Haiii Minna-san!!!
Masih betah ga baca cerita ga jelas milik Kaishi ini :v wkwk sekarang Kaishi kurang bisa update lagi, Kaishi sibuuukkk banget T_TUdah ah moga Minna-san suka dengan chapter kali ini yak..
Happy reading
\(^_^)/19.00 malam.
Kau pun tiba di rumah mu dengan Akashi yang mengantarmu. Dengan sedikit lemas kau turun dari mobil, Akashi pun tak tinggal diam, dia segera berniat membopongmu, namun kau memberi isyarat bahwa kau baik-baik saja.
"Sini biar ku bantu."
"Ah, tak apa Sei-kun, aku sudah baik-baik saja."
"Ck. Jangan berbohong (y/n)."
"Ta-tapi---eh!?"
Tiba-tiba Akashi menggendong mu ala bridal style.
"Diam dan jangan memberontak."
Kau pun diam dengan malu setengah mati. Memang sih jarak pagar ke pintu rumah mu itu cukup jauh dari rumah rumah tetangga biasa. Melihat wajahmu yang merah merona bak kepiting rebus, Akashi sedikit terkekeh dan berhasil membuatmu makin malu dan menenggelamkan wajahmu didada bidang nya.
Setelah kau merasa Akashi sudah berhenti berjalan kau pun inisiatif ingin turun dari gendongan sang emperor, namun terlintas di kepala Akashi untuk menjahilimu. Dia pun mengeratkan tubuhmu yang masih ia gendong.
"Engh.. a-ano, Sei-kun.. tu-turunkan aku.."
"Tidak mau."
"Ta-tapi kalau a-ada yang lihat nanti bi-bisa bisa, mereka salah pa-paham!"
"Salah paham apa memangnya?"
Akashi pun menyeringai jahil, senang karena bisa menggodamu. Sedangkan kamu? Sudah malu setengah mati. Tak tega denganmu dia pun menurunkanmu dari gendongannya.
"Arigatou su-sudah mengantarkanku Sei-kun, maaf sudah merepotkan mu."
"Ah tak apa. Kalau begitu aku pulang ya (y/n)."
"I-ya, sampai jumpa besok."
Kau pun hanya menatap punggung Akashi sampai ia memasuki mobilnya, namun sebelum Akashi benar-benar masuk ia sempatkan untuk menatapmu dan memberikan senyum tipis untukmu. Kau yang sadar akan senyum itu pun tiba-tiba malu sendiri dan merasa mukamu mulai memanas.
A-apa apa an senyum nya itu!?
Setelah Akashi benar benar hilang dari pandanganmu kau pun berbalik dan ingin membuka pintu rumah besar mu, namun matamu teralihkan dengan mobil merah yang tak asing lagi bagimu, matamu terbelalak.. jangan-jangan.....
"Mo-mobil itu!?"
Brakk!
Kau pun membuka pintu rumah mu dengan sedikit keras dan melihat di sofa ruang tengah ada seorang lelaki tinggi berambut merah yang sudah lama tidak kau lihat, dia..."Ni-nii-san!!!"
Diapun terbelalak dan wajahnya berseri ketika melihat mu. Terbukti bahwa dia juga merindukanmu.
"(Y/n)!!"
Kau pun menerjangnya dengan pelukan mu tanpa memikirkan tubuhmu yang masih lemas. Yap! Dia adalah kakak mu, Akabane Karma.
(Ehehehe maaf ya... Awalnya Kaishi ga beritahu kalo kakak reader-san itu si Karma.)
Kau sangat menyayangi Karma, karena dia adalah satu-satunya kakak laki-laki mu. Walaupun tidak sedarah. Ya. Dia sebenarnya adalah kakak angkat mu. Saat kau berumur 7 tahun, ayah dan ibumu mengadopsinya. Ayah dan ibu kandung Karma adalah sahabat ayah dan ibumu.
KAMU SEDANG MEMBACA
KisekiNoSedai X Reader X KarmaAkabane
Teen Fiction"Apapun yang terjadi tak akan kubiarkan siapapun merebut nya dariku" - Akabane Karma. "Akan kudapatkan dia segera, dan.. Seutuhnya" - Akashi Seijuro. "Akan kulakukan apapun agar senyum itu tak pernah hilang dari wajah cantiknya" - Kise Ryouta. "Aku...