternyata Kent mempunyai jadwal piket hari ini.

" Lagi nunggu siapa?. " Tanya Lelaki yang bername tag ' Oliver Renold ' kepada Venissa.

Venissa tersenyum kecil dan berkata, " lagi nunggu Kent. "

Oliver mengangguk paham dan memegang jaketnya.

" Padahal gue mau nawarin pulang bareng, hahaha. Yaudah gue duluan. " Oliver langsung berjalan menuju tempat parkiran tanpa basa - basi.

Tanpa Venissa sadari, bahwa disampingnya ada Kent yang menatapnya penuh arti.

Kent langsung merampas HP Venissa dan menggenggam tangan kanan Venissa.

" Ayo pulang. " Kent menarik tangan Venissa dan menuju ke tempat parkiran.

Venissa hanya tersenyum kecil, ia tau bahwa Kent cemburu. Dan Venissa juga tau, Kent cemburu pada Oliver.

******

" Tadi lo ngobrol sama siapa?. " Kent memberhentikan motornya karena lampu merah.

" Oh, pura - pura gaktau?. " Venissa terkekeh pelan, tapi sesaat kemudian ia menoleh pada spion bahwa Kent sedang menampilkan wajah tidak senang.

" Ngomongin apa lagi sama dia?. " tanya Kent datar.

" Dia ngajak pulang bareng, ya gue tolak lah. Kan ada tukang ojek yang mau ngantar gue pulang. " Canda Venissa, Kent segera menarik kedua tangan Venissa dan menyuruh Venissa untuk memeluknya.

" Untung gue sayang, coba kalau enggak, kali aja udah gue turunin di lampu merah ini. " Kent tertawa dan Venissa memeluk Kent dari belakang dengan nyaman.

" Ciee peluk - peluk, ntar pas dilepas, kangen lo. " Kent menepuk tangan Venissa yang berada di area perutnya.

" Kan lo yang nyuruh. Kesel gw. " Gerutu Venissa, ia melepaskan pelukannya dan menepuk punggung Kent dengan pukulan yang agak kuat.

" Masa iya? Sok - sokan ih. " Candanya lagi, kali ini Venissa benar - benar tak ada niat mau memeluk laki - laki didepannya.

Lampu hijau telah menyala, Kent mengendarai motornya dengan kecepatan sedikit kencang.

" Kent, temenin ke gramed yok?. " Ajak Venissa. Kent menoleh singkat dan bertanya sambil mengendarai motornya.

" Pulang dulu, jangan pake seragam ke sana. " Kent memberi saran dan Venissa hanya mengangguk.

******
Kent duduk di sofa ruang tamu, ia kembali duduk disini untuk kedua kalinya di hari ini.

Kent memainkan hpnya dan menyesap kaleng soda di tangan kanannya.

Sedangkan Venissa, ia dikamar sambil menyisir rambutnya.

Baju santai dengan rambut yang digerai indah membuatnya tampil sempurna.

Venissa keluar sambil merapikan isi tasnya dan langsung menuju ruang tamu untuk menghampiri Kent.

" Kent, ayo buruan ke gramedia, ntar novel yang gue cari habis. " Venissa langsung menuju keluar rumah dan berhenti di pintu utama.

Setelah Kent keluar, Venissa keluar dari rumah dan pamit kepada asisten rumahnya, karena ayah dan bundanya keluar untuk mencari nafkah.

******

" Kent, kan udah di bilang, jangan bayarin ih! Gue kan cuma minta temenin. " Sebal Venissa, ia meninggalkan Kent dan berjalan didepan Kent.

" Kalo lo yang bayar, gue gagal jadi pacarlah. " Canda Kent tak mau kalah.

" Lo pacar gue bukan bapak gue. "

Venissa berjalan mundur dan mendekati Kent.

Venissa memukul lengan Kent dan menatap Kent sambil tersenyum.

" Tapi makasih, hehehe. " Venissa langsung tertawa menunjukkan senyum terbaiknya, Kent langsung menggenggam tangan Venissa dan menepis jarak diantara mereka.

" Apa semua cewek kayak gini? Bentar - bentar marah, ntar laginya senyum - senyum sendiri. " Kent memelankan suaranya hingga tak dapat didengar oleh Venissa

Brukk..

Lengan Venissa tak sengaja tersenggol cukup kuat oleh seorang perempuan yang tak dikenal.

Perempuan itu mendongakkan kepalanya dan refleks menatap orang yang dia senggol.

" Maaf, tidak sengaja... " Kata perempuan berambut sebahu itu.

Kent langsung menatap ke arah sumber suara, ia langsung membulatkan matanya sempurna. Kejadian ini membuatnya kaget bukan main.

" Gakpapa, aku tau kok kamu gak sengaja. " Kata Venissa.

Dan, tatapan Kent bertemu dengan tatapan si perempuan itu..

" K... Kent?. " Katanya?

Kent tersenyum pahit, ia membenci kejadian ini.

Ia bertemu mantannya...

Lisa.

BR(OK)ENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang