Tuk!
(Y/n) menendang kerikil di depan kaki nya. Saat ini ia berada di taman belakang sekolah, (y/n) minta ijin pada sensei nya bahwa ia ingin ke toilet. Sebenarnya Akashi udah siap mau ikut tapi (y/n) menolaknya dengan halus, tidak hanya karena (y/n) ingin sendiri dan juga buat apa si Merah itu ikut dia ke toilet?
"Huff... Entah kenapa hari ini aku merasa sangat bosan"
Lagi dan lagi (y/n) menghela napas kasar. Mood nya sedang tak karuan sekarang. Mungkin dia lagi kedatangan bulan? Yang ia lakukan sekarang adalah jalan jalan tak tentu arah dan sampai didepan pagar belakang sekolah nya.
"Hm.. bolos sekali mungkin tak apa kan?"
Ah.. sepertinya anak ini ketularan si biru Aho. (Y/n) pun menoleh ke arah kanan dimana disana adalah pintu gerbang tersebut, tanpa pikir panjang ia pun melangkah keluar sekolah namun ada sebuah tangan kekar yang menangkapnya.
"Mau kemana-nanodayo?"
Kenal kan dengan logat itu? Tepat. (Y/n) yang merasa ada yang menahan tangannya pun langsung menoleh dengan pandangan datar. Entah kenapa mood nya benar-benar tak karuan sekarang.
"Lepaskan"
"Kau ingin membolos?"
"Bukan urusanmu."
Mendengar kata-kata (y/n) yang agak sinis membuat raut wajah Midorima sedikit mengkerut, tidak biasanya gadis ini bersikap dingin.
"Kau kenapa-nodayo?"
"Lepaskan aku atau ikut bolos denganku?"
"Ha?"
Midorima pun melepaskan genggamannya dan berkata,
"Aku ikut-nanodayo, tapi bukan berarti aku khawatir denganmu."
(Y/n) hanya memiringkan kepalanya lalu terpikir untuk menjahili Midorima, karena jarang-jarang ia bisa melihat si hijau ini tertawa, bahkan tidak pernah. Lalu dengan langkah mantap (y/n) pun keluar dari sekolah itu dan diikuti Midorima dibelakangnya.
"Ne, mido-kun kau itu tak bisa tertawa ya?"
"Apa maksudmu-nanodayo?"
"Soalnya aku tak pernah lihat mido-kun tertawa"
"Untuk apa aku tertawa-nodayo?"
"Hm... Katanya kalau orang tertawa berarti suasana hatinya sedang bahagia, mido-kun tak bahagia ya?"
Melihat tingkah polos (y/n) membuat Midorima sedikit tersenyum, sangat tipis bahkan lebih tipis dari senyum sas*ke :v sampai (y/n) tak menyadarinya. Lalu tangan yang berbalut perban itu pun naik dan menepuk pelan pucuk kepala (y/n).
Puk puk.
"Saat seseorang tidak tertawa bukan berarti dia tak bahagia, dan lagi saat seseorang tertawa bukan berarti dia bahagia-nodayo."
Mendengar kalimat yang baru saja diucapkan Midorima (y/n) pun menghentikan langkahnya lalu mendongak untuk melihat wajah Midorima. Sedangkan Midorima langsung tersadar dengan apa yang ia ucapkan lalu langsung memperbaiki kacamata nya yang bahkan sama sekali tak bergerak. Iyaa, dia salting.
"Jadi... Hari ini aku akan membuat mido-kun tertawa!" Ucap (y/n) dengan semangat dengan api yang membara dari belakang tubuhnya yang dapat Midorima lihat.
"Sekarang aku tanya, bukan berarti aku penasaran hanya saja kenapa kau tiba-tiba ingin membolos-nanodayo?"
"Eh?.... Um.. aku bosan"
KAMU SEDANG MEMBACA
KisekiNoSedai X Reader X KarmaAkabane
Fiksi Remaja"Apapun yang terjadi tak akan kubiarkan siapapun merebut nya dariku" - Akabane Karma. "Akan kudapatkan dia segera, dan.. Seutuhnya" - Akashi Seijuro. "Akan kulakukan apapun agar senyum itu tak pernah hilang dari wajah cantiknya" - Kise Ryouta. "Aku...