Tiga Belas~

556 54 9
                                    

"Kak, haus nih." Yoona menyengir, sedangkan Taeyeon beranjak dari tempat duduknya yang Yoona harap perempuan itu pergi ke dapur untuk mengambilkan minuman.

Jiwa manja Yoona sedang dalam mode on hari ini. Dan Taeyeon harus ekstra sabar menghadapi makhluk ciptaan Tuhan satu itu.

Tadi, sepulang sekolah Yoona sengaja mampir ke rumah Taeyeon dulu demi mendapat wifi gratis. Rumah Taeyeon itu dekat dengan Kantor Kecamatan, jadi jangan heran kalau jaringan wifi di sini sangat lancar dan selalu menjadi basecamp favorit sembilan cecan.

"Silakan, Ndoro." Yoona tertawa saat Taeyeon menyodorkan segelas cokelat dingin dan biskuit dengan gaya seperti seorang pelayan kraton.

Taeyeon memang sering berbicara begitu, ia sedikit mengerti Bahasa Jawa karena Ayahnya berasal dari Karanganyar, Jawa Tengah.

"Thanks, Kak," kata Yoona tulus. Taeyeon tersenyum tipis lantas kembali fokus pada handphone-nya yang tadi sempat terganggu oleh Yoona.

Taeyeon memicingkan matanya. Beberapa saat setelahnya perempuan berkulit pucat itu tersenyum jahil.

"Yoong, pinjam hp lo bentar," pinta Taeyeon.

Yoona menyernyit heran, namun tak pelak menurutinya juga. Ia memberikan handphone-nya pada Taeyeon sembari memakan beberapa keping buskuit yang tadi Taeyeon sajikan.

Selama beberapa menit, Taeyeon mengotak-atik handphone Yoona, sedangkan sang pemilik handphone tak peduli dengan aktivitas Taeyeon di handphone miliknya.

"Palingan Kak Taeyeon nyari quote di hp gue," pikir Yoona

"Gila, langsung di-acc!!" Taeyeon memekik girang. Yoona yang sedang asyik menikmati biskuit itupun hampir saja menyemburkan seluruh biskuit yang ada di mulutnya.

Karena penasaran, Yoona langsung merampas handphone miliknya dari tangan Taeyeon. Perempuan cantik itupun memekik dengan mata yang melotot bahkan hampir keluar dari tempatnya saat ia menatap layar handphone-nya.

"Ya Allah, Kak Teyon, Lo apain BBM gue?! Ya ampun, mau taruh di mana muka gue?!!"

Taeyeon tertawa. Dia merasa sangat puas. Sekali-kali Yoona harus dipaksa untuk move on, agar tidak terlalu lama stuck di Lee Seunggi.

Setidaknya perempuan itu harus dipaksa untuk membuka matanya, agar dia bisa melihat bahwa di dunia ini masih banyak laki-laki yang lebih baik dan keren daripada Lee Seunggi yang bakatnya hanya menyakiti hati perempuan.

Taeyeon tidak suka dengan Yoona yang masih saja memikirkan Lee Seunggi, meskipun Yoona tahu kalau cowok itu sudah sangat menyakitinya.

Untung saja tadi Taeyeon melihat timeline Facebook dan menemukan kode QR BBM milik kakak kelas ganteng bernama Lee Donghae yang setahu Taeyeon merupakan idola di sekolahnya.

Taeyeon pikir, cowok se-cool Donghae tidak mau membagikan kode BBM nya di media sosial. Ternyata...? Ah, positif thinking saja, mungkin Donghae sedang khilaf saat itu.

Lagipula, kekhilafan Donghae membawa berkah untuk Yoona, jadi harus disyukuri. Dan Taeyeon juga tidak mau menyia-nyiakan kesempatam itu, hingga langsung saja dia men-scan kode BBM Donghae di handphone Yoona. Hasilnya, BOOM!! Hanya perlu beberapa detik untuk Donghae menyetujui undangan BBM Yoona.

"Kak Donghae itu pembimbing MOS gue dulu. Dia juga sering nongol di Instagram gue. Tapi masa gue yang invite dia duluan sih?!" Yoona menjambaki rambutnya karena frustrasi.

Friendship [SoShi ot9]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang