Bukan dia tapi dia

348 6 0
                                    

Tidak terasa waktu sangat cepat berlalu, dan sekarang aku sudah kelas XII SMA (kelas 3). Dulu waktu kelas XI (kelas 2) rasanya ingin sekali cepat cepat naik ke kelas XII dan ingin cepat cepat lulus. Tapi setelah kelas XII semua cepat berlalu dan semua cepat usai.
Eh sampai lupa, kenalin aku Kyara Rusmana. Ibuku perempuan (ya sudah pasti sih, hahaha) dan kakaku laki-laki ayahku udah nggak ada. Nama kakaku adalah Rendy Rusmana Cita-cita ku sederhana hanya ingin menjadi kan mimpi mimpi ku terwujud.


Dan di sekolah aku banyak mempunyai teman, teman terdekatku ialah Melysa, Andini, dan Via. Melysa temanku sejak SMP, tapi kalau Andini dan Via baru akrab banget pas SMA aja sih. Sangking nggak mau pisah kami ke wc pun berempat. Perempuan pasti paham betapa mengasikannya bergosip di dalam wc.
Di sekolah kami melakukan kegiatan layaknya anak sekolah. Hari senin upacara, lalu masuk kelas, istirahat, sholat dan begitu lah seterusnya.


Oh iya biasanya di saat upacara aku senang sekali mengambil tugas menjadi pembawa acara, entah kenapa dari SD aku sangat suka menjadi pembawa acara. Dan aku orangnya sangat mudah bergaul jadi tidak sulit bagiku mendapatkan teman teman baru di sekolah. Guru di sekolah juga beraneka ragam ada yang ramah, baik, kalem, killer, pokoknya beraneka ragam deh. Dan kalo di tanya guru favorit aku waktu kelas X (kelas 1) adalah Bapak Kristanto Wandi. Bapak ini orangnya sangat ramah, setiap ketemu aku selalu cium tangan dan si bapak ini selalu mengelus kepala ku. Pokoknya berasa di sayang banget sama si bapak. Tapi, ada tapinya nih. Bapak ini cara mengajarnya membosankan. Dan aku sering tertidur ketika pelajar bapak ini.

Waktu pertama masuk sekolah aku terlihat sangat cupu. Rok yang hampir menjuntai ke tanah saking panjangnya dan baju yang kebesaran, kerudung yang terlalu maju dan masih takut sama kaka tingkat. Sampai ke kantin aja aku nggak berani, bukan karena mereka galak tapi karena aku yang pemalu, alhasil aku selalu bawa bekal ke sekolah hahahaaha .


Dan akhirnya setelah masuk semester 2 aku mulai mengenal kaka tingkat (terutama yang cowo). Setelah sudah akrab mereka sering kerumahku untuk sekedar nongkrong. Dengan catatan karena ibuku tidak galak. Semua teman ku juga senang main kerumah ku, dan mereka suka nginap di rumah ku (yang cewek loh ya). Karena ibuku sering ikut nimbrung dan selalu ramah dengan teman-teman ku. Dan yang pastinya makanan selalu ada untuk cemilan. Siapa yang nggak betah coba?

Oh iya, btw aku sering dengar kan banyak tuh orang bilang gini "pertemanan antara cowok dan cewek nggak akan mungkin tidak ada yang saling jatuh cinta." Ya aku setuju dengan itu. Karena aku sedang mengalaminya. Itu disebabkan karena mereka (kaka tingkat) suka main kerumah ya pasti lah ada salah satu yang membuat aku mempunyai perasaan lebih.

Perasaan yang dimaksud disini ya seperti anak muda lainnya. Yang saling menaruh perasaan tapi belum bisa mengungkapkannya. Hanya bisa di ungkapan lewat perbuatan.

Nama dia Michael Chandra. Kebiasaan dia yang selalu membuat aku merasa seperti wanita yang sangat di sayangi karena dia setiap malam pasti nelpon aku. Membicarakan berbagai macam, tentang bagaimana hari ini? Apa yang terjadi? Ngapain? Dimana? Sama siapa?

Itu akan di bicarakan tanpa ingat waktu sampai-sampai pernah aku sampai tertidur mendengarkan dia bicara panjang lebar. Mengisahkan cerita dia hari ini dan apa yang dia lakukan hari ini. Karena dia tau aku tidur dia membangunkan ku lewat telpon dengan lembut sekali, yang membuat aku terbangun. Tapi aku terus pura-pura tidur hanya ingin mendengarkan apa yang dia lakukan karena tau aku tertidur.

Lama Chandra belum juga mematikan telponnya. Tapi setelah itu dia sempat memanggilku lagi untuk memastikan apa aku masih tidur atau sudah bangun. Dan setelah memastikan aku sudah tidur dia lalu bilang.

Cerita Cinta KyaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang