Flower Boy & Girl [hanlice]

one

Beberapa hari setelah kejadian perang lisa dan hanbin.

Hanbin dan teman temannya sedang berkumpul di sebuah caffe mewah

"Kau masih terus mengganggunya hanbin?" Tanya june disela sela makan

"Siapa? Lisa maksudmu?"

"Siapa lagi. Tentu wanita itu, wanita yang membuat mu tidak bisa tidur semalaman" sambung Bobby

"Kau tidak tidur?" Tanya Jaewon sedikit tersentak

"Huh? Aku tidur , jangan dengarkan june" jawab hanbin gugup

Jaewon sedikit perhatian pada hanbin, mereka sepupu .

"Aku bicara yang sebenarnya. Tanyakan pada rose, malam kami di apartemen dengan hanbin. Dan dia mengatakan padaku tidak bisa tidur karena lisa" bela june

Rose hanya mengangguk sambil meminum coffe latte nya

Jaewon menampilkan raut wajah datar, tidak ada bisa yang menebak. Apakah itu kekecewaan karena hanbin tak tidur, atau kekecewaan karena pernyataan june tadi.

Entahlah

"Iya. Aku tidak tidur karena lisa. Tapi serius jae, aku tidak macam macam, aku tidur pukul dua belas" ucap hanbin berusaha meyakinkan jaewon, agar jaewon tidak terlalu cemas padanya

"Baiklah, aku percaya. Aku ke toilet sebentar"

Jaewon pergi ke toilet yang berada di lantai bawah.

Saat dia berjalan, ia melihat seorang wanita yang ia kenali.

"Kau? Kau yang memarahi hanbin bukan? Kau bekerja disini?" Seru jaewon ketika tebakannya benar

"Huh? K-kau? Apa yang kau lakukan disini?" Ucap lisa terbata bata

Jaewon mengelus surai lisa

Deg deg~~^^

"Aku bertanya, apa kau bekerja disini?" Tanya jaewon dengan nada lembut

"Iya, aku bekerja part time disini" jawab lisa sedikit kikuk

"Benarkah? Rajin sekali"

"Bagaimana lagi, aku harus makan"

Jaewon hanya ber oh sambil tersenyum pada lisa.

Di dekat pintu toilet, ada yang memperhatikan mereka .

"LISA?!" seru hanbin sambil berjalan menghampiri mereka.

Hanbin menyaksikan jaewon dan lisa sejak tadi

Lisa cukup terkejut dengan kedatangan hanbin yang entah darimana. Sedangkan jaewon, dia membuang nafas ringan dan tersenyum kecut.

"Aku pergi dulu, lisa-ssi" pamit jaewon

Lisa gelagapan ketika jaewon hendak pergi dan hanbin yang mulai medekat

Dalam hati lisa 'apa ini? Kenapa dia yang pergi. Harusnya aku. Dann, dan jaewon tahu namaku'

"Kau sedang apa dengan jaewon?" Tanya hanbin ketika dihadapan lisa

"Bukan urusanmu" acuh lisa

"Dia temanku, jadi aku harus mengetahuinya"

"Jika dia temanmu, tanyanya kan saja langsung padanya" kesal lisa

"Baiklah baiklah, aku tidak bertanya lagi. Kau.. sedang apa disini?"

"Menurut mu ? Aku sedang apa?" Tanya lisa sedikit teriak

"Kau selalu berteriak padaku. Tapi pada jaewon tidak" ucap hanbin sedikit kecewa

Lisa menatap hanbin, merasa bersalah atas apa yang lisa ucapkan.

"Maafkan aku, aku hanya sedang emosi saja"

"Tidak apa apa. Aku sudah melupakan nya"

"Secepat itu?" Heran Lisa

"Aku tidak bisa marah padamu"

Lisa mendelik pada hanbin

"Sudahlah, kau pergi saja" usir lisa

"Tapi kau belum menjawab pertanyaan ku. Kau sedang apa disini?"tanya hanbin sekali lagi, sebenarnya dia sudah tahu jika lisa bekerja disini karena tadi menguping pembicaraan lisa dan jaewon

"Aku bekerja disini. Jadi jangan ganggu orang yang sedang bekerja"

"Wahh, benarkah? Aku akan sering sering kesini, menjemput mu juga."

"Terserah kau saja"

"Baiklah, jika itu terserah ku" balas hanbin dan mengikuti lisa di sampingnya

Hanbin terus mengikuti lisa sampai ke kassa.

Lisa memakai seragamnya dan mulai bekerja.

Lisa tidak fokus pada pelanggan lain karena hanbin yang terus mengoceh padanya

"Kau teman lisa?" Tanya seorang wanita yang berpakaian seperti lisa

"Iya/bukan" jawab mereka kompak

Teman lisa hanya melirik lisa dan hanbin berganti.

"Mana yang benar?"

Lisa hendak menjawab pertanyaan temannya, namun hanbin mendahului "aku teman lisa" ujar hanbin tanpa ragu

Dia hanya mengganguk mendengar jawaban hanbin

"Temanmu tampan juga lisa, apa kalian yakin hanya sekedar teman?" Bisik teman lisa sambil mencolek dagunya

Hanbim tersenyum karena sedikit mendengar ucapan teman lisa

'aku memang tampan nona' batin hanbin sambil tersenyum bangga

Ya hanbin, kau memang tampan -🍒

****
Vomment juseyo 🍒