Tantangan, Cinta & Rindu

81 41 16
                                    

singkatnya, sudah seminggu orientasi berlangsung, ada yang jatuh sakit sampai diopname dirumah sakit itu sendiri, ada juga yang sering bolos. Orientasi, tetapi karena tiap tahun pasien yang datang selalu membludak, mahasiswa kadang mengerjakan apa yang dikerjakan para perawat, itulah mengapa kampus kami selalu memberi ujian lab tiap semeternya. Hari itu senin 13 agustus 2018, para mahasiswa datang di rumah sakit untuk dinas, hari ketujuh Dita, Doni dan Denzel diruang Lab

"Gini amat di lab, abis membersihkan duduk" protes Doni.

"Ini udah jam 09:15" Denzel baca jam

"Untung tadi aku diajakin kakak pemeriksaan darah ke pasien, jadinya ada kegiatan yang aku tulis dilaporan" ejak Dita

"Ga kayak kakak kakak di bangsal lain, ini kita ga diajak bicara sama sekali" protes Doni

"Kakak Shani doang yang baik, murah senyum, cantik" senyum Dita

"Iya kamu bilang cantik karena kamu udah diajak periksa darah kan?" Doni.

"Ihh emang cantik"

..

"Dek? Koperasi disini dimana?" Tanya seorang pasien.

"Emm coba bapak tanya ke orang didalam?" Dita menunjuk, kemudian

"Oh iya, soalnya perawat ini gatau tempatnya, masa gatau" teriak bapak itu ke karyawan di lab.

Jelas Denzel Dita dan Doni terlihat sedih saat itu, ia hanyalah mahasiswa semester satu yang baru orientasi, tapi itulah tantangan menjadi perawat  dimanapun kita berada, apakah itu penghormatan, ataukah nosokomial atau penyakit yang dialami dirumah sakit

Denzel diajak kak Shani, orang lab untuk ke IGD mengambil sampel darah ia juga melihat caranya

Denzel terkejut melihat Shani yang lihai mengambil darah pasien.

"Kenapa gitu?" Shani.

"Satu kali masuk, langsung dapat gitu nadinya, aku dulu dua kali"

"Ehehehe dua kali? Berarti pertama gagal, keduanya berhasil, gapapa asal pada akhirnya kamu tau kan? Ayo kepasien lain"

"Kamu udah tau kan, tapi seharusnya kamu pakai sarung tangan, soalnya nanti kamu kena darah, ayoo balik"

Minggu pertama sangat berat, menghadapi beberapa perawat yang judes, pasien yang menyebalkan, ini bukan sekedar orientasi bagi mereka, banyaknya pasien dirumah sakit membuat mereka juga ikut dalam menangani pasien, sebenarnya itu bagus. Tapi zaman sudah berubah kan?

Denzel, Dita, Albert dan Gina ke kampus minta tanda tangan dosen.

Mereka dinasehati oleh ibu Nay, karena mereka terlihat murung dan kelelahan, ditambah dua temannya, Ghaida dan Andre yang berhenti kuliah karena beratnya orientasi dan tugas tugas kampus

Hari ini, Denzel bersama Bella dan Wati dinas di bangsal Violetta, bangsal anak dirumah sakit iaffelay, yaa sebenarnya mereka tidak sama, namun beberapa pergi acara 17an

"Ehh, Denzel, kamu disini ternyata" wati.

"Iya, kamu ga ikut gerak jalan 17an ya Bella?"

"Enggak, aku cuma jadi petugas upacara nanti di kampus"

"Ehh ada anak baru, nama kamu siapa dek?" tegur suster Sabrina "Aku Denzel"

Yaa pagi itu, pembacaan pergantian laporan malam perawat dan disusul doa pagi, saat itu, kakak tingkat kami yang ikut dinas membacakan doa dalam ajaran kristen katolik sialnya adalah..

"Gini ya adek adek, sama perawat perawat disini, saya itu punya banyak keluarga orang islam, lingkungan saya banyak orang islam, kalau ada orang meninggal saya ikut mendoakan, mereka membaca alfatihah, yasin, saya diam, saya ikut berdoa, karena saya menghargai. Nahh ini kau Irwan? Kenapa pas teman kamu baca doa kau malah gerak gerak? Kau tau selain itu menjadi sikap tidak menghargai, itu mengganggu konsentrasi saya" tegur suster Hana, kepala bangsal Violetta

Dear DosenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang