eleven

603 99 1
                                    

Vote komen 😊

***

***

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

Hanbin terus saja memandang lisa khawatir, sebenarnya sudah dari sepuluh menit mereka sampai di depan rumah lisa, namun lisa masih enggan untuk masuk

"Biar gue yang ngomongㅡ" ucap hanbin

Lisa dengan cepat menoleh pada hanbin "Lo gila yah? Nyokap gue udah tahu semuanya, tahu gue ngajak lo aja udah marah, apalagi ini lo mau ngomong sama mereka" ucapnya tak setuju

"Justru itu lisa, gue mau memperbaiki semuanya. Gue mau ngomong sama orangtua lo" jelas hanbin

Lisa menatap hanbin dengan penuh pemohonan "Gue gak mau mereka tambah benci sama lo bin.."

Hanbin memegang kedua pundak lisa, mencoba meyakinkannya "Kita belum coba lisa, gak ada yang gak mungkin kalo kita berusaha.." jawabnya

Setelah menimang nimang cukup lama, akhirnya lisa setuju dengan saran hanbin

Mereka berdua sama sama memasuki kediaman rumah lisa, setelah masuk, mereka tidak menemukan siapapun di ruang tamu maupun keluarga

Hanbin dan lisa saling menoleh "Mereka pergi?" Tanya hanbin

Lisa mengangkat bahu tak tahu "Mereka gak suka keluar malem malem kok, apa mereka nganterin minju pulang yah.." gumam nya

Tiba tiba terdengar suara suara gelas, seperti sedang mengaduk aduk minuman "Mereka di dapur" ucap lisa

Lisa menghampiri asal suara tersebut, sungguh terkejutnya lisa ketika melihat dapur yang acak acakan. Dan lagi, Tn.Park terlihat sangat kacau sekali

"Eoh, lisa?" Seru Tn.Park

Lisa menghela nafas dan tersenyum "Maaf pah, gara gara lisa papah sama mamah berantem" ucap gadis itu

Tn.Park tersenyum, ia mengelus pipi putrinya "Kamu beruntung banget dapet laki laki ganteng kayak hanbin itu.."

Tanpa mereka ketahui, hanbin menguping percakapan ayah dan anak itu

"Ganteng aja gak cukup, pah.." jawab lisa

Lisa bergerak dan mulai membereskan barang barang yang berantakan sedikit demi sedikit "Lisa butuh seseorang yang bisa jagain lisa, nerima keluarga lisa, dan sayang sama lisa dengan tulus "ia tersenyum dan menatap Tn.Park "Kayak papah.." lanjutnya

Hanbin yang mendengar dari balik dinding tersenyum, memegangi jantungnya yang berdegup cepat

Tn.Park dibuat tertawa oleh ucapan putrinya "Iya, itu hanbin, sayang" jawabnya

Lisa hanya tersenyum mendengarnya, mereka mulai membereskan dapur bersama sama

***

Lisa dan Tn.Park berjalan ke ruang tamu, dimana ada hanbin yang menunggu disana

Hanbin berdiri ketika melihat Tn.Park berjalan ke arahnya

Hanbin membungkuk memberi salam, Tn.Park menepuk bahu hanbin "Duduklah" titahnya

Mereka semua sama sama duduk "Jadi, kalian yakin mau langsung pulang?" Tanya Tn.Park

Tadi, lisa mengatakan pada Papahnya jika mereka akan langsung pulang ke Seoul

"Iㅡiya om" jawab hanbin gugup, ia takut jika Tn.Park melarang lisa untuk langsung pulang, karena hanbin tahu, mereka jarang sekali bertemu

"Kenapa gugup?" Tanya Tn.Park

Lisa hanya tersenyum melihat tingkah hanbin

"Iya pah, lisa takut suasana hati mamah belum tenang. Apalagi kalo besok pagi lihat kita, terus tadi lisa gak sengaja ngebentak mamah. Pasti mamah marah banget" jawab lisa

"Tapi ini udah malam" ucap Tn.Park

Lisa dan hanbin saling bertatapan, bingung sendiri menjawab pertanyaan Papah lisa

Tn.Park menghela nafas, menepuk pundak hanbin dan menggenggam tangan putrinya "Yaudah, terserah kalian kalo mau tetep pulang yah gak papa, hati hati aja dijalan. Kalo mau masih disini juga boleh, atau enggak kalian nginep aja di ruamah minju, gimana?"

Lisa menoleh pada papahnya "Huh? Emang paman sama bibi belum pulang?" Tanyanya

Tn.Park menggeleng "Mereka lagi ada urusan kerja, besok baru pulang" jelasnya

Lisa menoleh pada hanbin yang sedari tadi menatapnya "Gimana?" Tanyanya

"Huh? Terserah lo aja deh" jawab hanbin

"Uhm, yaudah deh kita nginep di minju aja" ucap lisa

"Yaudah.. kalo mau, sekarang, takutnya minju udah tidur. Ini udah jam sepuluh, lagian tadi kalian kemana aja.."

Mereka terkekeh malu dihadapan Tn.Park

"Yaudah deh pah, kita pamit dulu yah. Lisa minta maaf gak bisa nginep disini, janji deh, dalam waktu dekat lisa pulang lagi. Bilangin ke mamah, lisa minta maaf udah ngebentak mamah tadi" ujarnya merasa bersalah

Lisa mengangkat jari telunjuknya "jangan keseringan minum minum, kalian gak muda lagi, kesehatan kalian nomor satu sekarang" tegasnya

"Aigoo.. Udah hanbin, bawa lisa sana" ucap Tn.Park pada hanbin

"Yaudah om, kami pamit pulang. Em, hanbin minta maafㅡ"

"Tck tck! Emang kalian abis ngelakuin kejahatan? Dari tadi minta maaf terus" ujar Tn.Park gemas

"Sampai in salam hanbin sama tante, hanbin minta maaf.. Gara gara hanbin juga lisa gak bisa nginep disini"

Tn.Park mengusir mereka dengan mengibas ngibaskan tangannya "Sudah sudah. Hati hati dijalan" ujar nya

Tn.Park mengantar mereka sampai pintu, setelah dirasa mobil hanbin sudah melaju, Tn.Park kembali ke dalam

Ia terkejut ketika berbalik mendapati istrinya tengah berdiri menatap kosong ke arah pintu keluar

"Kau bahkan tidak berpamitan pada putrimu sendiri" ucap Tn.Park dan melewati istrinya begitu saja

Sebenernya, sejak tadi Ny.Park menguping pembicaraan mereka dari balik pintu kamarnya dengan perasaan marah dan merasa bersalah

Ny.Park hanya menatap kosong ke arah pintu bercat putih itu "Mereka tidak tahu apa apa, tidak seharusnya aku membenci anak itu.." gumamnya pelan


ㅡ Edisi mon maafan lahir batin nihㅡ

Flower Boy & Girl [hanlice]Where stories live. Discover now