Beberapa lama pelajaran di sekolah benar benar membuat aku stress, gila rasanya bila terlalu di pikirkan. Praktik pun dimulai, berbagai macam praktik di lakukan di setiap mata pelajaran yang berjumlah 21 mata pelajaran (siapa yang tidak stress). Yang paling membuat aku gugup adalah praktik presentasi individu. Karena aku sulit berbicara di depan orang banyak. Tapi karena ini untuk nilai mau tidak mau harus di jalani.
Giliran sudah di tentukan, dan aku kena giliran ke empat sedangkan Ricky kena giliran pertama. Besok praktik itu akan di mulai di jam pertama.Treeet treet treeeet tanda masuk kelas sudah berbunyi ngomong ngomong bel di sekolah aku emang sedikit aneh suaranya. Ketika aku masuk kelas ku lihat Ricky belum ada. Dan ketika aku asik ngobrol sama Andini dan Melysa "doooor". "Ahh Ricky usil banget sih, kalo jantungku jatuh gimana?" Dia tertawa "Jangan dong ky nanti siapa yang sayang sama aku." Seketika aku langsung terdiam dan muka ku memerah. Belum selesai pipiku merah tiba-tiba yang lain bergegas duduk di bangku masing-masing pertanda sudah ada guru yang mau masuk. Setelah kami mengucapkan salam dan kami dipersilahkan untuk duduk "Ricky sudah siap presentasikan?" Ricky berdiri lalu hormat "Siap laksanakan bu". Dia yang maju aku yang gugup setengah mati. Dia dengan lantang dan tanpa gugup membacakan semua materinya. Walau sedikit sendat sendat karena lupa kalimat dan kayanya ada rasa gugup juga sedikit, tapi dia tutupi dengan suaranya yang nyaring. Dan dia pun akhirnya selesai dia langsung kembali ketempat duduknya. Giliran kedua sudah maju dan aku sangat gugup. Ternyata Ricky tau aku sangat gugup dan dia berdiri mendekati teman sebangku ku si Andini. Dan menyuruh Andini pindah ke kursinya dan dia duduk di samping aku (tukar posisi dengan Andini). "Sini tangan kamu ku ramal." Aku bingung "Apaan sih, aku lagi gugup nih nggak usah bercanda" langsung dia ambil tangan ku dan langsung dia elus dengan lembut seketika aku terdiam dan menatap dia. "Nggak usah gugup ky, disini ada aku tenang aja semua bakal lancar kok". Pikiran ku seketika langsung kosong hanya ada Ricky di pikiran ku. Namun itu terhenti seketika giliran ketiga sudah maju. Tangan ku tambah panas dingin rasanya dan tanganku masih dalam genggamannya. Bukan sembarang genggam nggak mungkin juga kan guru di depan kami genggaman tangan hahahaha. Ricky menggenggam tanganku di bawah meja dan itu tidak akan kelihatan guru di depan. Jangankan guru, teman-teman yang lain pun tidak tau bahwa kami berpegangan tangan.
Setelah giliran ketiga sudah hampir selesai Ricky menunduk dan mencium tanganku "Semangat ky" dia menatapku meyakinkan. Aku mengangguk dan dilepasnya genggamannya dari tangan ku. Lalu aku berdiri dan berjalan menuju depan kelas setelah berbalik aku menatap ke arah Ricky dia mengangguk dan aku tersenyum.Dan benar saja ketika sudah di depan dan setelah di yakinkan oleh Ricky aku yakin bahwa aku bisa. Dan alhasil aku bisa percaya diri menjelaskan walau masih agak terbata-bata sedikit, tapi aku puas dengan penampilan ku dan aku mendapat tepuk tangan yang meriah dari teman-teman yang lain. Selesai sudah tugas presentasi ku. "Terimakasih ya Ricky aku tidak terlalu gugup di depan tadi". Dengan manisnya dia tersenyum "Sama sama ky".
Setelaj ku pikir-pikir dan ku ingat-ingat kejadian demi kejadian yang terjadi antara aku dan Ricky aku merasa dialah yang bisa membuka hatiku setelah lama terkunci rapat. Apakah menurut kalian seperti itu? Entahlah apakah ini hanya perasaan ku saja.

KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Cinta Kyara
RomanceAda cerita yang indah yang terlukis di semua langkah. Ada rasa yang tertinggal di balik akhir masa sekolah. Inilah kisahku,kisah cintaku, kisah bahagia ku, kisah sedih ku. Semua terekam nyata di akhir sekolah