Rasa yang tertinggal

87 1 0
                                    

Hari hari cepat sekali berlalu waktu ujian pun tinggal dua bulan lagi. Persiapan eksta harus di persiapkan terutama fisik. Fisikku sangat sehat, tapi hatiku tidak terlalu sehat. Setelah beberapa bulan setelah sakit hati itu aku tidak pernah ingin ada urusan dengan Ricky lagi. Bukan karena aku ingin memutuskan silaturahmi tapi aku hanya ingin move on dari semua kenangan. Tapi sampai detik ini pun aku masih ingat semuanya. Karena ini disebabkan kejadian itu terjadi di ruangan yang sama yaitu di kelas ini kelas XII, dan aku selalu bertemu dengannya setiap hari bagaimana bisa aku melupakannya?

Setelah itu ujian sudah didepan mata dan saatnya bertarung. Saat ujian sudah selesai maka tibalah rencana-rencana yang akan di rayakan ketika kelulusan. Seperti acara perpisahan, pengukuhan yang biasanya di adakan acara musik di sekolah. Ketika perpisahan tiba aku di tunjuk ikut paduan suara mewakili siswa yang meninggalkan. Dan di saat bernyanyi di panggung aku tidak sengaja melihat Ricky dengan bahagianya bersenda gurau dengan temannya tertawa dengan riang. Sedangkan aku sampai saat ini tidak bisa melupakan dia. Aku berfikir apakah aku pernah menjadi bagian dari hidupnya. Tapi kurasa tidak. Lalu air mataku menetes di panggung ketika menyanyi, yang orang tau aku menangis karena sedih menyanyikan lagu perpisahan yang kami bawakan di paduan suara. Namun nyatanya aku menangis karena melihat Ricky yang sangat sumringah di acara perpisahan ini, tanpa memikirkan bagaimana aku.

Setelah paduan suara selesai di sambung dengan acara sambutan-sambutan. Dan setelah itu dilanjutkan dengan acara hiburan. Dan inilah acara yang paling di tunggu-tunggu. Di acara ini teman-teman ku asik berjoget bersama menikmati acara hari perpisahan itu, foto-foto bersama merekam momen terakhir bersekolaj. Apalagi Ricky dia sangat bersemangat disitu. Aku juga ikut, tapi lain di wajah lain di hati. Setelah acara perpisahan selesai maka di lanjutkan besok acara pengukuhan.

Di acara inilah puncak kesedihan yang nyata. Dimana siswa-siswi di suruh berjalan dengan di dahului mencium bendera merah putih dan di lanjutkan berpamitan dengan guru-guru. Di acara ini aku menangis sejadi-jadinya berpamitan dengan guru. Karena aku merasa tidak ada perpisahan yang indah selain demi masa depan yang indah. Bapak favorit ku bapak Kristanto Wandi tiba tiba memeluk aku lalu mengangkat wajahku yang tertunduk karena menangis lalu mengusap air mataku "Tidak usah menangis ky. Kamu cukup ingat guru guru disini, dan semua ilmu yang kamu dapat. Dan semoga kamu sukses di luar sana ky. Setelah kamu lulus dari sini inilah jalan hidup sebenarnya" Setelah pa Kris mengatakan itu kembali ku peluk bapak "Terimakasih pa".

Acara pengukuhan selesai tibalah menuju acara kebudayaan indonesia. Yaitu corat coret baju sekolah. Semua ku minta untuk tanda tangan di bajuku. Tapi ada satu yang aku ragu untuk memintanya yaitu Ricky. Kami sudah lama tidak bertegur sapa. Setelah memberanikan diri aku mendekati Ricky "Ricky tinggal kamu yang belum tanda tangan di baju ku" Lalu Ricky ambil spidol di tangan ku dan tanda tangan di bahuku "Sekarang kamu tanda tangan di bajuku." Aku tanda tangan di belakang badannya. Hanya itu kata kata kami setelah lama tidak menyapa. Dan kurasa itu kata terakhir. Karena ku yakin setelah keluar dari sekolah ini tidak akan bertemu Ricky lagi. Aku berfoto dengan semua teman ku dan aku juga berfoto berdua dengan Abdi. Andai aku bisa berfoto berdua dengan Ricky untuk yang terakhir ini saja pikirku, tapi nyatanya tidak.

Acarapun selesai semua kembali kerumah masing masing dengan baju yang penuh dengan kenangan. Sempat ku menatap kelas dan berucap di hati "Selamat tinggal kelas kamu adalah saksi bisu yang merasakan betapa tulusnya aku mencintai Ricky." Lalu aku tersenyum sambil meneteskan air mata. Di sini di kelas ini di sekolah ini semua rasa akan ku tinggal. Aku tidak ingin membawanya di kehidupan baruku. Aku ingin melupakan segalanya. Selamat tinggal.

Cerita Cinta KyaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang